14 𝘔𝘢𝘤 2017
𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘫𝘶 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯-𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.
𝘚𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵.
𝘚𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘶𝘩.
𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. 𝘛𝘦𝘳𝘤𝘶𝘯𝘨𝘢𝘱-𝘤𝘶𝘯𝘨𝘢𝘱 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘯𝘢𝘧𝘢𝘴.
" K-kenapa korang lari dari aku? " 𝘚𝘰𝘢𝘭 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢.
"Maya. Kau tak tahu lagi ke? "
"tahu apa? " 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘩𝘪.
"satu sekolah ni semua dah tahu yang bapak kau ni hisap dan jual dadah "
𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘪𝘢𝘮.
"Mak kita orang tak kasi lagi kawan dengan anak penagih dadah macam kau "
"Sorry la kalau kasar. Tapi ni mungkin last kita bercakap sebagai kawan "
"lupakan kita orang sebagai teman susah senang kau dulu "
"maaf Maya "
"goodbye " 𝘶𝘫𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵-𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘳𝘪𝘥𝘰𝘳 𝘪𝘵𝘶.
𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘵𝘢-𝘬𝘢𝘵𝘢.
"Apa salah aku? " Maya bersuara perlahan.
"kenapa korang tinggalkan aku macam ni? "
𝘏𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨.
𝘋𝘪𝘢 𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.
𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪,
𝘮𝘦𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘱𝘪𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘭𝘢𝘳.
YOU ARE READING
Amaya
Short StoryMereka bilang, "Syukurilah saja" Padahal rela tak semudah kata. Maya; Matahari yang tidak di hargai. Cover by me. In editing ⚠️ Bukan kisah cinta.