Chapter 4

229 13 6
                                    

Masih ada yang nungguin kah?


Happy reading~




Kicau burung bersaut sautan membangunkan Jaehyun dari tidurnya yang tidak terlalu nyenyak. Ia kesulitan tidur semalaman dan baru terlelap pukul 3 dini hari. Setiap kali ia menutup mata, wajah orang itu selalu muncul dalam ingatannya. Memori beberapa jam sebelumnya selalu saja terlintas di kepalanya. Ini jauh dari apa yang ia bayangkan selama ini. Ia pikir bertemu dengan soulmatemu akan terasa menyenangkan tapi ia salah. Kenapa harus dia? Pertanyaan itu terus terlintas di kepalanya.


Seberapa keras Jaehyun berusaha untuk tidak memikirkan orang itu namun selalu saja gagal. Lagi pula mereka soulmate, mereka ditakdirkan untuk bersama bahkan sebelum mereka terlahir ke dunia. Seberapa keras kau menyangkalnya takdir akan selalu mempertemukan keduanya. Mereka akan membutuhkan satu sama lain. Adakah orang yang lebih memilih kesepian seumur hidupnya dibandingkan bersama seseorang yang sudah ditakdirkan untuk menemaninya seumur hidup? Tidak ada.


Hari ini adalah hari Sabtu, tidak ada kelas dan Jaehyun memutuskan untuk berada di kamarnya seharian. Moodnya sedang tidak bagus saat ini. Sepertinya berendam menjadi pilihan yang terbaik. Sebagai pemilik elemen water, air menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaannya. Jaehyun segera merapikan tempat tidurnya sebelum masuk ke kamar mandi. Ia menyalakan kran bathtub setelahnya ia berdiri di depan wastafel memandang refleksi dirinya dicermin. Matanya sedikit merah dan sembab karena semalam ia sempat menangis. Walaupun sudah berusaha untuk tidak terlalu memikirkan soal soulmatenya tetapi hanya dengan mengingat wajah dan namanya sudah cukup membuat air matanya mengalir dengan begitu saja. Bahkan orang itu menjadi orang pertama yang memenuhi kepalanya saat ia membuka mata tadi. Menyedihkan. Orang itu mungkin sangat membencinya sekarang.


Setelah mematikan kran bathtub, Jaehyun segera membuka seluruh pakaiannya dan segera masuk ke bathtub. Berbeda dengan kebanyakan orang yang akan berendam dengan air hangat, Jaehyun lebih memilih berendam dengan air dingin. Elemennya cenderung pada suhu rendah, jadi wajar jika ia lebih menyukai air dingin dibandingkan air hangat.


Jaehyun memejamkan matanya, merasakan dinginnya air diseluruh tubuhnya. Berada di dalam air membuat moodnya membaik, seperti mendapat penyembuhan secara alami. Perlahan Jaehyun menenggelamkan dirinya dalam bathtub. Satu lagi kelebihan yang dimiliki seorang superhuman dengan elemen air, mereka dapat menahan napas di dalam air lebih lama dibandingkan dengan superhuman lain. Jadi ia tidak perlu khawatir akan pingsan karena kehabisan oksigen saat berendam terlalu lama dalam air.


Setelah beberapa saat menenggelamkan seluruh tubuhnya di dalam air, Jaehyun pun mengangkat kembali tubuhnya. Rasanya segar sekali dapat merasakan air membasahi seluruh tubuhnya. Perlahan Jaehyun menggerakkan tangannya untuk melakukan pengendalian. Ia bermain dengan menggerakkan air meliuk – liuk di hadapannya. Ia menggerakkan tangannya untuk membuat beberapa pola dengan air – air itu. Mulai dari anjing, bunga, sampai makanan. Semua pola – pola air tersebut terbentuk secara acak berdasarkan alam bawah sadarnya. Tiba – tiba perutnya berbunyi saat melihat air berbentuk kue. Ahh, ini sudah hampir pukul 9 dan ia belum sarapan. Pantas saja perutku berbunyi, batin Jaehyun. Untung saja alam bawah sadarnya mengingatkan Jaehyun jika sudah saatnya ia sarapan.


Jaehyun bergegas untuk membersihkan dirinya. Setelah 10 menit ia pun keluar dari kamar mandi dengan 1 handuk melingkar di pinggangnya dan handuk lain ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya. Baru saja selesai memakai pakaiannya, seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Hot As An IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang