DUA

467 38 13
                                    

Semakin hari perasaan resah di hatinya semakin besar. Bahkan sampai di hari pernikahannya.

Ia sudah siap dengan pakaian adat Jawa-nya. Bibirnya tak berhenti melisankan ijab. "Saya nikahkan Rubinia Adiwangsa dengan...." Entah sudah berapa puluh jam ia melisankan itu.

Fariz menepuk pundaknya.

"Mobil sudah siap."

"Sepertinya saya benar-benar belum siap, Far," sahut Attar tidak menutupi kegugupannya. "Bagaimana kalau saya melakukan kesalahan sampai tiga kali? Keluarga Ruby bisa membunuh saya."

"Bukan hanya keluarga Ruby." Fariz meyeringai penuh arti. Ia tersenyum menyemangati. "Jangan pikirkan apa-apa lagi. Ketika mengucapkannya, pikirkan saja mengenai Ruby."

"Kalau sudah memikirkannya, aku tidak bisa ingat apa-apa lagi."

"Itulah sebabnya kamu harus menikah dengannya, Tar. Kamu mencintai dia, bukan karena paksaan dari siapapun."

"Tapi bagaimana dengan apa yang kulakukan pada ayahnya? Pada keluarganya?"

Belum sempat Fariz menjawab, Kakek Hasyim dan keluarga yang lain ikut masuk ke kamarnya. "Ini baru cucu kesayanganku," ujar Kakek Has dengan bangga. "Baru kemarin dilahirkan, sekarang akan menikah. Aset-asetku dan villa di Aspen sedang menantimu, Tar."

Ya, di antara yang lain, hanya dirinya dan Kakek saja yang bersemangat dengan pernikahan ini. Tapi bukan karena itu ia ingin menikah dengan Ruby. Ia sudah menghendaki Ruby sejak awal, karena ia sangat mencintai Ruby.

Ayahnya yang sudah siap dengan pakaian formalnya, merapikan pakaiannya yang agak kusut. "Kamu yakin dengan pilihanmu, Nak?"

"Jangan racuni pikiran-pikiranmu pada anakmu, Lik." Kakek menyela. "Seharusnya kita bersyukur Attar akan menikah. Dengan perempuan yang berasal dari keluarga yang berada."

"Apakah kamu yakin, kamu tidak akan menyiksa dirimu dan calon istrimu setelah ini?" tanya Malik tanpa menanggapi kalimat Kakek Has barusan. "Apakah kamu yakin dia akan menerimamu setelah apa yang kamu lakukan pada keluarganya?"

"Pa!" potong istrinya keras. "Masa lalu hanya ada di tempat sampah. Dan bukan karena Ruby berasal dari keluarga berada saja, tapi karena ia ingin menebus kesalahannya. Itulah sebabnya ia ingin menikahi Ruby."

"Tapi Anna sampai pergi karena masalah itu, Lenny," dengus Malik kesal. "Bagaimana jika seandainya Ruby tahu mengenai hal itu? Bagaimana kalau Oom Gunawan juga..."

"Saya pastikan Ruby dan keluarganya tidak tahu apa yang telah saya lakukan di masa lalu," janji Attar tegas. "Saya pandai menjaga rahasia. Papa tidak perlu khawatir mengenai itu."

" Apa kamu yakin kamu bisa menyembunyikannya untuk seumur hidup kamu?"

"Sudah, sudah." Kakek Hasyim menengahi. "Yang terpenting sekarang adalah.." kalimatnya terpotong karena ponsel Fariz yang berbunyi. Sangat tidak cocok untuk situasi seperti ini. Setelah Fariz pamit keluar, Kakek melanjutkan, "Pernikahan ini harus dilaksanakan. Aku sudah tidak sabar melihat pernikahan cucu kesayanganku, dan menimang cucu."

"Apakah kamu yakin, Nak?" tanya Malik sekali lagi. Kini matanya beradu dengan mata putranya.

Dan melihat mata itu, Attar merasa dirinya menggigil. Tatapan itu mengingatkannya pada masa lalu. Ketika ayahnya bertanya, "Kamu sudah tahu risiko membunuh orang, Attar? Kamu sudah cari tahu hukuman apa yang pantas?", dengan mata ayahnya yang tajam itu.

Tapi ia tidak ingin melepaskan Ruby. Sedetikpun. Ia harus menikah dengan perempuan itu. Karena perempuan itulah ia menjadi pembunuh. Dan harus menyembunyikannya untuk seumur hidupnya.

"Saya akan melakukan apa saja untuk membahagiakan Rubinia," katanya akhirnya. "Tidak ada yang bisa melarang saya. Saya sangat mencintainya. " Dan aku mungkin akan bersujud di kakinya sampai ia dapat memaafkanku.

"Semuanya sudah siap," kata Fariz, masuk lagi ke kamar Attar. "Kita harus segera berangkat kalau tidak mau terlambat."

Semuanya memang sudah siap. Tapi ketika seluruh keluarga Hardana sampai di tempat ijab-kabul, mereka hampir tidak bisa berkata apa-apa.

Ruby tidak ada di rumah dan meninggalkan surat yang berisi permintamaafan. Attar langsung meremas kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Ia bergegas mencari Ruby.

Sayang, di saat ia hendak pergi, kakeknya jatuh pingsan.

Married to the Bad Guy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang