Sakura POV
Aku mengendarai mobilku memasuki sebuah Kediaman yang terbilang mewah. Tempat ini merupakan tempat yang sering kukunjungi sejak aku masih kecil. Dapat dilihat emeraldku keadaan rumah yang cukup ramai bahkan dari kejauhan seperti iniAku menyetir untuk lebih dekat kesana. Saat tiba di halaman yang cukup luas, akupun menghentikannnya dan lekas keluar dari dalam mobil
Kuhela nafasku sejenak
"Kau harus siap menjawab banyak pertanyaan Sakura" gumamku pada diriku sendiri.Kakiku melangkah memasuki rumah tersebut yang memang pintunya terbuka lebar. Dapat kusaksikan banyak orang berlalu lalang disana dengan pekerjaan mereka masing masing. Kulihat juga sosok wanita cantik yang sedang bercengkrama dengan beberapa wanita paruh baya disana. Kulangkahkan kakiku untuk lebih dekat dengannnya yang memunggungiku
"Sakura? Apa itu kau?" ucap seorang pria paruh baya yang rambutnya dikuncir. Aku segera membungkuk memberi hormat seraya tesenyum.
"Selamat atas pernikahanmu Ino" ucapku saat tiba di belakang wanita yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Dia segera berbalik menghadapku.
Saat mata kami bertemu, seketika Ino diam mematung, pupil indahnya bergetar dan membesar. Secara perlahan mata itu mulai berkaca kaca.
Aku sudah menyiapkan diri untuk menerima semua omelan yang akan ia lemparkan padaku.
Namun, jauh dari perkiraanku, gadis yang akan akan segera menjadi seorang istri itu justru langsung membawaku kedalam pelukannya
"Kau lama sekali forehead" ujarnya seraya mempererat pelukannya.Aku terdiam sesaat karena terkejut atas perlakuan Ino. Namun segera setelahnya, aku tersenyum dan membalas pelukan sahabat kecilku itu
"Gomen. Setidaknya aku masih mempunyai waktu untuk membantu persiapan pernikahan sahabatku""Baka! Sebagai hukumanmu, kau akan melakukan banyak pekerjaan hari ini"
"Hm. Aku siap akan hal itu" ucapku bersamaan dengan Ino melepas pelukannya
"Dimana Sai?" lanjutku bertanya"Dia akan datang sore ini. Ayo!! banyak hal yang harus kau jelaskan padaku" kata Ino menarik Sakura untuk ikut dengannya
-
-
-
-
-
Salah satu ruangan yang terbilang luas dan didominasi oleh warna abu abu, terlihat sangat tenang. Sang pemilik membaringkan tubuhnya di sebuah ranjang king size seraya memejamkan mata.
Sudah sekitar 15 menit dia bertahan pada posisinya. Walau memejamkan mata, itu bukan berarti pria tersebut sedang tertidur. Justru sebaliknya, pikirannya terus diisi oleh banyak hal.Pria itu lalu menghela nafas kasar dan membuka matanya menampilkan sepasang onyx yang menawan.
Matanya menatap kosong langit langit kamar. Beberapa saat setelahnya dia bangkit dan berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian. Saat akan membuka lemari, onyx Sasuke menangkap sebuah tulisan di pintu lemarinya yang bertuliskan 'Sakura'
Seketika dirinya teringat akan masa laluFlashback
"Ingin tahu cara agar kau bisa mengingat rumus?""Cara apa? Bagaimana Caranya?"
"Berikan tanganmu" kata Sasuke dan Sakura pun menurutinya. Sasuke langsung menuliskan sesuatu di telapak tangan gadis itu
"Selesai" ucap SasukeSakura melihat telapak tangannya dan mendapati rumus fisika tertulis disana. Sakura mengangkat sebelah alisnya karena tak mengerti maksud Sasuke
"Saat ini aku menuliskannya di tanganmu tapi kau harus memindahkannya di bagian kamarmu yang sering kau tuju agar kau bisa terus melihatnya"
Sakura tertawa mendengar penjelasan kekasihnya itu
"Dulu, Sensei di akademi juga sering mengatakan itu Sasuke. Ternyata kau sama kunonya dengan mereka"Sasuke kembali menghela nafas
"Jangan meremehkan hal seperti itu pinky. Apa yang sering dilihat, akan selalu di ingat juga"Sakura kemudian menghentikan tawanya
"Benarkah? Baiklah, kalau begitu katakan padaku apa tempat yang sering kau lihat di kamar ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Waiting for My Happy Ending! (SasuSaku)
Teen Fiction|COMPLETED| ~SasuSaku Fanfiction~ My 2nd Story Jalan kehidupan Sakura, membuatnya menjadi dewasa dari usianya yang seharusnya. Keadaan keluarga dan percintaannya berjalan dengan penuh lika liku. Perjuangannya tidak pernah berhenti untuk keluar dari...