8

871 103 20
                                    

"pulang sekarang Hanna, jangan semakin mempermalukan dirimu sendiri disini" Pramana langsung menarik Hanna pergi dari kediaman Januar.

"maafin papa, maafin istri papa juga" ucap Pramana tulus pada menantunya yang masih mencerna semua kejadian pagi ini.

Sepeninggal Pramana dan Hanna hanya tersisa Janette yang masih berdiam disana.

"gak pergi juga lo? Apa mau gue panggilin satpam buat ngusir lo?" ucap Januar ketus membuat Janette menampilkan muka sedihnya.

"Janu, jangan kasar gitu sama Janette" ucapan Kaia semakin membuat Janette geram, lantas perempuan itu langsung menerjang Kaia membuat Kaia hampir jatuh tersungkur kalau saja Januar tidak menolongnya.

"lo apa-apaansih?! Ngapain lo dorong istri gue??" pekik Janu pada Janette yang terkejut karna ini sudah kedua kali Januar meneriaki dirinya.

"aku gak suka sama dia Janu! Dia udah ambil kamu dari aku!" kata-kata Janette membuat Kaia merotasikan kedua matanya.

Dasar drama batin Kaia mengumpati perempuan yang berstatus sahabat Janu itu.

"sejak kapan gue jadi milik lo sih Nett? Yang milikin gue cuman Kaia, bukan wanita manapun. Lo itu cuman temen kecil gue berkali-kali gue bilang sama lo jangan pernah berharap apapun sama gue!" penolakan Januar yang berkali-kali membuat Janette semakin ingin menghabisi Kaia.

"LO-"

"BERHENTI!" sebelum tangan Janette menyambar pipi Kaia, ada sebuah tangan yang menahannya duluan.

"jangan pernah lo sentuh wajah kakak gue pake tangan lo!" suara dingin seorang laki-laki membuat Janette seketika merinding.

Dibelakang laki-laki itu ada sosok yang sedari tadi ditakuti oleh Hanna dan juga dirinya, seorang perempuan yang tak lain adalah Jasmine Soediryo.

"mbak Jasmine, Jeff! Kalian ngapain disini?" tanya Kaia yang terkejut melihat kedatangan kakak dan adiknya.

"kamu kok gak pernah bilang sama mbak kalo cecunguk satu ini gangguin kamu! Berasa gapunya keluarga ya?" amuk Jasmine pada Kaia membuat Kaia kini menatap kearah Januar, sudah bisa dipastikan kedatangan Jasmine yang mendadak seperti ini tidak lain adalah ia mendapat aduan dari Januar.

"aku bisa nyelesein sendiri mbak" ucapan Kaia langsung mendapat pelototan tajam dari kakaknya.

"kamu! Bilang sama ayah kamu kalau saya batal menanamkan saham diperusahaannya! Kalau dia tanya jawab aja karena kamu mengusik kehidupan adik saya dan untuk kamu! Saya pastikan karir kamu akan hancur!" ucap Jasmine pada Janette yang kini tengah mengkeret ketakutan.

Sekuat itu ternyata pengaruh dari seorang Jasmine Soediryo.

"udah Jeff, bawa pergi atau kasih ke satpam. Mbak males liat muka dia" kata Jasmine menyuruh adik bungsunya untuk mengusir perempuan itu, lalu ia duduk dengan manisnya diruang tengah milik Kaia.

"mas, usir nih biang wabah. Tangan gue ntar alergi kalo megang-megang dia" saut Jeffrian yang membuat Kaia menatap tajam kearah sang adik.

Januar akhirnya memanggil security komplek untuk mengusir Janette yang sedang berdrama.

--

"kalian kok bisa barengan kesini?" tanya Kaia pada kedua saudaranya itu. Kini mereka berempat tengah menyantap makan siang yang dibuat oleh Kaia.

"tuh si bontot tiba-tiba minta pindah ke Indonesia cuman buat deket sama ceweknya, katanya gak kuat ldr" kata Jasmine menunjuk kearah Jeff.

NoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang