Time- /Mingi official balik and first muncul bareng ot8.
...
Acara 'Online Live Travel Talk Show' baru saja selesai. ATEEZ sebagai bintang tamu malam ini sedang berganti pakaian untuk kembali ke dorm. Semua orang sibuk menyiapkan kepulangan mereka. Para staff, panitia acara yang sengaja mendatangi mereka untuk berterimakasih sekaligus memberikan hadiah, para make up artist yang siap melepaskan atribut pakaian yang digunakan, dsb.
Sampai pada akhirnya semua orang satu persatu meninggalkan ruangan kecuali lelaki tampan berambut silver yang sedari tadi menekuk wajahnya tanpa ada yang tau. Ia duduk di salah satu sofa yang ada di dalam ruangan. Menatap si manis berambut hitam dengan highlight merah keunguan. Selama si manis bersiap untuk pulang, Mingi terus saja meliriknya dengan tatapan, entah tajam entah hanya perhatian biasanya.
"Mingi! Yunho! Cepat, ya! Jangan lama-lama, supir hyung udah nunggu" Hongjoong mengingatkan kedua anak tiang nya sebelum ia benar-benar keluar dari ruang ganti ATEEZ. Tinggal lah kedua anak Adam tersebut didalam ruangan dengan atmosfer yang tampak sedikit canggung.
"Mingi ayo!" Yunho berinisiatif mengajak Mingi dan ia sudah membuka pintu, bertujuan untuk keluar. Yunho pun sudah memapah tasnya di salah satu pundaknya.
Namun apa yang Yunho dapatkan. Mingi malah melepaskan tangan Yunho dari gagang pintu dan kembali menutup pintu dengan rapat. "Mingi? Kenapa?" tanya Yunho bingung. Sedangkan Mingi hanya terus menatap Yunho, mendekati Yunho sampai-sampai Yunho harus terpojok sampai di sudut pintu. Kedua tangan Mingi pun sudah tersampir apik di kedua sisi Yunho. Mengunci pergerakan Yunho agar Yunho tak bisa kemana-mana.
"M-Mingi? Kamu k-kenapa?" Yunho masih bertanya-tanya, meski sudah takut setengah mati.
"Coba pikir sendiri?" dalam dan menuntut. Jujur saja, selama Mingi kembali dari rest yang cukup lama, Yunho belum terbiasa lagi untuk mendengar suara Mingi yang ia nilai semakin dalam, berat, dan emm- sexy? Suara Mingi sama dengan meruntuhkan segala benteng pertahanan Yunho, singkatnya keimanan Yunho. Tawakan saja.
"Mingi.. aku gak tau aku salah apa sama kamu. Coba kam- hmpphh-" satu kecupan mendarat di bibir manis Yunho, Mingi pelakunya tentu saja.
"Mingi!" raut Yunho menjadi kesal.
"Satu, ingat sesuatu?" Mingi mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya. "Ap-apa? Hmpphh-" lagi, Mingi mengecup bibir Yunho lagi.
"Itu dua, sekarang ingat?" tanya Mingi lagi. Yunho mengernyitkan dahi nya dan mulai berpikir, dia salah apa sama Mingi sampai-sampai Mingi memperlakukan nya seperti ini. "Mingi! Tolong, kalau memang aku punya salah sama kamu, kasih tau yang jelas. Jangan buat bing- hmpphh-" rasanya Yunho ingin menangis, bukannya dibiarkan berbicara malah dibungkam oleh Mingi. Bahkan Mingi bukan mengecupnya lagi, tapi Mingi menciumnya, bermain dengan kedua bilah ranum merah mudanya sampai-sampai Yunho harus menikmatinya juga. Ia tidak suka Mingi yang ini, tapi ia bahagia diperlakukan Mingi seperti itu. Bingung, kan? Tak usah dipikirkan.
"Lihat? Teruslah bermain-main dan mencoba untuk menjadi pihak atas, sayang. Karena kamu gak akan bisa. Oh bukan, karena memang cuma aku aja yang bisa buat kamu bertekuk lutut, kan? Malangnya kekasihku.." Mingi sedikit menjauh dari Yunho begitu menyelesaikan bermain-main dengan Yunho, membiarkan Yunho menghirup udara untuk bernafas.
