YEOJONG (❤️❤️❤️)

666 27 13
                                    

Buat YeoJong lagi. Hehe. Suka bingung mau up kisah apa aku tuh..
------
---
--
.
.
.

YeoVampire. JongHuman.

Hari ini, di studio syuting Ateez untuk pemotretan poster comeback beserta merekam performance video. Semua orang sangat sibuk termasuk para anggota Ateez sendiri. Semua staff, kru, mua, dll. sangat teliti dalam pekerjaan mereka.

Semua berjalan lancar. Selepas pemotretan, berlanjut pada perekaman performance video yang akan menjadi langkah selanjutnya dalam voting title track setelah sebelumnya Ateez mengeluarkan preview lagu.

Perekaman berjalan lancar. Namun, tak semua anggota Ateez melakukan dance performance tersebut, sebab Jongho sang maknae mengalami cedera lutut dan masih dalam masa pemulihan. Ia hanya memperhatikan dari kursi artis bagaimana proses perekaman berjalan. Menikmati gula-gula jelly nya sambil menonton betapa lihai dan seksi nya ketika para hyung-nya sedang menarikan tarian dari lagu Dejavu.

Hati Jongho rasanya tidak nyaman sebab hal tersebut. Harusnya ia juga ikut menari, dia ingin sekali! Sungguh-sungguh ingin. Tapi apalah dayanya? Ia masih tidak boleh bergerak lebih termasuk menari mengingat koreografi dance yang akan memperburuk keadaan nya, dan Jongho sungguh tidak ingin itu terjadi.

"Heiii.." sapa tangan dingin yang tiba-tiba saja menyentuh pucuk kepalanya. Jongho mendongak untuk menatap sang pelaku. "Hum?" sahutnya begitu ia tengok wajah pucat nan dingin pria dihadapannya. Yeosang.

Yeosang menekuk lututnya untuk mensejajarkan diri dengan Jongho yang sedang duduk. "Bisa ceritakan padaku apa yang terjadi dengan wajah manis ini? Ia kehilangan mataharinya" tangan Yeosang menarik bibir manis Jongho yang sebenarnya terlihat tertekuk ke bawah sedari tadi.

Jongho menggeleng dan melepas tangan Yeosang dari area wajahnya, "bukan apa-apa.. hanya.. kesal" jawab Jongho tanpa menatap Yeosang.

"Kesal? Ahh- karena tidak bisa ikut menari?" Yeosang menebak dan sudah dipastikan tebakannya tidak salah karena Jongho langsung mengangguk.

Yeosang tersenyum, diangkat nya wajah manis Jongho dengan kedua tangan nya, "Coba lihat aku?". Jongho menurut, ditatap nya wajah Yeosang yang sungguh tampan dan tidak bisa ia lewatkan begitu saja tiap harinya.

"Dengar! Sayangku.. demi kepulihan maximal mu. Oke? Jangan khawatir soal apapun, sembuh total dahulu lalu menari. Paham? Aku yakin, lutut kecil mu ini akan segera pulih kembali. Dan itu tidak akan lama. Dan setelah lutut mu pulih, aku berjanji akan membawamu kemanapun kau mau!" tutur Yeosang.

"Kemanapun? Jika aku bilang aku ingin ke bulan? Kau akan membawaku?" mata Jongho berbinar lucu. Sangat menggemaskan.

Yeosang terkekeh gemas, dilepaskannya tangkupan tangannya dari wajah Jongho. "Sayapku tidak punya kemampuan setinggi itu sayang.." ditatap nya wajah Jongho yang selalu terlihat seperti bayi untuk nya. "Tapi jika kau ingin kita menikmati pemandangan malam hari dengan sayapku, kita bisa melakukannya malam ini, bagaimana?"

Jongho tersenyum manis dan mengangguk lucu kemudian, "oke! Malam ini. Kau sudah berjanji, jangan ingkar!"

"Aku sudah katakan maka akan ku lakukan, sayang.." bahagia rasanya melihat Jongho yang bersemangat lagi. "..khh- ngomong-ngomong bagaimana kabar lutut kecil mu? Hm?" telapak tangan Yeosang menyentuh lutut kanan Jongho.

"Jika disentuh tak apa-apa. Jika ditekan, rasa ngilu nya masih terasa" adu Jongho. Yeosang mengangguk paham, kemudian ia menundukkan kepalanya berhadapan dengan lutut Jongho. Perlahan bisa Jongho rasakan Yeosang mencium lututnya yang sakit. "Kak Yeo!!" sungguh, Jongho amat terkejut.

Menarik diri, Yeosang kembali menatap Jongho. "Aku berdoa, semoga lutut Jongho segera sembuh dan Jongho bisa menari kembali. Dan- aku bisa menikmati Jongho setiap hari" bisa-bisanya Yeosang berseringai setelah berucap begitu.

