"saya mau rekomendasi kalian agar masuk satu ekskul" -kita
"Ekskul? Apa kata tsumu kak?" -samu
"Kalian punya banyak waktu untuk berbicara tentang ini, dia berkata seperti itu. Bagaimana kamu berminat?" -Kita
Bukannya tidak berminat kak, tapi aku harus kembali kerumah sekarang juga, bagaimana cara menolaknya? Tapi dia udah datangi kami sampai kesini.. sebentar aja mungkin bisa kali ya? Si bodo itu! Apa dia tidak memikirkan papa?
Samu berbicara dalam hatinya"Kamu baik baik saja?" -kita
"Ah iya kak (tidak kak, jawabannya tidak) maaf soal tadi. Jadi ekskulnya tentang apa kak?" -samu
"OSAMU!! AKU KENA PUKUL SAMA KAUM CALON IBU IBU! WUAAAA" -kata sumu yg berlari menuju kembarannya itu dan sosok kakel, memegang kepalanya yg tadi kena lempar suatu barang keras dari toilet wanita.
Tanpa memikirkan sakit yg dirasakan sumu, samu langsung memukul kepalanya lagi dengan tangan kosong.
"SAKIT SAMU BEGO!" -sumu
"Lu sih begonya kebegoan.." -samu
"letak kesalahan gw dimana sii" -kata sumu pelan sambil mengikuti mereka (samu n kita) dari belakang.
"Ekskulnya hanya bermain volly dengan yg lain, kita juga pernah beberapa kali masuk kejuaraan. Dan.. " -kita
"Sam, volly Sam! Gas lah yok" -kata sumu sambil menggoncang-goncang tubuh kembarannya itu dari belakang
"I..iya.. tu..nggu se..selesai.. dije..laskan.. dulu su..mu.. BEGO! BERHENTI GAK!?" -yg tadinya sabar karena sedang menjawab jawaban sumu dengan goncangan dan akhirnya ngebentaknya agar berhenti.
Sumu pun terdiam, dan menutup mulutnya karena ia hampir ketawa karena menurutnya samu lucu saat marah mengeluarkan suara keras.
"Lanjut kak.." -samu
"Nah, kita kekurangan orang jadi saya ingin mengajak kalian berdua" -kita
"Mengapa harus kita kak? Bahkan kami tidak pernah menyentuh bola volly" -samu
"Pernah, aku pernah" -sumu
"Hanya memegangnya dan tidak pernah mencoba memainkannya bukan?" -samu
Sumu melihat kearah lain setelah mendengar jawaban dari kembarannya yg mengaku anak tunggal itu.
"Kenapa kalian ya? Menurut saya jika kalian bergabung. Maka tim kita akan berbeda dengan tim lain. Karena kalian kembar maka pasti akan bisa mengubah suatu permainan saat pertandingan nanti. Sebelumnya saya adalah ketua dari tim itu dan juga belum sepenuhnya menguasai permainan ini. Tapi.. bagaimana jika kita mencobanya di lapangan" -kata kak kita sambil menunjuk kearah lapangan
Tak disadari mereka sudah sampai di depan lapangan luas milik sekolah mereka sendiri.
Samu melihat banyak orang yg berlatih disana dengan tatapan biasa. Berbeda dengan sumu, ia sangat tertarik dengan apa yg memantul di atas tangan mereka.Sikembar melihat lebih lama di depan pintu, mereka yg sedang berlatih dengan keringat.
Dengan melihat itu saja membuat perhatian sumu hanya fokus ke mereka, lalu berjalan tanpa mendengar perkataan kembarannya.
Lalu samu menarik tas sumu."tunggu lah sebentar.
Maaf kak, kami akan memikirkannya dan saya akan mendatangi kk besok disini untuk memberi jawabannya"
Kata samu menunduk dan menundukkan kepala sumu dengan paksa di depan kita"Baiklah, tidak apa-apa yg penting kalian sudah melihat latihan mereka. Dan soal jawabannya akan saya tunggu dan berharap kalian menyetujuinya. Terimakasih sudah membagi waktunya"
Kita menjawab dengan senyuman dan mata yg tertutup"Terimakasih juga telah mengajak kami kesini, jujur saya tidak menyangka bahwa banyak yg sedang berlatih didalam sana. Kami pergi duluan kak.. sampai nanti.
sum, ayo pulang" -sambil menarik kembali bocah yg bersinar dari tadi melihat apa yg terjadi di dalam sana."Sam, mereka sungguh berlatih dengan sungguh-sungguh, aku sangat ingin berada disana dan melakukan apa yg mereka lakukan" -kata sumu sambil mengikuti gerakan tangan yg digepalkan kedepan seperti pemain volly.
"Hah.. dasar bodoh. Apa kau tidak mengingat papa ingin pergi ke luar kota untuk pekerjaannya?" -samu
"Aaaa... Maaf aku benar benar lupa tentang itu" -sumu
"Sudah kuduga. Lalu jika papa benar benar akan pergi. Apa kau tetap ingin berada disana?" -samu
"Bagaimana denganmu?" -sumu
"Dari kecil bukankah aku selalu mengikutimu?" -samu
Sumu terdiam mendengar jawaban yg langsung diberikan samu tanpa memikirkannya kembali, ia menatap kembarannya yg sudah berjalan duluan darinya.
"Mengapa kau terlihat begitu terkejut? Bukankah itu hal biasa?" -samu
Ah, benar dia selalu ada di belakangku..
Gumam sumu dan berusaha untuk mengejar kembarannya itu lalu merangkulnya"Kalau begitu kita pilih VOLLY!!" -kata sumu dengan semangat dan mengangkat 1 tangan keatas
Selang beberapa menit saat sudah keluar dari sekolah, keduanya sangat memikirkan apa yg harus mereka lakukan saat jumpa dengan papa mereka dirumah. Mereka menunduk hanya melihat jalanan kedepan tanpa berbicara sepatah kata pun.
"apapun pilihannya kau benar-benar akan disisiku kan Sam?" -kata sumu lelah
"Bicara apa kau, kita ini kembar bukankah itu memang harus dilakukan? Bahkan jika semua orang pergi. Kita akan tetap berdua. Kau ingat itu baik baik" -jawab samu dan sedikit sakit dibagian dada saat memberi jawaban itu
"KAU MEMANG YG TERBAIK DARI SEMUA YG JAHAT" -kata sumu memukul samu dari samping
"SINI KAU! KAU KIRA GA SAKIT APA HAA?!" -kata samu mengejar sumu yg berusaha untuk menghindarinya
Mereka berlari hingga sampai kedepan pintu rumahnya.
Dan terdiam
Menatap pintu selama beberapa detik.
Samu menatap sumu dengan wajah khawatirSumu membalasnya dengan mengelus kepala adiknya yg hanya berbeda beberapa menit didunia darinya. Lalu berjalan duluan kearah pintu.
Saat ingin membuka pintu. Ternyata mereka sudah disambut langsung oleh papa mereka
Tapi.. itu sambutan yg berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Miya Itu Kuat
Fanfic°Jika tsumu dan samu terlahir kembali, tsumu gak akan membiarkan ini terjadi. - Samu tidak sendirian, kita masih memiliki satu sama lain -Atsumu - Terimakasih kak Tsumu -Osamu Note (s) 1. Ini cerita nyata dengan beda karakter 2. Ooc 3. Death 4. An...