"Kurasa pulang nanti, suara Seonghwa hyung bakalan bergema indah di dorm? Iya, kan? Entah apa yang Hongjoong hyung perbuat nanti. Kalau nggak ada suara Seonghwa hyung di dorm, berarti dibawa lari sama Hongjoong hyung ke studio. Indah banget malam ini" tutur Mingi menatap Yunho seakan-akan ia adalah seekor serigala yang siap memakan mangsanya. "Apa.. kamu juga mau berteriak indah malam ini, sayang?" Mingi kembali merapatkan tubuhnya ke Yunho. Membuat Yunho memalingkan wajahnya yang sudah memerah. Entah marah? Entah malu?
"M-Mingi.. m-maaf.." oh, rupanya Yunho sudah ingat. Kejadian dalam acara yang ia tidak duga-duga sama sekali. Bodohnya kenapa juga ia harus lakukan bersama Seonghwa yang merupakan bawahan Hongjoong? Yunho pabo! Tapi, itu kan adegan palsu. Mingi saja yang pencemburu gila.
"Oh? Udah ingat, ya? Apa sengaja buat dinikmati dulu baru ngomong?" sebenarnya ada salah dan benarnya. Yunho memang ingin dan suka dicium Mingi, tapi fakta soal dia dan Seonghwa, dia benar-benar lupa. Jadi, tidak ada maksud sengaja untuk membuat Mingi cemburu atau kesal, kan?
"Mingi.." Yunho merengut. "Kenapa?" seperti biasa, Mingi menaikkan sebelah alisnya ketika bertanya. Dan hal itu sangat keren dimata Yunho. Yunho bersumpah.
Kedua tangan Yunho terulur menangkup wajah Mingi, mengelus kedua pipi Mingi yang tampaknya agak berisi sekarang. Dibelainya wajah Mingi seakan-akan tengah memegang sebuah piala emas berharga. Mingi pun menikmati hal itu, ia juga tidak diam saja, sedari tadi kedua tangan nya sudah bertengger manis dipinggang Yunho. "Aku tau ganteng, Yunho. Tapi harus ya ditatap sebegitu dalamnya?" Mingi menggoda. "Diem Mingi! Aku lagi nikmatin muka pacar aku" mata Yunho tampak berbinar-binar indah dimata Mingi.
"Aku pernah nyelamatin dunia bagian mana ya, kok bisa punya pacar seganteng kamu, Gi?" jari jemari Yunho bermain di wajah Mingi, menelusuri bentuk hidung, mata hingga bibir. Mingi tersenyum manis dibuatnya. "Buaya, belajar gombal dari mana kamu?" Mingi mencium kening Yunho. "Hmm.. gak tau" terlalu nyaman dan menenangkan ketika Mingi sudah mencium nya di kening.
"Gemas banget, Yun" Mingi tersenyum tipis dan kemudian kepalanya menyusup ke area perpotongan leher Yunho. Menghirup wangi Yunho yang candu sekaligus membuat sebuah karya ungu kemerahan disana. "Nghh-" dapat dirasakan oleh Yunho, Mingi menjilat lehernya setelah memberikan tanda kepemilikan disana. "Baru segitu, udah kacau kamu. Gimana kalau lebih?" ungkap Mingi.
"Mingi!" sudah di goda malah di olok-olok. Memang kurang ajar Mingi, kan Yunho jadi ingin marah tapi keredam rasa malu.
'drrt-drrt-drrt' ponsel Mingi dan Yunho sama-sama bergetar.
"Ups! Kita sudah dipanggil sayang. Kita pulang?" Mingi melepas tangannya dari pinggang Yunho beralih meraih tangan Yunho yang dari tadi bertengger di pundak Mingi. "Hu'um. Ayo pulang!"
Senyuman saling dilemparkan pada masing-masing kesayangan, keluar dari ruangan dengan tangan yang bertaut dan tak jarang saling bercanda sebagai pengisi iringan langkah kaki. Detak jantung keduanya yang sama-sama teratur serasa semakin hidup ketika mereka berdua berjalan bersama. Ketukan langkah kaki ibarat tahap-tahap perkembangan hidup keduanya yang mana saling cinta-mencintai, kasih-mengasihi dan sayang-menyayangi. Sungguh bagi keduanya, tak ada yang lebih indah dari ini.
...
...
...
Terimakasih buat yang udah vote dan baca.. love you! Pendek² ya.. hehe..
My baby..🤧