CHP 25- Kemo pertama

188 29 5
                                    

"Syei, kalau hari itu tiba. Hari dimana tangan aku mendingin dan ngga bisa genggam hangat tangan kamu lagi, aku mohon benci aku ya Syei? Kamu ngga boleh sedih atas kepergian aku. Hidup kamu harus berlanjut dengan ada atau ngga nya kehadiran aku."

-Syeila Anastasya

Spam komen biar cepet up
Jadilah pembaca yang cerdas
Typo suka bertebaran

🌿HOPE YOU ENJOY🌿

Sebenarnya Syei sudah mewanti-wanti Elang untuk beristirahat sejenak dirumah karena baru pulang dari rumah sakit. Ketiga sahabat nya pun turut membujuk Elang untuk tidak hadir terlebih dahulu dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Namun, Elang tetap Elang. Dengan dalih takut tertinggal pelajaran, Elang akhirnya berhasil meluluhkan kekasih dan sahabat nya itu.

Kini, Elang turun dari mobil bersama Noah, Alex dan juga Raja. Iya, mereka berangkat bersama dengan menggunakan mobil Noah. Itu syarat yang di berikan oleh Syei untuk Elang yang kekeuh ingin bersekolah.

Elang yang baru turun dari mobil pun tersenyum tatkala melihat kekasihnya yang berjarak hanya 10 meter dari tempat nya berdiri. Lantas ia segera menghampiri Syei.

"BUCIN TEROS!" teriak Raja melihat tingkat kebucinan sahabatnya yang sudah akut pada perempuan bernama Syei.

"Iri aja lu jomblo! Udah ayo," ujar Alex sembari merangkul Raja dan membawa nya ke kelas diikuti oleh Noah.

Kembali lagi pada kedua pasang kekasih yang sedang menukar senyum nya. Elang mengelus pucuk kepala Syei dengan sayang.

"Selamat pagi cantik. Udah sarapan?" Syei mengangguk semangat. Perempuan itu berusaha menutupi raut khawatir nya tatkala menangkap wajah pucat Elang.

Syei menyodorkan kotak makan berwarna biru langit dengar kertas note berwarna merah muda diatas nya.

Ini nasi goreng seafood dengan telor mata sapi kesukaan kamu. Happy breakfast ya!

Elang tersenyum melihat tulisan tangan milik Syei lalu berganti menatap perempuan dihadapan nya.

"Siap, Syei! Temenin aku yu sarapan di kantin. Aku juga ada hadiah buat kamu?" Syei menatap Elang dengan bingung.

"Udah ayo ikut aja." Elang menggandeng Syei dengan satu tangan nya yang tidak membawa kotak makan.

Keduanya duduk di salah satu bangku disana. Suasana kantin masih cukup sepi karena mengingat ini masih pukul enam pagi. Masih ada waktu sekiranya tiga puluh menit sebelum bel masuk berbunyi.

Elang juga memesan dua gelas teh hangat. Sembari menunggu pesanan nya siap, Elang membuka kotak bekal pemberian Syei.

"Wah ini mantep banget, Syei!" seru Elang semangat sebelum menyuapkan nasi goreng itu.

Syei menatap binar ke arah Elang. Syukurlah Elang selalu suka pemberian nya. Ia berharap Elang selalu berada disini bersama nya.

"Makasih, Budeh." Syei ikut tersenyum sebagai ucapan terimakasih kepada ibu kantin yang telah mengantarkan pesanannya dan Elang.

"Ah iya." Elang tampak merogoh tas nya lalu mengeluarkan dua buah note kecil dengan corak bunga edelweis dan kunang-kunang.

BEDA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang