4. Pesta

15 4 12
                                    

"Ah elah... itu drama banget sih? Padahal cuma jatuh dikit nggak sampe guling di tangga tapi langsung kesleo, ditolongin cogan. Pasti endingnya mereka hidup bahagia punya anak kembar dua cewek cowok. Plotnya kebaca banget sih," dumel Cutie.

Malam ini memang Cutie dan Glowly menginap di rumah Novela, merayakan keberhasilan Novela yang sudah ACC proposal skripsi. Glowly yang sedang fokus menonton mendengus, konsentrasinya buyar sudah. Perempuan itu mencoba menekan emosinya yang sudah diujung tanduk siap mencuat kapan saja.

"Katanya most wanted, idaman cewek. Kok ternyata biasa aja? Gondrong lagi, paling nggak potong rambut kek. Masa cakepan viguran yang cuma numpang lewat sih?"

"Duh, problemnya kok nyantet orang? Yang bener aja kali. Masa anak SMA jaman milenial begini masih nyatet? Apa kek, sabotase soal ujian kek, tawuran, nggak kreatif amat."

"Diem atuh Cutie geulis...." rengek Glowly dengan dialek Sunda yang kental sambil mencubit kencang tangan Cutie yang tidak mau berhenti membeo, mengkritik, mendumel tentang plot, pemilihan pemeran sampai adegan.
Benar-benar minta ditimpuk pake raket nyamuk.

"Aduhh... aduh.... kok lo main fisik sih? Sakit tau!" Cutie merengut sambil mengusap kencang tangannya yang memerah bekas kejahatan temannya itu. Cutie kan cuma berpikir kritis, tidak ada yang salah.

"Y-ya gue 'kan cuma berpendapat," bela Cutie tidak mau disalahkan, ia melirik Novela yang masih sibuk dengan bukunya. Tidak memperhatikan sejak tadi.

"Tapi pendapat lo ganggu konsentrasi gue, Cutie,"  ucap Glowly menekan nama sahabatnya itu, benar-benar ingin makan orang, tapi yang ada temen.

"Ya udah."

"Maskeran aja yuk! Udah lama nih nggak maskeran," ucap Novela mendapat anggukan dari Cutie dan Novela.

Mereka mulai melakukan ritual memanjakan wajahnya. Tidur tengkurap di ranjang sambil menatap laptop yang menyala, menampilkan drama korea nevertheless yang diperankan oleh Song Kang. Mereka lagi ter Song Kang- Song Kang.

"Kok diem?" tanya Glowly karena Cutie diam saja sejak tadi, malah senyum-senyum sendiri. Aneh.

Walaupun tidak jelas Cutie yang duduk di tengah-tengah menanggapi dengan cengiran lebar. "Soalnya Song Kang ganteng," ucapnya tanpa dosa.

Glowly mencibir, diskriminasi banget.  Karena visualisasi yang ganteng, jadi Cutie sewot tentang film tadi karena cowoknya yang pas-pasan? Astagaaa....

"Udah nggak ngambek lagi nih?" tanya Glowly bermaksud menggoda temannya itu.

"Mau gue ngambek?" sarkas Cutie. Glowly merangkul temannya dengan bibir monyonh membuat perempuan itu berjengkit jijik.

"Ututututu... Kyukyut ngambek telus, cantiknya ilang lhooo...." goda Glowly.

"Tuh masker lo retak, bilas cepet gih!" Cutie menyeringai geli sedangkan Glowly mengerjap sebentar.

"Hah?"

"Masker lo-" ucapan Cutie menggantung karena Glowly yang langsung lompat dari ranjang dan buru-buru lari ke kamar mandi.

"Vel?" tanya Cutie yang tidak ada tanggapan. Ia menoleh ke samping kiri, ternyata temannya yang super ambis itu ketiduran tanpa memikirkan maskernya yang akan mengotori.

Cutie memandang sahabatnya itu sebentar. Lalu berdiri hendak menyusul Glowly yang entah kenapa seperti tidur di kamar mandi. Kelamaan.

"Cute," panggil Novela dengan suara serak khas bangun tidur. Cutie menoleh, walaupun wajahnya ditutupi masker tapi raut wajahnya seperti bertanya 'kenapa?'

"Nggak jadi deh, lupa mau bilang apa." Novela menggaruk tengkuknya bingung. Lalu berdiri, berjalan dengan lunglai menyusul Glowly.

Cutie mendengkus sebal, penasaran tapi ternyata cuma igauan. Pengen makan temen aja rasanya.

facegramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang