6

517 98 27
                                    

special double up!❤️
maaf banyak kata kasar untuk chapter ini...dan juga siapin jari kalian buat komen ya!😘

--

Januar terduduk saat mendengar fakta yang baru saja ia ketahui, Kaia memang sempat hamil 7 tahun lalu itulah alasan mengapa mereka menikah. Tapi kehamilan Kaia bukan kesalahan, itu murni keinginan mereka berdua yang ingin memiliki anak walau diluar nikah. Januar tau idenya gila saat itu tapi hanya itu satu-satunya cara agar ibunya mengizinkan ia menikah dengan Kaia.

Namun naas, dibulan 6 kehamilan Kaia. Wanita itu terjatuh dan ia harus kehilangan bayinya. Itu adalah pukulan terbesar untuk Januar maupun Kaia.

Apalagi ucapan Sarah tadi semakin memukul perasaannya.

"maksud lo apa? Jangan fitnah nyo-"

"gue gak fitnah! Gue denger sendiri waktu perempuan itu dan nyokap lo jengukin Kaia setelah keguguran. Januar, sorry to say. Nyokap lo gak punya hati, dia ngomong didepan Kaia kalo dia sengaja ngebuat Kaia jatoh dari tangga agar anak yang dikandung Kaia meninggal. Lo gak tau gimana kacaunya Kaia saat itu, Nu!" ucapan Sarah bagai petir di siang bolong bagi Januar.

"Kaia selama ini gak mau hamil karna dia takut, takut kalo nyokap lo bakal ngebunuh anak yang Kaia kandung! Apa lo tau kalo selama ini Kaia sering ngunjungin psikiater? Gak kan, lo terlalu sibuk sama dunia lo dan juga tuntutan lo ke Kaia! Wajar kalo dia ngerasa capek dan pengen nyerah!" Sarah sudah tidak bisa menyimpan rahasia ini, Januar harus tau apa yang dialami sahabatnya selama ini.

"lo udah cek hp Kaia?" melihat keterdiaman Januar, Sarah yakin kalo pria itu belum mengetahui apapun yang berada didalam ponsel Kaia dulu.

"gue rasa lo emang gak seniat itu buat tau apa yang terjadi sama istri lo. Well, Nu. Kalo gini gue setuju Kaia pisah dari lo, biarin dia bahagia" kata Sarah yang langsung menggendong Jeremy meninggalkan Januar dengan keterdiamannya.

"ARREGH SIALAN" Januar menghancurkan ruang kerjanya. Pria itu masih tidak menyangka kalau selama ini istrinya begitu tersiksa.

Ia segera mencari dimana terakhir kali ia menyimpan ponsel lama milik Kaia. Untungnya beberapa hari yang lalu Januar sempat memperbaiki ponsel itu tapi ia belum membukanya.

Kaia tadi pamit untuk pergi dengan Sarah, jadi aman bagi dirinya untuk membuka ponsel lama milik sang istri. Ingatan Januar langsung terpatri pada saat ia melihat ada chat dari ibunya di ponsel Kaia.

Ibu Januar:
- Kaia, kapan kamu mau meninggalkan anak saya? Kamu gak lupa kan sama ucapan saya beberapa bulan yang lalu.

- Heh perempuan sundal, kamu pengaruhi apalagi anak saya sampai dia tega membentak ibunya sendiri?? Memang kamu perempuan gak bener bisanya cuman bawa pengaruh buruk buat Januar!

-maaf ibu, nanti Kaia bakal nasehatin Janu supaya minta maaf sama ibu.

-saya bukan ibu kamu! Dan jangan pernah berharap kamu saya anggap sebagai menantu saya, bagi saya cuma Janette yang pantas bersanding dengan Januar.

- Kaia, Janette hari ini akan pulang ke Indonesia, saya harap kamu tidak menghalangi Januar untuk bertemu dengan Janette.

-baik, bu.

-Kaia, kamu ingat kan janji kamu beberapa minggu yang lalu? Kapan kamu mau minta cerai ke Januar? Janette sudah tidak sabar ingin menjadi istrinya. Jangan menghalagi kebahagiaan orang lain, Kaia.

NoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang