10 ; yang sebenarnya terjadi

406 86 12
                                    

"Kak Juyeon hilang setelah itu?"

Eric tersenyum, tidak memberi anggukan maupun gelengan kepala. Tanpa ia jawabpun, Sunwoo pastinya sudah tahu akan jawaban dari pertanyaannya sendiri.

"Mama bilangnya kalau kakak gue hilang, tapi yang gue liat isi lemari di dalam kamar kak Juyeon sama sekali nggak ada pakaian yang tertinggal. Dari situ gue nyimpulin kalau dia bukan hilang, tapi antara lari atau justru di usir."

Sunwoo seperti kehabisan suara untuk mengimbangi cerita Eric. Meskipun, kisah yang ia ceritakan tadi begitu terdengar sedih, tetapi yang ia lihat sekarang justru berbanding terbalik dengan ekspresi yang ia bayangkan. Eric nampak tersenyum seolah cerita tadi dialami oleh orang lain dan bukannya menimpa keluarganya.

"Tapi, kenapa lo bisa tau soal kejadian yang sebenernya?" Sunwoo kembali bertanya. Memancing Eric agar tidak memberikan cerita yang hanya setengahnya dari apa yang terjadi.

Dengusan berat terdengar keluar dari hidung Eric. Terlihat ia begitu berat untuk melanjutkannya, namun sepertinya Sunwoo juga harus tahu tentang semua hal yang berhubungan dengan kakaknya ini.

"Bukan kali pertama gue denger mama segitu kerasnya ke kak Juyeon sampai harus main tangan buat luapin semua amarah dia. Gue bahkan pernah liat dengan jelas pas dia nendang dan mukul kak Juyeon. Tololnya gue malah diem aja karena disitu kak Juyeon minta supaya gue jangan ngelakuin apapun dan biarin dia nanggung sakit sampai mama puas nyiksa dia."

Pertahannya runtuh seketika ketika secara tidak sadar mengingat kembali akan apa yang terjadi. Eric menangis tanpa suara. Menyesal karena ia tidak bertindak tegas dalam melindungi kakaknya dan membiarkan semua perlakuan kasar ibunya berlanjut sampai Juyeon terbiasa dengan sakit yang diterima melalui penganiayaan secara bertubi-tubi oleh wanita yang melahirkan mereka tersebut.

Eric tidak bisa membayangkan akan mendapat siksaan hampir setiap hari karena selama ini ibu mereka cenderung pilih kasih dan menyayanginya karena ia kerap kali membuatnya bangga akan prestasi yang ditorehkan tanpa usaha. Tidak seperti Juyeon yang dikekang untuk terus belajar, Eric justru dibiarkan bermain dan tidak perlu menghabiskan waktu dengan buku.

Dan ia masih merasa menyesal karena merasa bangga tentang itu.

"Gue sadar pas nggak sengaja baca diary dia yang ketinggalan di dalam laci meja belajar. Kak Juyeon udah lama pengen kabur dari rumah, tapi nggak jadi karena dia kepikiran gue terus. Dia takut kalau nantinya objek pelampiasan emosi mama pindah ke gue. Makanya dia mutusin buat tetap bertahan." Tangisannya mereda, Eric kembali tersenyum seperti sedia kala sambil melirik ke arah Sunwoo yang masih setia mendengarkan setiap ceritanya.

"Mau peluk nggak?" Pemuda rakun itu berceletuk secara tiba-tiba sampai menimbulkan gelak tawa oleh Eric.  "Nggak, makasih. Gue geli, Nu," tolaknya mentah-mentah.

"Oh, ya. Lo, 'kan suka cewek," ujarnya tersadar akan fakta jika Eric punya orientasi seksual yang masih terbilang normal. Kemudian, mengangguk tanpa sebab dengan ekspresinya yang merengut. Setidaknya ia berhasil mengembalikan mood Eric dan itu cukup membuatnya puas. Sunwoo sudah cukup membuat pemuda itu berlarut di kisah sedih keluarganya dan ia harus bertanggung jawab dengan menghiburnya.

Eric kemudian berdiri, ingin mengajak pulang sebenarnya sebelum pemuda itu bertanya untuk terakhir kalinya. Cukup membuatnya terkejut karena tadi ia berniat untuk tidak menceritakannya.

"Ngomong-ngomong, gue penasaran sama anak yang disombongin sama ibunya ke ibu kalian. Lo nggak mungkin nggak tau soal siapa dia, kan? Kok, bisa si bangsat itu sekarang hidupnya tenang-tenang aja padahal dia udah bikin motivasi belajar orang langsung mati seketika?" Sunwoo mengumpat kesal membayangkan siapa sosok yang membuat Juyeon hidup dalam mimpi buruk yang bahkan sekalipun tidak pernah Sunwoo bayangkan akan menimpa makhluk hidup yang ada di dunia ini.

Eric justru tertawa singkat mendengar penuturan Sunwoo. Tidak ada keraguan seperti sebelumnya ketika ia memutuskan untuk menjawab pertanyaan Sunwoo kali ini.

"Kakak lo."

.
[Tbc]
.

Titik Temu +Sunju Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang