Papa (2)

226 38 1
                                    

(pagi hari)

Sikembar yg mencoba bangkit dengan mandiri untuk mempersiapkan perlengkapan sekolah

"SAMU, CELANA TSUMU DIMANAAA"
teriak tsumu dikamar, sedangkan samu sudah memasak nasi goreng didapur.
"disebelah kemari berkaca, paling bawah, udah digosok sama mama... "
Samu terdiam
Mama ya..? Samu rindu ma..

"DIMANA SAM???" teriak tsumu lagi
Samu menghela nafas, mematikan kompor dan pergi menemui tsumu, lalu menatap wajahnya yg cengegesan
Mencari kelemari dan..

"tsumu.. Ini apa?" kata samu sambil memberikan celana ke arah tsumu

"itu celana aku sam" tsumu ketawa kecil dan mengambil celanya

"nasi goreng uda masak, langsung ke meja makan" kata samu sambil kelur dari kamar

Samu memang bisa diandalin
Batin tsumu sambil tersenyum melihat kembarannya itu berjalan keluar

Samu pergi kekamar papanya
"papa, nasi gorengnya udah siap. Papa ngapain?" tanyanya melihat papa yg sedang memasukkan bajunya sendiri kedalam koper

"ah, sudah masak ya? Anak papa emang hebat kayak mamanya" kata papanya sambil berjalan kearah samu dan merangkul anaknya yg sudah lebih tinggi dari yg ia bayangkan.

"wah, samu makin tinggi ya! Coba sini papa ukur" menarik tangan samu ke dinding khusus yg dibuat papanya untuk mengukur tinggi badan anaknya dengan tanda garis

Tsumu yg mendengar pembicaraan itu pun mengikuti mereka
"tsumu juga mau diukur" berlari kedepan samu

Mereka berdua diukur oleh papanya
"liat ini, tinggi kalian selisih sedikit aja, tsumu lebih tinggi deh jadinya"
Tertawa kecil kewajah anaknya

"Hahahaa, liatkan tsumu lebih unggul" katanya sambil tertawa sombong kewajah samu
"iyaiya, yuk makan, nanti dingin nasi gorengnya"
Samu yg tidak perduli dan langsung berjalan kemeja dapur

.
(saat makan)
"kalian mau ikut papa?" papa mulai berbicara

"kemuanaa paa?" kata tsumu sambil mengunyah
Samu memberi air ke tsumu

"pindah kenegara lain sayang, soalnya kerjaan papa menyuruh untuk kerja disana, mereka pikir, mama meninggal bunuh diri karena kesalahan papa, jadi mereka malu untuk melanjutkan tugas papa disini, lebih baik dari pada tidak bekerja kan?"

Kata papanya tersenyum hampir menangis karena nasibnya lalu menunduk melihat piring yg sudah kosong itu.

...

Sikembar yg mau memasukkan sendok yg berisi nasi ke mulutnya pun berhenti karena perkataan papanya

"tapi pa, disini kan kenangan mama... " belum lagi selesai samu berbicara dipotong oleh papanya

"papa tau itu samu, tapi kita juga butuh uang untuk kebutuhan kita sayang, papa juga gak rela ninggali rumah ini" papa

Tsumu dan samu terdiam, tsumu ingin berbicara bahwa ia sangat tidak ingin meninggalkan semuanya disini.. 
Rumah ini, meja ini, masih harus dihangatkan oleh kita tanpa mama

Mama masih disini paa..
Batin tsumu menunduk dan makan

Dingin, meja itu dingin
Dindingnya juga dingin
Biasanya pagi ini hangat oleh perlakuan manis dari mama mereka tapi, sekarang tidak lagi
Tidak ada lagi yg bisa masak seenak mama, tidak ada lagi sambutan hangat setelah pulang sekolah, tidak ada lagi gelitikan dari mama, tidak ada lagi yg bilang tsumu ganteng, samu ganteng, baju yg seharusnya hangat menjadi dingin tanpa sentuhan dari mama.
Semuanya tidak sama lagi.
.
.

Miya Itu KuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang