PART : 13

1.5K 16 0
                                    

Tante Soffy yg memanggilku ternyata ingin berbicara masalah warisan perusahaan kakek yg akan dibagi karena kakek sudah usia hampir 90 tahun dan sakit2 an. Kalau suatu saat beliau meninggal anak dan cucu sudah tidak repot lagi mengurus perusahaan dan harta kakek.

Aku agak bermalas - malas bangun dan berdandan hingga mengenakan baju tidur piyama saja untuk ngobrol dengan Tante Soffy. Aku masih kepikiran saat ia melihat aku keluar rumah hanya untuk menemui om Herman tapi diem saja. Siapa tahu dia mau omong masalah hubunganku dengan om Herman.

Sampai di ruang keluarga, Tante Soffy memandangiku sambil mengunyah makanan buatannya sendiri cake. Matanya menyipit sambil tampak bola maniknya bergerak mengikuti gerakan tubuhku.

" Duduk disamping Tante napa ?" kata Tante Soffy ketika aku duduk di hadapannya. Akupun menuruti sarannya duduk di sebelahnya dan tangannya merangkul pundakku.

" Kamu sudah mau masuk perguruan tinggi Ayu. Kamu sudah dewasa, cantik. Tante tahu kok kamu suka sama om Herman." kata Tante perlahan tapi membuat aku baper dan memandangi wajah tanteku.

" Tante marah ya ?" tanyaku lirih.

Tante Soffy tersenyum sambil menggelengkan kepala. Matanya tampak mulai basah berkaca. Aku jadi sangat merasa bersalah.

" Tante yg salah sudah membebaskan om Herman yg buaya itu menggaulimu sejak kamu masih remaja. Kini Tante sudah ceraikan dia, itu pilihan Tante terbaik agar ia bebas diluar sana."

" Tapi ..." sambungku terputus ketika Tante Soffy kembali melanjutkan tausiahnya.

" Tidak bisa. Sekalipun kamu sudah cinta sama om, jangan lanjutkan. Kenapa ? Keluarga malu jika ada anggota yg punya kelainan. Tidak wajar. " kata Tante.

Tidak wajar maksud Tante gimana nih ? Apakah om Herman punya kelainan ? Aku jadi bingung dan tidak paham apa yg dimaksud Tante Soffy

" Ini kamu lihat video rekaman Tante." kata Tante Soffy sambil menunjukkan hp kepadaku. Aku jadi sangat terkejut ketika melihat dalam video itu om Herman sedang bercinta dengan Inah pembantu Tante yg selama ini kuanggap bibiku yg baik Aku terkejut dan sangat benci. Kenapa om Herman ternyata hypersex dan tidak berakhlak sampai melakukan itu kepada anggota keluarga sendiri.

Lalu usai melihat adegan panas om Herman, ada video pendek lain adalah ketika om Herman juga sedang merayu kak Gina di kampung. Aku heran kenapa kakakku juga mau melayani om Herman yg nyata2 sudah jadi suami Tante Soffy. Aku langsung lemas illfeel.

" Tante tahu perasaanmu Ayu. Tapi selagi belum terjadi lebih jauh.. kamu harus berpikir jernih. Oke. Nih terima video call dari Reza Pahlevi" kata Tante Soffy yg hpnya bergetar ditelpon ponakannya. Ah Reza, aku jadi rindu sama joke nya yg lucu. Reza itu masih keponakan Tante Soffy yg artinya saudara sepupuku. Aku cepat ambil hp dan geser layar keatas ingin dengar kata2 gombal dari Reza. Tante Soffy beranjak pergi ke belakang membiarkan aku bebas ngobrol dengan cowok ganteng itu. Duhhh aku jadi gemeter saja ketika layar hpku muncul wajah tampan itu sudah tersenyum.

      " I miss you. " ucap Reza di sebrang sana.

      " I miss You too." jawabku.  Tante Soffy senang mendengarkan percakapan kami. Aku bisa melirik ketika wanita cantik itu lewat di belakangku sambil tersenyum.

       " Aku mau ke rumah Tante sekarang. " kata Reza.

        " Iyaa Reza, datang saja, Tante tunggu yaa." duh Tante Soffy ikut nimbrung saat mendengar ponakannya mau datang ke rumah.

***

      Om Herman tidak miskin seperti yg dikatakan Tante Soffy. Ia menjemputku ketika aku pulang dari kampus dengan mobilnya yg terbaru. Aku terheran- heran bersama teman kampus ketika om Herman keluar dari mobil limo di depan halaman kampus. Walau ia om Herman sudah punya istri dan anak masih tampak imut bak anak SMA saja saat tampil anggun menggandeng tanganku.

..   "Om.. I Miss you" kataku sambil memeluk manja pundaknya yg kekar didepan teman kampus. Bodoamat mereka mau bilang apa, yg pasti aku sangat pede disamping cowok ganteng bermobil limo.

       "I miss you too Ayu" kata om Herman yg mendekap aku sangat erat seperti kedinginan dimusim salju saja. Mungkin aku sudah kena hipnotis om Herman hingga aku sulit untuk melepaskan walau apa yg dikatakan Tante Soffy benar.

      Kata orang cinta pertama seorang gadis itu adalah cinta abadi jika berlanjut ke jenjang pernikahan. Jadi aku harus menikah dengan om Herman dong. Aku tidak peduli dengan kata orang atau Bullyan keluarga jika ternyata benar apa yg dikatakan om Herman.

       "Aku akan menikahi kamu kok. Kamu mau kan?" tanya my babe sambil menikam milikku dengan pusakanya yg sangat kusuka.
Aku mengangguk dengan bahagia. Entah apa yg terjadi dalam jiwaku yg kian detik kian mantap untuk selalu berada di dalam pelukan om Herman. Kalau Tante Soffy bilang Herman ada kelainan, maka kini akupun telah tertular hingga sulit mencapai kepuasan usai tubuhku lemas lunglai tak berdaya tetapi tak ingin melepas dekapan hangat om Herman.

      "Oughhhh....." lenguh om Herman yg akhirnya tumbang setelah memberiku kehangatan lebih satu jam.

      "Sayangku..." bisikku sambil membalikkan tubuh dan aku merobah posisi jadi 69 berada diatas tubuhnya. Aku tidak puas cuma satu jam, om Herman begitu pula asik menjilati milikku yg sudah basah dan becek. Aku sepong miliknya yg sudah susut seperti buah melinjo..

      Malam yg dingin itu kurasakan sangat hangat hingga aku lupa telah tertidur lelap dalam dekapan om Herman di sebuah hotel bintang lima. Tante Soffy pasti sangat marah dan akan putuskan hubungan dengan aku bila mengetahui ini. Persetan dengan dua jika aku tidak boleh bercinta dengan om Herman yg sudah kulihat sendiri betapa ia sangat mencintaiku.

****

      Akhirnya aku bisa bertemu dengan Reza di rumah saat Tante Soffy memberi kesempatan kepadaku. Tante Soffy yg sexy itu makin cantik saat mengenakan celana pendek tipis dan baju tanktop yg berbelahan lebar. Paha yg putih mulus itu diumbar di depan mata Reza.Aku tidak cemburu, cuma kaget saja. Aku tahu apa yg terpikir oleh Tante Soffy saat Reza datang ke rumah dan diijinkan masuk ke dalam kamar. Akupun menyambut Reza dengan mesra. Reza ternyata tidak cuma imut, tetapi juga masih cupu ketika kuambil tangannya untuk merangkul pinggulku. Kusengaja didepan Tante Soffy bermesra dengan Reza.

     "Have a niceday Ayu" kata Tante Soffy saat kami berdua masuk ke dalam kamar. Aku tahu pasti ia sengaja membiarkan aku bercinta dengan Reza yg ganteng dan masih keturunan orang kaya dinasti keluarga kakek.

     "Kamu cantik sekali Ayu" kata Reza ketika mulutnya mulai menjilati belahan dadaku sambil meremas kacangku yg basah. Tapi aku merasa aneh saat mencium bau parfumnya. Seperti bau parfum yg kukenal. Kalau tidak salah itu parfum yg dipakai Tante Soffy !!!  Jadi aku dijadikan umpan agar Reza datang ke rumah dan bisa bercinta dengan aku atau dengan Tante Soffy. Astaga,....

      "Sudahlah Reza, tinggalkan aku sendiri di kamar kalau kamu duain aku dengan Tante Soffy" kataku sambil mendorong pundak cowok ganteng itu.

       "Apa maksudmu?" tanya Reza yg tertegun melepas tangannya dari dadaku.

       "Kamu sudah bercinta dengan Tante Soffy kan?" tanyaku yg membuat Reza membisu.

       "Trus kenapa? Aku juga diminta untuk menikah dengan kamu demi menyelamatkan harta kakek bila kamu nikahi om Herman." jawab Reza membuat aku bengong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

O M G. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang