Ini ngisi nama gua doang kan ya, sama kelas.
Perwakilan kelas
Nama : Laninda Tarikha Sandoyo
Ruangan : 3Cuma mau ngasih ginian aja harus ngantri dulu ya, eh gilaran gua.
"Ka ini yang ruang saya ya" ucap gua sambil nyerahin kertasnya, gilaa ngga pake nengok cuma langsung ambil aja, gasopan lo ka.
"Laninda"
"Iya ka saya, kenapa?"
"Selesai acara tunggu saya di pos jurusan ya" loh ada masalah apa ni sama gua, perasaan gua ngga ngapa-ngapain deh.
"Siap ka"
----------
Hampir setengah dari peserta yang hadir
bersorak lega. Kenapa bisa sebahagia itu?
Acara seminar telah selesai sekitar 20menit yang lalu. Seandainya ka handri tidak menyuruh anin menunggu pasti sekarang dia tidak akan berada di pos jurusan. 20menit berlalu, masih belum ada tanda dateng nya ka handri."anin kan?" Ucap laki-laki yang anin tidak katahui namanya
"Iya saya anin" jawab anin cepat.
"Disuruh keruang himasi sama bang handri"
Anin mengucap syukur dalam hati, akhirnya ada kejelasan dari dari ka andri.
"Oh oke ka, makasih infonya" anin segera melangkah menuju ruang dimana ka handri berada.
-------
Tok tok
"Permisi" ucap anin didepan ruang himasi.
Tidak berapa lama, seorang laki-laki jangkung dengan rambut yang dicukur rapi membuka pintu. Pakaiannya masih sama seperti tadi. Celana bahan hitam mengkilap dan kemeja abu pudar lengan panjang melekat pas ditubuhnya. Sebelah tangannya dimasukkan kedalam kantong celana.
"Assalamualaikum ka, ada apa ya?"
"Waalaikumussalam, masuk dulu lan"
Anin mengerinyit kan dahi nya, ia bingung kenapa kaka tingkatnya ini memanggil nama dia lan, sedangkan dia dikenal dikampus dengan panggilan anin.
Dibuka lebar pintu yang ada di hadapannya, kemudian ia masuk dengan perasaan was-was, karna hanya ada mereka berdua saja di dalam sana. Ia duduk di kursi yang ada di dalam ruangan.
"Kamu ngga inget saya?" Anin mendongak kaget, ia merasa aneh dengan yang diucapkan oleh kak handri.
"Saya baru ketemu kaka hari ini"
"Kartu saya?" Ucap ka andri sambil mengulurkan tangan meminta.
"Kartu apa?" Anin bingung kenapa ia dimintai kartu.
"Kartu yang kamu pinjam tadi pagi" anjn membulatkan matanya, ia masih tidak percaya kalau orang yang dia pinjam kartunya itu adalah ka handri.
"Kaka serius?" Ucapnya sambil menatap mata ka handri lekat. Ia merasa malu jika kartu itu benar-benar milik laki-laki yang ada dihadapannya.
"Dua rius lan, kamu yang tadi pagi minjem kartu kmt saya" ucap ka andri sambil menunjukan senyum mengejeknya.
"Berarti kaka beneran mas-mas yang tadi pagi?" Tanya anin masih tidak percaya.
"Iya mas-mas yang kamu tarik tas nya itu saya"
Anin memukul jidat nya malu, ia tak habis pikir kenapa bisa seperti itu, bahkan ia tidak ingat jelas muka laki-laki yang kartunya ia pinjam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless (Ongoing)
Humor"Mas maaf boleh pinjem kartu kmt nya?" "...." "Mas tolong... saya udah telat, nanti saya ganti mas" Hari itu, pertama kali nya gua ketemu sama dia. Tapi kalo kata dia sih itu kedua kalinya. Dia mas-mas yang naruh tatapan curiga ke gua, tapi tetep m...