Jongho kembali cemberut, kedua alisnya menyatu. "Kenapa akhir doanya seperti itu?"

"Bercanda sayang.." Yeosang mencuri satu ciuman di pipi kanan Jongho. "Jangan sering merangut seperti itu. Kau seperti membunuh ku dari dalam"

"Tapi kau vampire?"

"Bukan berarti aku tidak bisa mati, kan?"

"Kalau begitu jangan mati sekarang!" semakin menukik alis Jongho menyatu. Ia kesal membahas hal-hal semacam ini.

"Tidak akan! Kau melarang ku untuk mati, kau juga tidak pernah melepaskan ku. Dan aku tidak mengharapkan semua itu. Jadi, jangan melepaskan ku apapun yang terjadi, paham?"

Jongho menggeleng ribut, "tidak! Aku tidak akan melakukan nya dan tidak akan pernah menyuruhmu pergi dariku. Tetap disisiku!" wajah Jongho serius. Namun hanya kegemasan tiada tara yang di lihat Yeosang dari sana.

"Good boy.."

"Lalu? Boleh aku dapat kiss?" pertanyaan antusias macam apa itu? Yeosang kan- jadi merasa baru saja mengalami kematian, namun bangkit kembali.

"Kenapa.. tiba-tiba?" serangan dadakan macam apa yang dilakukan Jongho? Yeosang sangat tidak mengerti situasi macam ini.

"Aku minta kiss darimu. Kau tak paham? Disini!" jari telunjuk Jongho menyentuh bibir lucunya. Yeosang terkekeh tak percaya.

"Kau yakin ingin aku menciummu disini? Biasanya kau tidak suka jika kulakukan didepan banyak orang?" bibir Yeosang menyeringai, menggoda sang kekasih manisnya yang wajahnya sudah merah merona.

"Humm.. tidak tau? Mau kiss.." jari-jari Jongho ribut bermain, mungkin karena ia grogi mengatakan hal tersebut dengan spontan.

Yeosang menatap lekat Jongho, "kau dapatkan apa yang kau mau, sweetheart" lalu kemudian, ia mencium bibir kecil Jongho dengan cara yang pelan, hangat dan penuh perhatian. Ia juga sedikit melumatnya dengan perlahan, tidak menggunakan nafsu nya. Rasa bibir Jongho selalu-lah menjadi candu tiada tara bagi Yeosang. Dibandingkan makanan manis diseluruh dunia, nomor satunya adalah yang dimiliki Jongho, bagi Yeosang. Tentu saja.

Yeosang melepaskan ciuman, disapunya bekas saliva yang menempel pada bibir sang kekasih. "Terlalu manis.." Yeosang sembari tersenyum.

"Dingin dan hangat" Jongho nyengir lebar. Dan Yeosang tau maksud kalimat Jongho. Itu adalah rasa bibir nya sendiri, ia vampire. Sungguh sudah jelas kalau tubuhnya terasa dingin. Dan yang dimaksud Jongho hangat adalah- ketika Yeosang mencium nya dengan penuh kasih sayang dan perhatian luar biasa. Jongho senang dan bahagia di cintai oleh Yeosang.

"Ouhhh- astaga! Dunia hanya milik Yeosang dan Jongho. Kita semua mengontrak!" celetuk Wooyoung yang rupanya menyaksikan adegan-adegan Yeosang bersama Jongho sedari tadi. Layaknya menonton film.

"Mengapa? Kau iri?" bukan Yeosang yang membalas, melainkan Mingi di kejauhan ruang yang tengah bersama Yunho menikmati istirahat nya.

"Untuk apa? San sering memperlakukan ku seperti itu.." wajah Wooyoung menjadi kesal.

"Sudahlah sayang.. jangan berdebat, kau tidak menyeramkan, kau semakin menggemaskan.. kau tau itu dengan baik" San malah tidak mendukung kekesalan Wooyoung.

"Kau menyebalkan!" pekik Wooyoung muram. San malah tertawa melihatnya.

Sementara itu, Yeosang dan Jongho hanya saling melempar senyum bahagia masing-masing.

"I love you.. always.." lirih Yeosang.

"Me too" Jongho juga membalas dengan lirih. Setelah nya Jongho membuka lebar kedua tangannya isyarat meminta pelukan. Dan sudah tentu Yeosang memberikan nya. Pelukan itu terlampau sangat erat dan hangat. Benar kata Wooyoung, dunia serasa hanya milik Yeosang dan Jongho.

 Benar kata Wooyoung, dunia serasa hanya milik Yeosang dan Jongho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau ngomong apa lagi ya aku sama kapal ini?
Hmmmm..

ATEEZ SHIP ONESHOT ⛵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang