__*__*__*__
Senyum manisnya merekah ketika menatap dua keranjang ukuran sedang yang tengah ia angkut di kedua tangannya, berisi banyak nya buah stroberi yang masih sangat segar. Baru saja ia memetiknya dari kebun pribadi dibelakang rumahnya.
Memasuki dapur, menaruh dua keranjang stroberi tersebut diatas meja dan beralih untuk melepas sarung tangan berkebun nya untuk mencuci tangan.
Setelah selesai dengan ritual mencuci tangan, ia lanjutkan mengambil sekeranjang buah stroberi yang ia petik tadi, kemudian ia cuci dengan bersih. Berencana untuk membuat se-toples salad buah stroberi yang mungkin bisa menemani malam harinya nanti.
Selesai mencuci buah merah berbintik tersebut. Seonghwa beralih menuju meja makan untuk memotong-motong buah stroberi itu menjadi potongan-potongan dadu. Senyum Seonghwa selalu berseri-seri ketika ia tengah bersama stroberi-stroberi tercintanya. Entah saat ia menanam bibitnya, merawatnya, memakannya, membuat olahan makanan dan minuman. Intinya apapun yang berhubungan dengan stroberi, Seonghwa sangat suka.
Disela-sela kegiatan terbaik dalam hidupnya bersama stroberi ada saja makhluk menyebalkan yang mengganggunya.
Seperti saat ini, Hongjoong. Ya, Kim Hongjoong adalah kekasih Seonghwa. Dan mereka tinggal bersama dalam satu atap.
"Joong! Jangan peluk-peluk, aku masih belum selesai motongin stroberi nya" Seonghwa risih sekali. Kekasihnya itu memeluk tubuh Seonghwa dari belakang, sedangkan dirinya masih memegang pisau ditangannya.
Hongjoong tidak memperdulikan "kamu wangi banget, Hwa" kini Hongjoong malah menempelkan hidungnya diperpotongan leher Seonghwa.
"Joong! Jangan disitu! Aku gak suka! Dan, aku gak wangi! Aku belum mandi!" Seonghwa geli sekali. Hongjoong ini nafsunya tinggi sekali jika sudah bisa mengendusi dan mengecupi leher Seonghwa. Akan ada saja yang ia perbuat diarea tersebut.
"Tapi kamu wangi, Hwa. Wangi stroberi, enak!" memberikan kecupan manis dileher Seonghwa dan setelah nya duduk diatas meja makan memperhatikan kekasih manisnya yang masih tidak memperdulikan eksistensinya disana.
"Dulu-dulu kamu benci banget sama stroberi. Sekarang kamu kecanduan! Ckckckck, dasar!" Seonghwa membalas tanpa menatap Hongjoong.
"Yaaa aku benci banget karena rasanya aneh dan gak enak, terus berbintik begitu. Tapi semenjak waktu itu kamu ajarin makannya dari mouth to mouth aku jadi suka. Jadi pengen stroberi, Hwa" Hongjoong menceritakan kembali kejadian dimana dirinya dipaksa memakan buah merah berbintik tersebut oleh Seonghwa. Dan tampak jelas sekali wajah Seonghwa kini memerah panas. Kekasihnya ini hobi sekali menggodanya.
Seonghwa memotong buah stroberi ditangannya menjadi sedikit tidak santai. "Nyebelin!" keluhnya.
Hongjoong yang mendengar Seonghwa merutukinya, tersenyum miring. Dan entah dalam beberapa detik Hongjoong sudah berhasil membuat Seonghwa menatapnya dengan terkejut.
"Kamu manis banget, Hwa!" Hongjoong mengangkat tubuh Seonghwa keatas meja makan dengan kedua tangannya yang sudah berada dikedua sisi tubuh Seonghwa saat ini.
Seonghwa memasang raut kesal khas miliknya. Alis yang menyatu dan bibir yang sedikit ia gigit kedalam. "Joong! Minggir! Aku mau lanjutin motongin stroberi nya" Seonghwa mendengus sebal.
