L A U R A || 13

21 3 0
                                    

Happy reading

•••

"Abang"
Gumam gadis itu lirih.

"Tolongin Laura"
Gumam gadis itu, ya dia adalah Laura.

"Oh hai"
Sapa seorang misterius itu.

"Udah bangun hm"
Tanya seorang misterius itu.

Laura menoleh ke kiri dirinya mendapati seorang misterius itu yg ingin menghampiri nya.

"I-ini dimana"
Tanya Laura.

"Oh ini di rumah gw"
Ucap seorang misterius dengan santai.

"Lo siapa, lepasin gw"
Ucap Laura yg memberontak agar tali di tangan nya terlepas.

"Lo nggak kenal gw hm"
Tanya seorang misterius itu.

"Gw nggak kenal sama Lo, lepasin gw hikss"
Ucap Laura yg tak kuasa menahan tangisannya dirinya sangat takut.

"Kok nangis sih, gw nggak bakal apa-apain Lo kok"
Ucap seorang misterius itu.

"Lo siapa buat apa Lo culik gw"
Sentak Laura.

"Haha Lo beneran lupa sama gw, eh iya ya kan gw lagi pake masker haha pantes Lo nggak kenal"
Ucap seseorang itu dirinya melepaskan masker hitam yg sedang dirinya pakai.

Laura terkejut bukan main saat melihat seseorang itu.

"R-rey"

"Ya gw Rey Lo masih inget hm"
Tanya Rey (seorang misterius itu).

Laura terdiam bak patung.

"Rey kok Lo jadi gini"
Tanya Laura tak percaya.

"Gini gimana sih maksudnya hm"
Tanya Rey.

"Rey hikss Lo bukan Rey, Rey yg gw kenal nggak kayak gini hikss"
Pecah sudah tangis Laura.

"Gw masih sama-sama aja sih nggak ada yg berubah juga"
Ucap Rey santai.

"Hikss pergi gw nggak kenal Rey yg kayak gini, ini bukan Rey hikss Rey temen gw bukan kayak gini"
Ucap Laura dengan suara serak nya.

"Kok ngusir sih"
Tanya Rey.

"Hikss Rey ternyata berubah Rey yg dulu udah berubah hikss"

"Gw nggak kenal Rey yg kayak gini"
Ucap Laura.

"Bisa diem nggak sih Lo nangis Mulu"
Sentak Rey.

Laura terdiam saat mendapat sentakan dari Rey, baru pertama kali dirinya di sentak oleh Rey, dulu waktu kecil Rey tidak seperti ini.

"Rey jahat hikss sentak aja terus nggak papa, tapi gw mau pulang hikss"
Ucap Laura.

Rey tersadar saat tadi dirinya menyentak Laura pun hanya bisa merutuki kebodohan nya.

"Diem atau mau gw main pisau hm"
Tanya Rey.

Laura yg melihat pisau di tangan Rey pun menggelengkan kepalanya cepat.

"Yaudah diem, susah amat disuruh diem"
Sentak Rey yg kedua kali nya, dirinya sadar saat ini dirinya menyentak Laura tapi ya begitulah.

Laura pun diam dirinya sedari tadi melihat Rey saja.

Rey yg di tatap Laura pun menatap balik dengan tatapan tajam nya.

"Rey"
Panggil Laura.

Rey diam tidak membalas ucapan laura.

"Rey"
Panggil Laura sekali lagi tapi tidak ada sahutan sama sekali dari Rey.

"Rey kepala gw pus-"
Ucapan nya terpotong saat dirinya pingsan, kepala nya sangat pusing entahh kenapa bisa se pusing tadi.

Rey yg melihat Laura pingsan pun dengan cepat menghampiri nya, tapi tunggu ada darah di hidung nya Laura mimisan sebelumnya Laura tidak pernah mimisan.

"Ra Lo kenapa kok mimisan"
Batin Rey

•••

Laura terbangun dari pingsan nya dirinya melihat Rey yg sedang tertidur di sofa depan nya.

"Rey gw tau Lo baik tapi kenapa Lo lakuin ini ke gw"
Gumam Laura lirih.

Rey terbangun dirinya melihat Laura yg sedang menatapnya, dirinya tersenyum tipis mungkin Laura tidak tau jika dirinya sedang tersenyum.

"Rey"
Panggil Laura.

"Apa"
Tanya Rey.

"Lepas, sakit tangan gw"
Ucap Laura.

"Nggak nanti Lo kabur lagi"
Ucap Rey dingin,tapi se Jujur nya dirinya juga ingin melepaskan tali itu tapi ya sudahlah.

"Nggak Rey gw nggak bakal kabur, kalo perlu kunci aja sana tapi lepas ini sakit"
Rintih Laura.

Tak mau ambil pusing juga Rey melepaskan tali di tangan Laura, dirinya juga kasian kepada Laura yg sedang kesakitan itu, tapi dirinya bingung kenapa banyak yg mengincar Laura padahal Laura baik, cantik, banyak deh tapi kenapa banyak orang yg nggak suka sama Laura? Itu adalah pertanyaan dari Rey.

Tangan Laura sudah di lepaskan oleh Rey.

"Rey"
Panggil Laura sekali lagi.

"Hm"

"Kenapa Lo culik gw, gw salah apa"
Tanya Laura.

Rey terdiam dirinya tidak tau harus menjawab apa, jika ditanya dirinya hanya ingin melindungi gadis itu, dirinya tau jika Laura sudah punya pacar tapi Rey tidak percaya jika pacar Laura bisa menjaga Laura.

"Rey kok diem"
Tanya Laura.

"Diem mau gw iket lagi tuh tangan"
Sentak Rey.

Laura diam dirinya mengikuti ucapan Rey dirinya diam.

Rasa kantuk sudah menyerang Laura, Laura tertidur di sofa.

"Maaf Ra tapi gw terpaksa"
Jawab Rey pelan.

Dirinya berjalan menuju Laura yg sedang tertidur pulas itu sesekali dirinya mengelus rambut Laura.

"Gw sayang sama Lo gw mau jaga Lo gw nggak mau ada yg nyakitin Lo, iya gw tau gw egois, dan mungkin orang bilang kalo gw cuma obsesi doang sama Lo tapi nyata nya ngk kayak gitu Ra"

"I'm sorry I did this to you but I don't want you to get hurt later, I know you are very scared of me but I don't want you to get hurt"
Ucap Rey lirih.

[Artinya]
Maaf aku melakukan ini padamu tapi aku tidak ingin kau terluka nanti, aku tahu kau sangat takut padaku tapi aku tidak ingin kau terluka.

***

Waww jadi si sosok misterius itu ternyata Rey guys namanya.

Kalian kepo nggak sih tentang kehidupan Rey?

Oh ya btw Rey tuh siapa nya Laura ya?

Eh guys ternyata Rey gengsi juga iya ngk sih?

let's think together
🌹

Follow ig:@_rzww_
:@Lau.raanindya
:@kevingiobramasta
:@_arga.dirgantara_

Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang