"Santai, pren. Banyak jalan menuju roma. Ada seribu satu cara untuk dapetin dia,"
-Alex Gionendra
Spam komen biar cepet up
Jadilah pembaca yang cerdas
Typo bertebaran🌿HOPE YOU ENJOY🌿
Alex menatap malas sahabat nya satu ini. Mungkin, jika di tempat ini tidak hanya mereka berempat, Elang sudah di cap sebagai orang gila.
Ia terus menyengir sambil menatap foto Syei yang entah sejak kapan menjadi wallpaper nya. Sebucin itu kan diri Elang?
"Woi! Kek orang gila tau ngga, sih, lu?" sarkas Alex sambil menoyor pala Elang. Biasanya, Elang akan mendelik atau membalas perbuatannya, lain dengan sekarang. Ia malah menatap wajah Alex sambil tersenyum aneh.
"Please, Lang, kalo mau maho jangan ama gue. Gue normal," panik Alex sambil menggelengkan kepalanya. Ia juga menjulurkan telapak tangannya kedepannya.
"Apaan? Si Elang maho?" Raja ikut menimbrung setelah keluar permainan yang sedang ia mainkan bersama dengan Noah.
"Raja, anjir lu! Lanjutin main nya, gc elah," omel Noah karena tiba-tiba Raja keluar dari permainan.
"Sebentar, No! Ini lebih penting dari booyah." Setelahnya, Raja menatap lekat manik Elang. Membuat Elang bingung dengan tingkah dua sahabatnya.
"Lu apaa--" ucapnya terpotong saat Raja mengeluarkan kata-kata yang membuatnya tertohok.
"Elang, lu tuh ganteng. Jangan karena sering di tolak Syeila, lu jadi maho gini. Inget masa depan lu, Lang. Masa depan lu masih panjang. Gue mohon jangan gelap mata."
Pletak
Pletak
Dua jitakan berhasil mendarat di dahi Alex dan Raja. Membuat keduanya meringis sambil mengusap dahinya yang menjadi sasaran empuk jitakan dari Elang.
"Alex gila, Raja sedeng!" umpatnya lalu ia ikut duduk di samping Noah.
"Cuma lu sahabat gue yang paling bener," gumam nya membuat Noah terkekeh kecil tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.
"Lu serius ngga maho kan, Lang?" Apakah ucapan tadi tak cukup untuk membuat dua orang ini berhenti mengiranya tak normal?
"Pikir sendiri!" ketus nya.
"Lagian nih, ya, kalo gue mau maho, ngga ama lu padaan. Ngga elit banget, anjir. Jijik gue!" sarkas nya membuat Alex dan Raja menghembuskan nafas lega.
"Terus tadi kenapa nyengir-nyengir sambil liat hp?" tanya Alex yang masih penasaran.
Bukannya menjawab, Elang kembali terkekeh malu-malu. Alex dan Raja memandang nya aneh.
"Gue udah dapet restu dari ortu nya Syei," jawabnya. Tapi, dasarnya otak Alex dan Raja kadang suka lemot, ia tak mengerti.
"Maksudnya?" tanya Raja sambil memiringkan kepalanya.
Elang menghembuskan nafasnya pelan sebelum bercerita soal kemarin. Kedua orang itu memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Lain dengan Noah yang hanya mendengarkan tapi tak ikut memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA [ON GOING]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA! -Hanya cerita fiksi yang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan tokoh pada dunia nyata- Cerita ini merupakan lanjutan dari cerita UNTUK AZKA. Bagi kalian yang belum baca cerita itu, di anjurkan untuk membaca nya terlebih dahulu...