enam.

149 17 9
                                    

"Ohh. Jadi sekarang sudah mulai pacaran?"

"Iya, Om, Tante."

Akhir pekan telah tiba dan itu berarti sudah masuk jadwal Seokjin untuk berkunjung ke rumah Namjoon. Selain karena belajar, kadang juga mengajari Mama Kim membuat makanan pastry

Awalnya semua berjalan normal, sama sekali tidak ada bayangan di dalam benak Seokjin kalau ia akan bilang ke Mama atau Papa Kim soal hubungan dia dengan Namjoon karena Seokjin pikir mereka sudah tau. Masuk ke dalam rumah, menyapa mereka berdua dan mulai mengajari Mama Kim cara membuat kue. Tapi semuanya berubah ketika pertanyaan demi pertanyaan datang dan mulai menjurus ke 1 hal. Rupanya belum, ya.

"Huh. Namjoon enggak bilang apa-apa sama tante tauu. Makanya tante enggak paham, jadi nanya kamu aja deeh..." Seokjin tersenyum maklum, pasti Namjoon malu mau bilang ke orang tuanya. Ketauan suka sama orang aja diledeknya gila-gilaan, apalagi jika ketauan pacaran? Hehehe, tapi harus Seokjin akui. Namjoon yang sedang menahan malu itu memang sangat lucu. Wajahnya akan merah padam dan kedua matanya tertutup rapat membuat bentuk bulan sabit. Lucu dan manis disaat yang bersamaan.

Sekarang, Seokjin bersama orang tua Namjoon sedang berada di dapur. Seperti tujuan awal, kalau tidak untuk belajar yaa mengajari mama kim membuat hidangan pastry.

"Kalau sudah kalis begini, berarti udah, ya, Seokjin?" Seokjin menoleh dan mengangguk begitu melihat adonan kue milik mama kim. Kembali mereka berkutat dengan kesibukan masing-masing, Seokjin dengan creamnya dan mama kim dengan adonan kuenya yang sudah siap untuk di panggang. Loyang sudah di olesi dengan butter dan adonan sudah dimasukkan sedikit demi sedikit. Begitu selesai, diratakan lalu dimasukkan ke dalam oven yang sudah panas. "Sudah deh, tan. Habis ini, tinggal tunggu kuenya mateng. Terus kalau sudah, di rest sebentar. Baru di kasih cream ini, ya, tan." mama kim mengangguk mengerti.

Kita semua tau kalau tujuan Seokjin yang paling utama adalah ingin belajar selain membantu mama kim. Sebentar lagi semester baru dan ia belum begitu mengerti tentang beberapa pelajaran. Tapi orang yang ia cari malah tidak menampakkan batang hidungnya sampai sekarang. Kemana Namjoon?

Masih sambil menolehkan kepalanya kesan dan kemari, Seokjin bertanya pada Mama Kim yang sedang menyeruput kopi panasnya, "Tan ... Namjoon kemana, ya?"

"Ohh, anak itu. Dia masih tidur, Seokjin." bukan Mama Kim yang menjawab, melainkan Papa Kim. Pria itu baru saja masuk ke dalam dapur setelah merapihkan tanaman di halaman belakang. Pria itu memutuskan untuk mengikuti saran si anak, menanam bunga matahari ketimbang bunga lily. Namjoon semalam belajar keras, makanya baru tidur pagi lanjut Papa Kim sambil mencuci tangan.

Seokjin menoleh dan mengangguk, lantas berkata kalau dia akan menunggu Namjoon sampai pria itu bangun. Tapi nampak mama kim yang tidak setuju, sambil mencuci tangan dia berucap, "Naik aja, Seokjin. Kamarnya enggak pernah dikunci kok. Kalo kamu nungguin dia bangun mah lamaa. Dia tidur kayak kebo." ujar mama kim sambil mendorong Seokjin ke tangga. "Enggak apa, tan? Masih tidurkan. Saya takut ganggu." Mama Kim malah menggeleng dan berucap tidak apa. Wanita itu bergegas mengambilkan tas dan buku-buku Seokjin yang tertinggal di ruang tengah.

"Nih. Naik sana. Sekalian bangunin, ya. Tante capek juga lama-lama bangunin dia. Siapa tau kalo kamu yang bangunin langsung bangun itu kebo." Seokjinpun memutuskan untuk mengikuti arahan mama kim dan berjalan menaiki tangga menuju kamar Namjoon. Rupanya Mama Kim tidak bohong, Namjoon memang tidak pernah mengunci kamarnya kalau tidur. Buktinya sekarang kamar itu terbuka dengan mudah. Dengan langkah yang sangat pelan, Seokjin mendekati ranjang Namjoon setelah meletakkan tasnya di dekat meja belajar pacarnya.

Lucu rasanya melihat Namjoon tidur. Pria itu tertidur bagai koala. Nyenyak dan napasnya sangat teratur. Tangan Seokjin sudah terangkat untuk membangunkan pria itu. Namun kembali ia urungkan begitu melihat Namjoon tengah memeluk sebuah foto yang sudah dibingkaikan. Senyum manis terbit di wajah indah Seokjin. Namjoon terang-terangan memeluk fotonya dengan erat yang sempat mereka ambil saat bolos kemarin. Aduh, Seokjin jadi malu. Hehehehe. Ponselnya ia keluarkan diam-diam, ia harus mengabadikan momen ini karena sungguh Namjoon lucu sekali.

home (on hold😔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang