17

49 9 0
                                    

25 𝘖𝘨𝘰𝘴 2017

𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘺𝘢𝘲𝘪𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘳𝘰𝘵𝘪 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘺𝘢𝘲𝘪𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘢𝘳 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘦𝘩.

"hm? " 𝘚𝘺𝘢𝘲𝘪𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘰𝘯𝘨𝘬𝘦𝘵 𝘬𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘢𝘩.

"Kau selalu menangis? " 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘰𝘢𝘭𝘢𝘯.

"Dulu selalulah, sekarang aku dah matang. Lagi pun aku ni lelaki, nanti tak macho la asyik nangis. Asal? Tak kan kau tak pernah nangis?" 𝘚𝘺𝘢𝘲𝘪𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘫𝘶𝘫𝘶𝘳.

"I just can't. Aku rasa... lemah bila aku nangis " 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩.

"Ibu aku pernah cakap, menangis hanya untuk orang lemah. Jadi bermula dari haritu. Aku tak pernah menangis"

"sebab aku tak nak jadi lemah"

𝘴𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘬𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢.

𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘩𝘶 𝘪𝘣𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘵.

"Maya " 𝘚𝘺𝘢𝘲𝘪𝘳 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴.

"Menangis bukan tandanya kau lemah. Menangis salah satu cara melepaskan perasaan hati selain daripada berdoa "

"Kalau dengan menangis dapat legakan hati kau.. "

"menangislah "

"tak semua mampu hadapi apa yang kau lalui, termasuk aku "

"Let it out, Maya " 𝘚𝘺𝘢𝘲𝘪𝘳 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨.

𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘢𝘮𝘢𝘳𝘢𝘯. 𝘚𝘦𝘵𝘪𝘵𝘪𝘴 𝘢𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘶𝘭𝘢 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘴𝘢𝘩𝘪 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩.

𝘐𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬.












Kita hanyalah manusia yang terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah sekali saja ku menangis?
Ku tak ingin lagi membohongi diri
Ku ingin belajar menerima diri















AmayaTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang