sembilan

102 10 3
                                    

Perjalanan untuk sampai ke rumah Chungha cukup menguras tenaganya dan Seokjin tidak bohong kalau ia lelah. 

Rasa lelahnya semakin terasa 2 kali lipat begitu sampai di depan rumah 'kawannya' itu. Ini seriusan rumah? Keringat sudah membasahi dahinya dan ia yakin keringatnya akan bertambah banyak karena rumah Chungha sangatlah besar. 

Butuh waktu sekitar 7 menit untuk sampai ke rumah utama karena kebunnya yang luas dan 7 menit berikutnya untuk kembali ke gerbang utama, total perjalanan 14 menit karena menggunakan kaki. Rasanya ia ingin pergi dan melupakan janjinya, tapi janji adalah janji. Chungha juga menjanjikannya uang jika membantunya di pestanya ini. Seokjin sedang butuh dan Chungha datang untuk memberikannya sejumlah uang. Tuhan mendengar doa kecilnya. 

Rasa kalutnya perlahan menguap, Seokjin meyakinkan dirinya sendiri berkali-kali. Gerbang itu berat dan Seokjin tidak cukup kaget ketika secara otomatis gerbang itu dibuka lalu seorang pria tua datang menyambutnya ramah. "Kim Seokjin ya?" Seokjin menoleh dan segera berdiri tegap ketika pria tua itu datang menghampirinya. Ia tersenyum ramah dan mempersilahkan Seokjin untuk memasuki halaman.

"Ikut saya ya, kita langsung ke dapur." 

"O-Oke."

...

Membuat kue. Itu yang Chungha minta dari Seokjin. Hari ini ia ulang tahun dan mengundang semua teman-temannya. Tidak hanya dari sekolah, tapi teman les, sepupunya, teman TK, semuanya pokoknya diundang. Seokjin agak meringis ketika tadi mendengar Chungha bercerita, membayangkan banyaknya orang yang akan datang juga dengan konsumsi yang diberikan. 

Tapi disamping itu, Seokjin hanya bisa tersenyum pedih sembari meringis. Bayangkan, semua teman-temanmu berpesta sedangkan kamu hanya diam di dapur untuk memasak. Di saat temanmu berdansa serta bernyanyi, kamu malah di dapur mencuci piring-piring kotor. Fakta yang menyakitkan tapi tidak mengejutkan bagi Seokjin. Ia sudah terbiasa dengan semua itu dan mungkin enggan bertukar posisi dengan teman-temannya. Kasihan mereka kalau bertukar posisi dengan Seokjin, pasti tidak akan terbiasa.

Bapak tua tadi bernama Shim Yonho. Sudah bekerja untuk keluarga Chungha selama kurang lebih 20 tahun dan akan terus mengabdi mungkin sampai akhir hayatnya. Pak Yonho mengungkapkan kalau ia dan beberapa orang dapur akan membantu Seokjin memasak. Senang rasanya mendengar kalau ia mendapatkan bantuan dari beberapa orang, tadinya Seokjin membayangkan kalau ia akan memasak seorang diri namun ia salah. 

Yonho dan orang-orangnya sudah mulai mengerjakan sesuatu sedangkan Seokjin masih menata napasnya. Terbuat dari apa Pak Yonho ini? Jika jarak dari gerbang utama ke rumah kurang lebih 7 menit, maka ada waktu yang berbeda lagi untuk sampai ke dalam dapur utama. Selama berjalan tadi Seokjin hanya bisa menahan ringisan dan  berusaha untuk terus tersenyum padahal kakinya sudah bergetar karena sudah berjalan selama kurang lebih 15 menit lamanya.

Batinnya mulai berdendang memanggil nama Namjoon. Pacarnya yang notabene orang kaya tapi sama sekali tidak terlihat berlebihan seperti Chungha. Memang tidak semua orang kaya seperti Namjoon dan keluarganya.

"Kue-kuenya akan dibuat seperti apa, Pak?"

"Nak Seokjin sudah biasa masak?" Seokjin mengangguk dan menjelaskan kalau ia bekerja di salah satu toko kue di pusat kota. "Oh, saya tau. Saya kenal yang punya. Nona Jisoo kan? Kue dari toko itu memang terbaik." Seokjin tersenyum malu, ia baru saja disanjung oleh orang lain selain Namjoon dan kawan-kawannya.

"Nona Chungha ingin kue yang besar, Nak Seokjin. Sekitar 3 tingkat, acara ulang tahunnya masih ada 4 jam lagi. Saya pikir cukup karena tinggal membuat kuenya saja, untuk hiasannya sudah jadi." Seokjin mengangguk dan mulai memasak dibantu oleh crew kitchen yang lain. 

1 jam, 2 jam, dan akhirnya 3 jam terlewati.

Kue yang diinginkan Chungha akhirnya jadi. 3 tingkat berhiaskan hiasan yang manis dan lezat.  Pak Yonho berbaik hati untuk mengatarnya ke toilet untuk berganti baju. "Ikut pestanya nak. Ada teman-temanmu juga ... Kalau tidak salah Nona Chungha juga membawa kekasihnya tadi." Seokjin mengeryit. Chungha punya kekasih? Chungha adalah siswa yang terkenal, tidak mungkin berita apapun tentang dia tidak meledak di mana-mana. Dan sekarang gadis itu punya kekasih tapi Seokjin tidak tau? Aneh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

home (on hold😔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang