4

483 96 6
                                    

Yang Kaia lihat pertama kali saat memasuki rumah itu adalah foto pernikahan antara dirinya dan Januar, ternyata benar perasaan yang Kaia rasakan adalah perasaan wajar seorang istri untuk suaminya. Lalu netra-nya teralihkan melihat jejeran foto yang berada dimeja ruang tamu.

"ini foto kapan?" tanya Kaia saat menunjukan salah satu bingkai foto yang ia rasa tidak asing bagi dirinya. Januar menoleh dan tersenyum saat Kaia menanyakan perihal bingkai foto yang ia tunjuk tadi.

"kamu kayaknya suka banget ya sama aku" kata Kaia lagi, kali ini ucapan Kaia memang disetujui oleh Januar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu kayaknya suka banget ya sama aku" kata Kaia lagi, kali ini ucapan Kaia memang disetujui oleh Januar. Pria itu memang begitu menyukai wanita yang sekarang berdiri dihadapannya, selalu wanita itu daridulu hingga sekarang.

"itu foto waktu kita semester 4 kayaknya. Waktu aku baru berani deketin kamu lewat Tian" kata Januar menjelaskan latar belakang foto yang ditunjuk oleh Kaia.

"Tian? Siapa Tian?" tanya Kaia yang merasa asing dengan nama itu.

"Tian itu sepupu aku, sahabat kamu juga. Berkat dia, aku bisa kenal dan menikah sama kamu. Ntar deh kita kunjungin Tian sama istrinya, Nadira. Oiya istrinya Tian juga sahabat kamu sama kayak Sarah" penjelasan Januar lagi-lagi hanya diangguki oleh Kaia.

"kita deket dari kuliah ya? Lama juga ya berarti" Kaia terlihat berpikir saat memegang foto itu.

"iya, lama banget. Sebenernya aku udah suka kamu dari awal masuk kuliah tapi aku cupu gak berani deketin kamu, kamunya juga waktu itu masih ada pacar. Gak berani lah aku deketin pacar orang eh pas semester 4 kita satu kelas trus beruntungnya kamu juga deket sama Tian, jadi dikenalin trus deket deh" Kaia menyimak dengan jelas bagaimana Januar menceritakan kisah lama tentang hubungan mereka, bisa Kaia lihat bagaimana Januar selalu tersenyum saat pria itu menceritakan tentang masa lalu mereka.

"berarti Tian itu berjasa buat hubungan kita ya?" tanya Kaia yang diangguki oleh Januar, Tian memang sangat berjasa untuk hubungannya dulu hingga sekarang.

"kapan-kapan temuin aku sama yang namanya Tian ya, aku penasaran sama istrinya juga" pinta Kaia yang tentu saja disetujui oleh Januar, mungkin dengan mempertemukan Tian dan Nadira pada Kaia, wanita itu akan ingat sedikit tentang masa lalunya.

"kamu istirahat gih, kalau mau tanya apa-apa nanti aja. Inget kata dokter kamu gaboleh banyak pikiran" kata Januar membawa Kaia pergi menuju kamar mereka. Lagi-lagi Kaia mendapati kamar itu penuh dengan berbagai foto polaroid yang berada di dinding dekat meja rias.

"itu kamu yang tempel, katanya biar kita selalu inget perjuangan kita dulu" jelas Januar saat melihat Kaia terpaku dengan satu foto disana.

Sekilas ada kilasan gambar yang muncul dikepala Kaia membuat wanita itu tiba-tiba mengerang kesakitan. Januar yang melihatnya pun dengan gesit langsung menuntun Kaia menuju ranjang mereka.

NoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang