PART : 2

26.2K 154 0
                                    

Perayaan ultahku tak begitu meriah, karena aku lupa mengingatkan dan memberi tahu kepada teman- teman. Sedang yang paling perhatian malah om Herman. Ah..kenapa sih papaku jadi sangat perhatian ? Di saat umur 17, seorang gadis sedang mekar- mekarnya dan cantik- cantik nya. Sweet seventeen. Itu harus dapet kado dari sang kekasih seperti dalam komik sinderella. Aku semalam sudah dapet kado indah sekali tapi hanya di dalam mimpi. Aku jadi halu gegara impian semalam. Brengsek bener si Dani, temenku sekelas yg kemarin dateng bawa kado sambil cium pipiku. Kadonya kubuka isinya kondom dua dus.!!

Sial bener tuh anak. Buat apa kondom ?. Dani memang ganteng di kelas IPA/ X dan banyak yg naksir kecuali aku yang sudah falling in love with my dad Herman.

Hari ini aku pulang awal karena ada berita duka dari kepsek yang kecelakaan. Aku gak ada acara lain karena ngantuk berat gegara semalem kurang tidur. Rasanya bete banget ultah gak ada kejutan dari papa seperti tahun kemarin aja diajak ke villa...tapi sama tante Sofy kan nggak lucu. Penginnya seperti dalam impian semalem bisa berdua saja dan main dokter2 an. Kek dulu waktu masih smp awal aku salah masuk kamar habis mandi. Papaku sambil tiduran menikmati aku yg membuka handuk dan menyemprot minyak wangi ke seluruh tubuhku. Akhirnya papaku bangun dan menghampiri aku.

" Kamu cantik sekali Ayu." kata papaku perlahan dan mengejutkan aku hingga aku menjerit.

" Aauw" aku berbalik sambil menutup dadaku dengan kedua telapak tangan dan lari keluar. Tapi tangan papaku lebih cepat menggaet tanganku dan menariknya ke ranjang. Aku benar2 takut dan deg2 an saat itu.

" Paa..hhhh .. Jangan paa.." desahku takut bila ketahuan tante Sofy.

Kini aku sudah tumbuh besar dan lebih sempurna dari saat itu. Tapi ia tidak tahu jika otakku juga tumbuh dewasa sepertti gadis lain hingga merasa takut dosa dan takut bila suatu saat aku ketagihan yg tidak bisa kutahan, apa yg akan dilakukan Tante Soffy ?.

Masuk kamar langsung bantingkan tubuh ke ranjang karena ngantuk banget. Tadi ada mas Badut yg lagi di teras ngapain ya? Bukannya ia mengantar papa kerja ? Ah masa bodo aku males mikir. Mataku udah lengket sama bantal sampai lupa lepas sepatu dan seragam. Tapi tiba2 aku rasakan seperti ada cicak yg merambat ke pahaku dan makin naik ke pantat. Aku gegas membalikkan tubuh dan menjerit.

'" Iiihhh cicak ini.'" astaga...papaku ternyata.

" Papa lupa belum kasih kado ultahmu Ayuu.." kata papaku sambil menepuk pinggulku.

maaf konten sedang direvisi menghapus konten vulgar.

Benar juga apa yg kuinginkan terujud. Om Herman mulai merayap diatasku.

Aku terkejut luar biasa ketika membuka mata, diatas tubuhku bukan om Herman, tetapi om Danang adik Tante Sofy yg masih kuliah di Bandung. Kenapa ia bisa masuk ke dalam kamarku ? Aku bergegas bangun dan mengusir laki2 tampan itu

" Hah !! Lepaskan !!" kataku yg merasa telah ternodai oleh lelaki ganteng itu. .

" Maafin..kan aku gak sengaja."
" Gak sengaja gimana ? Lo udah obok2 bisa bilang gak sengaja."

" Tidaaakk ! Aku bilangin Lo sama om Herman.. lo udah nodai aku" kataku sambil mendorong tubuhnya keluar dan aku mengunci pintu dari dalam. Dalam hati aku menyesalkan telah mengusir dia, bukankah dia itu masih single ? Kalau sampai aku hamil kan tidak bermasalah nikah dengan om Danang. Tapi hari ini aku akan menegaskan arti harga diriku. Memang aku terlahir sebagai seorang gadis yg normal dan tumbuh seperti gadis lain yg butuh kasih dan manja dari seorang laki2. Seperti ayah yg telah kawin lagi. Om Herman adalah ayah sambungan pengganti papaku. Dialah yg telah memberi warna dalam hidupku yg kini menjadi anak yatim. Tapi seiring dengan bertambahnya umur, aku makin dewasa dan mulai berpikir positif. Aku jadi mulai merasa punya harga diri seperti yg dikatakan Tante Soffy yg masih adik dari mamaku, bahwa aku ini keturunan orang kaya yg tidak harus bisa dihina atau direndahkan oleh orang lain. Walau di dalam hati kecilku, aku sudah terlanjur jatuh hati kepada om Herman, tetapi aku harus bisa membatasi diri jangan sampai aku menjadi budak nafsu yg nantinya akan direndahkan orang. Seperti kelakuan om Herman yg selama ini salah asuh kepadaku, harusnya aku mulai menjaga jarak. Harusnya aku berpikir andai aku dalam posisi Tante Soffy, melihat ponakannya diobok-obok suaminya merasa bagaimana. Tapi aku masih remaja dan tak pernah berpikiran sejauh itu. Mungkin karena aku telah mabuk cinta. Cinta kepada papa angkatku yg menurut gadis remaja sepertiku ia sangat tampan dan pantas dicintai. Aku terlanjur basah oleh rayuan dan belaian asmara om Herman hingga tak hanya jiwa, ragakupun telah terhipnotis dan berubah. Angan2ku mulai melayang diatas awan.. andai aku bisa memiliki om Herman seutuhnya, betapa bahagia hidupku. Dan bila Tante Soffy membisikkan ke telingaku bahwa aku masih keturunan/ darah milyarder, artinya aku juga punya power. Walau Tante Soffy terlihat sangat mencintai om Herman, tetapi materi sangat mempengaruhi pola hidup beliau. Setidaknya karena om Herman juga punya darah orang kaya. Jika suatu saat om Herman down karena bangkrut, mungkin aku bisa dijadikan alasan untuk mendepak Om Herman keluar dari Beteng.

O M G. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang