CHP 8- Filosofi kunang-kunang

568 45 16
                                    

"Kaya aku ke kamu, Syei. Kamu penduduk itu, aku kunang-kunang. Ngga perduli dengan seberapa banyak perbedaan maupun kekurangan kamu. Aku, kunang-kunang, akan datang untuk selalu menyinari dan melengkapi kamu."

-Elang Alaska

Span komen biar cepet up
Jadilah pembaca yang cerdas
Typo suka bertebaran

🌿HOPE YOU ENJOY🌿

Elang memperhatikan barisan tanggal di kalender. Tanggal merah. Ia mengetuk-ngetukan dagunya sambil berfikir. Apa yang akan ia lakukan untuk mengisi libur ini? Bermain game sampai malam? Ah terlalu membosankan. Nongkrong dengan ketiga sahabatnya? Elang masih terlalu malas bila nantinya Alex mengungkit kejadian beberapa hari kemarin.

Aha!

Ia tersenyum lebar saat menemukan ide yang sangat cemerlang. Tanpa basa-basi, ia langsung memilih outfit santai untuk hari ini. Kaos hitam polos yang dibaluti jaket denimnya.

Ia membuka ponselnya sesudah rapi bersiap-siap. Menghubungi salah satu kontak yang berada di ponselnya.

SyeiSyei🤠

Syei?

Tak berselang lama, Syeila membalas. Elang tersenyum lebar. Hanya karena balasan itu, jantungnya sudah berdebar-debar.

SyeiSyei🤠

Syei?

Kenapa?

Kosong ngga?

Kosong apa?

Hati mu kosong ngga?
Aku isi sini

Apa sih, Elang?

Wkwk canda Syei
Aku mau ajakin jalan
Sibuk ngga?

Ngga
Izin dulu aku sama papa

Yauda siap bu bos
Nanti aku yang bilang
ke om Azka
Kamu siap-siap aja dulu
15 menit aku sampe

Iya

🌿🌿🌿

Syeila memilih baju kodok berwarna biru dongker dengan dalaman kaos putih polos. Rambutnya ia kepang menjadi satu. Ia mengoleskan lipbalm di bibirnya yang berwarna merah ranum. Mengambil tas selempang yang tergantung di belakang pintu. Memakai sneakers putih pemberian Alka.

Beberapa menit yang lalu Elang  memberitahu bahwa ia sudah sampai. Syeila langsung bergegas menuruni satu persatu anak tangga. Dilihat nya ada Elang dan papa nya yang sedang berbicara ringan, sesekali di selingi dengan tawa.

Syei mengamati rumahnya yang sedikit sepi. Biasanya, ada mama nya yang sedang sibuk bulak-balik kedapur. Azka yang menyadari langsung memberi tau dimana Aleeta.

"Mama ada dikamar kak Alika. Kakak lagi sakit," ucap Azka membuat nada muka Syei berubah. Syei khawatir. Hendak membatalkan janjinya dengan Elang tapi Azka mencegahnya.

BEDA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang