Chapter 14

205 11 13
                                    

Happy Reading ~~




Taman Nasional Kalkajaka selalu ramai dikunjungi hampir sepanjang tahun. Mereka yang tertarik dengan keindahan bentang alam di taman nasional itu sengaja datang dari penjuru dunia ke tempat ini. Beberapa dari mereka sengaja datang untuk merasakan sensasi berbeda mendaki gunung yang terbentuk dari susunan batuan granit yang hanya terdapat beberapa diseluruh dunia. Beberapa dari mereka yang menyukai misteri sengaja datang untuk membuktikan rumor – rumor tentang hal mistis yang terjadi di lereng dan puncak Gunung Hitam. Walaupun dikenal berbahaya hal itu tidak mengurangi pesona taman nasional ini. Taman Nasional Kalkajaka tetap dipenuhi pengunjung.


Namun sesuatu berbeda terlihat di lereng Gunung Hitam malam ini. Walaupun dikunjungi banyak wisatawan sepanjang tahun, gunung ini dilarang dikunjungi pada malam hari. Tetapi pemandangan berbeda justru terlihat saat ini. Saat ini hampir tengah malam, di malam bulan purnama, puluhan orang berkumpul dilereng Gunung Hitam itu.


Beberapa orang yang baru saja datang, 5 menit yang lalu sedang disibukkan mengangkat dan memindahkan tubuh tidak berdaya Mason dan pengikutnya. Mereka memakai pakaian yang sama, seperti sebuah seragam khusus berwarna hitam. Pakaian yang sepertinya terlalu tebal untuk musim panas yang sangat terik itu terlihat gahar karena dilengkapi dengan senjata laras panjang yang mereka bawa. Ada beberapa lambang yang tidak Jibeom mengerti terpasang pada pakaian mereka. Sebuah tulisan yang terlihat paling menonjol terletak di bagian belakang bertuliskan INTERPOL menjadi satu – satunya hal yang membuat Jibeom mengenali mereka.


Selama ini interpol memang dilibatkan dalam pencarian dan penangkapan Mason tetapi memang belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Kelompok Mason benar – benar seperti belut licin yang sulit ditangkap. Dan akhirnya kelompok ini berhasil ditangkap dengan sedikit bantuan dari Jibeom.


Para interpol itu masih terus memasukkan tubuh Mason dan pengikutnya dalam sebuah helikopter. Bukan sebuah helikopter biasa yang hanya dapat diisi dengan 4 sampai 6 orang, helikopter yang mereka gunakan merupakan helikopter pengangkut. Helikopter yang sanggup membawa beban hingga 33.000 kilogram dan berkecepatan hingga 800 km/jam itu menjadi kendaraan yang sering digunakan untuk mengirim atau mengangkut bantuan di medan yang sulit dijangkau, seperti pegunungan. Kendaraan ini juga cocok untuk membawa Mason dan pengikutnya dari Gunung Hitam.


Jibeom yang sudah sangat lelah setelah menggunakan salah satu kekuatan Blue Firenya hanya diam memperhatikan, tidak tertarik dengan apapun yang orang – orang itu lakukan. Perhatiaannya justru sepenuhnya tertuju kepada seorang pria paruh baya yang berdiri beberapa meter darinya. Pria bertubuh tinggi dengan setelan jas berwarna navy dan kemeja putih dengan 2 kancing paling atas terbuka itu sedang berbicara dengan pria paruh baya lain.


Sejak kemunculan orang – orang ini secara tiba – tiba, Jibeom terus memperhatikan pria itu dengan raut penuh tanya. Ia sama sekali tidak tertarik dengan hal lain disekitarnya. Banyak pertanyaan dikepalanya tentang apa urusan pria itu disini.


Pria yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Jibeom sepertinya mengetahui dirinya sedang diperhatikan. Ia pada akhirnya meminta ijin pada pria disampingnya untuk menemui Jibeom.


Pria itu berjalan kearah Jibeom dengan sebuah senyuman menghiasi wajahnya. Jika diperhatikan pria itu memiliki fitur wajah yang begitu mirip dengan Jibeom.

Hot As An IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang