11.💎

21 5 2
                                    

Kringg..kringgg...

"Pulang woiii!!"

Jeje menggeplak mulut Jae yang ngelantur.

"Istirahat bego."

"Cabut gais!" perintah Rafa.

Haidar dan kawan-kawan bergerak mencari Diandra yang belum kembali. Mereka sepakat tidak memberitahu Cio agar dia tidak ikut resah.

"Jeje ikut Aland."

"Yaahh." Jeje merengut mendengar keputusan Karina.

"Gausah jadi ganda putra sama Tono."

Jeje segera menurut. Mereka segera mencari sampai ke pelosok sekolah.

"Capek astatang." keluh Rafa.

"Mana anak itu belum ketemu."

Drrtt.. drrtt..

Ponsel Haidar bergetar tanda pesan masuk.

Marcio Souza Afandi
Lo sama Andra?

Gue ke kelasnya gaada
Kalian juga.

Mampuusss....

Haidar ketar-ketir sendiri membacanya.

Ottokhe??

Ottokhe=bagaimana ini (Korea)

"Fa, gimana nih? Bang Cio chat gue." lapor Haidar.

"Ampun deh ngapain sih dia kesana?"

"Ngasih bekal mungkin."

Rafa mengacak rambutnya frustasi.

"Pokoknya jangan sampe bang Cio tau. Kita bisa digoreng kering jadiin pastel."

Main petak umpet dibelakang sekolah, bang

"Kita lanjut lagi yok." ajak Haidar setelah membalas pesan Cio asal.

Dilain tempat...

"Land. Sumpah deh, ini Diandra ngambek apa gimana?" tanya Jeje frustasi.

Pasalnya Diandra tidak diberitahu jika mereka berangkat molor berjamaah, mungkin saja dia marah.

"Nggak mungkinlah."

"Terus dia sembunyi dimana?"

Aland menatapnya jengah. "Dia nggak kayak kutu."

Jeje mendengus kasar. Mana ini nyarinya sama es batu, nggak bisa diajak bercanda.

"Bentar."

Jeje menautkan alisnya. Apa?

"Itu gelang Andra bukan?" tanya Aland sambil menunjuk gelang hitam di rerumputan.

Jeje yang hampir putus asa segera beranjak. "Mata Lo tajem juga."

Aland dan Jeje segera menyusuri tempat itu. Sampai pada sebuah pintu besar yang terletak dipermukaan tanah.

"Insting gue nggak pernah salah." gumam Aland.

"Gila! Mustahil dia kesini. Gudangnya jarang di kunjungi." cegah Jeje saat Aland mulai mencoba membuka pintunya.

"Feeling gue nggak enak."

"Tunggu, Land."

Jeje mencekal lengan Aland. "Ini jejak sepatu ngga, sih?"

Aland tertegun. Benar juga. Ada cap sepatu di salah satu sudut pintu.

Mata Jeje berguna juga.

"Sial, kuncinya, Je."

"Lah, gue ngga tahu apa-apa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come to Me, My Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang