06

293 50 46
                                    

KLEK

Jungkook masuk kedalam rumah bertembung pandang dengan Jihyo yang baru keluar dari dapur . Tanpa menghiraukan Jungkook , Jihyo jalan ke tangga mahu naik ke tingkat atas .

" Jihyo "
Jungkook mengejar langkah Jihyo . Tangan isterinya itu dipegang . " Lepas ! " tangannya direntap terlepas dari pegangan Jungkook .

" Sayang , saya boleh explain "

" Stop panggil saya sayanglah . Awak nak explain apa lagi ?
Nak explain yang awak dengan Sungkyung ada hubungan istimewa ? nak explain yang kata-kata awak selama ni bohong semua ? " bidas Jihyo geram . Cukuplah dengan segala penipuan . Dia sudah lelah dengan setiap lakonan .

" Jihyo , saya tak boleh putuskan hubungan saya dengan Sungkyung sebab dia sakit Jihyo . Saya tak nak dia sedih "

" Tak nak dia sedih .
Habis saya ni ?
Layaklah sedih ?
Layaklah kena tipu hidup-hidup macam ni ?
Hah , jawablah " Jihyo membentak keras . Sudah hilang rasa hormatnya terhadap Jungkook . " Kalau saya tahulah macam ni saya tak akan terima perkahwinan ni . Hidup dengan manusia yang bertopengkan dusta semata . Awak tipu saya . Sanggup awak ya tipu saya pasal bunga tu ? sanggup tipu saya pasal awak berpelukan dengan dia . Dekat mana hati perut awak ? "

" Ke awak ni memang tak ada hati perut langsung dah ? "
Dada Jungkook ditolak bersama tangisan laju dipipi . Sakitnya hati . Bagaikan ditoreh dengan belati tajam .

" Jihyo , "
Jungkook memegang lengan Jihyo dari terus menolak dadanya . " Jihyo mianhe , mianhe . Saya tahu dah banyak saya tipu awak selama ni " ujar Jungkook cuba memujuk .

" Awak tahu kenapa awak buat ? " Jihyo menjerkah kuat . Lengannya ditarik dari pegangan Jungkook . Jihyo terundur dan duduk ditangga .
" Hiks--- awak tahu saya sayangkan awak . Tapi awak hancurkan segala kepercayaan saya pada awak . Awak buat saya macam manusia tak ada perasaan . Kejamnya awak kan " Jihyo dongak pandang Jungkook . Airmuka Jungkook jelas merasa bersalah .

" Kalau awak tak sayang saya terus terang . Saya tak akan paksa awak kahwin dengan saya . Saya tak akan rampas awak dari Sungkyung .
Kenapa awak pilih sakitkan hati saya macam ni ? sakit awak tahu tak , sakit " Jihyo menunjuk ke hatinya bersama airmata yang terus menerus mengalir .

Siapa sahaja yang melihatnya sekarang pasti cakap dia sangat menyedihkan .

Jungkook duduk melutut depan Jihyo . Tangan Jihyo dia pegang . " Saya tak tahu apa yang perlu saya cakap sekarang . Tapi saya minta maaf . Betul-betul minta maaf " mata Jungkook berkaca .
Jihyo menarik perlahan tangannya . Tangan naik kesat airmata .

" Simpan je permintaan maaf awak tu . Kalau awak boleh buka tengok hati saya memang luka parah dah . Terima kasih . Terima kasih banyak-banyak sebab dan bodohkan saya selama ni . Saya ingatkan awak sebagai suami yang akan bahagiakan saya . Rupanya awak sendiri yang tangguhkan kebahagiaan saya " Jihyo bangkit dan melangkah naik ke tingkat atas .

" Hiks--- "
Jihyo terduduk dibirai katil . Dia menangis lagi . Menangis sambil mencengkam kuat kain cadar . " Kau tahu tak aku dah berangan nak pergi honeymoon dekat Australia dengan kau . Berangan nak kejar anak-anak kita bila pergi pantai . Aku sayang kau , Jungkook . Kenapa kau sanggup buat aku macam ni ? hiks--- " Jihyo merintih lirih . Segala perancangan hidupnya adalah bersama dengan lelaki yang dia cinta iaitu Jungkook .

Tapi segalanya punah serta merta . Harapan tinggal harapan . Impian kini tinggal khayalan .

" Sungkyung kau sahabat aku . Aku sayang kau macam adik beradik . Tapi sanggup kau buat aku macam ni " kecewa . Kecewa yang tidak mampu dia ungkap . Terlampau kecewa .

Tiba-tiba Jihyo merasa sakit dikepalanya . Sakit yang sering dia rasai sejak sebulan lalu . Kepalanya dipegang . Mata terasa berpinar .







.



.




.







" Silakan duduk , Jihyo "
Ujar doktor Mina mempersilakan Jihyo duduk .
" Jihyo , awak tak ada mengalami alahan apa-apa ke ? " pertanyaan doktor mina membingungkan Jihyo .

Jihyo geleng .
doktor mina senyum .

" Mudah bagi awak .
Jihyo , awak mengandung .
Usia kandungan dah seminggu "
doktor mina mengujar .
Airmuka Jihyo jelas terkejut . Mata serta merta berkaca . Kenapa di saat-saat begini dia mengandung ?
Kenapa ketika situasi seperti ini ada yang menghuni rahimnya ?

Tiba-tiba senyuman doktor mina mati . Ada riak bersalah diwajahnya .

" Saya minta maaf sebelum bertanya "

" Awak mahu teruskan kandungan ni ? " soalan doktor mina membuatkan dahi Jihyo berkerut . Soalan semacam apa ini ? . Mestilah setiap ibu mahu meneruskan kandungan . " Kenapa awak tanya macam tu ? " tanya Jihyo kembali .

" Saya harap awak banyakkan bersabar Jihyo . Mungkin ini adalah ujian terindah untuk awak lalui . Soalan itu saya ajukan sebab bila awak teruskan kandungan dan melahirkan . Itu akan sangat mendatangkan risiko terhadap awak... " doktor mina jeda .

" Awak sebenarnya ada kanser otak tahap 4 Jihyo . Sebahagiannya telah merebak ke organ awak yang lain . Sangat berisiko jika awak meneruskan kandungan " sambung doktor mina cukup membuatkan dunia Jihyo gelap seketika . Kata-kata doktor mina bagaikan sebuah mimpi .

Mimpi yang sebenarnya adalah kenyataan . Setitis demi setitis airmata mengalir dipipi Jihyo . Beratnya ujian yang perlu dia harungi , yang perlu dia pikul . Terasa beban begitu berat menimpanya sekarang .

" Patutlah saya selalu sakit kepala " tutur Jihyo pelan sambil tunduk . Bibir tersenyum .
Senyum yang dibuat-buat .
" Itu adalah salah satu siptomnya Jihyo .
Kenapa awak tak buat checkup lebih awal ?
jika lebih awak pasti akan dapat ditangani "

Jihyo angkat muka pandang doktor mina .
" Mungkin dah takdir saya macam ni "

Berkaca mata doktor mina mendengarnya .

...

BERSAMBUNG .

𝘽𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙧𝙩𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪𝙝 | 𝙅𝙐𝙉𝙂𝙆𝙊𝙊𝙆  ✔︎Where stories live. Discover now