Selepas kejadian itu, seminggu kemudian Chan, Jisung, Jeongin tinggal bersama Changbin, Hyunjin, Felix, Minho di rumah Seungmin.
Mereka juga ikut bersekolah, di sekolah Hyunjin dan yang lain sebagai murid baru.
Karena wajah Chan yang terlihat seperti orang luar, Chan pun berpura pura sebagai murid pindahan dari luar negeri.
Beruntung karena mereka semua berada di kelas yang sama.
"silahkan duduk di bangku yang masih kosong"
Chan, Jeongin dan Jisung berjalan kearah bangku yang masih kosong, untungnya Jeongin bisa satu meja dengan Jisung. Tapi tidak dengan Chan, dia satu bangku dengan ntahlah siapa, tapi setidaknya didepan Chan adalah Changbin.
"hai Chan"
"ah hai"
"my name is Seonghwa, nice to meet you"
Changbin membatu, bagaimana ini Chan pasti tidak tau apa yang Seoghwa katakan.
"ah... Emmmm t-to?"
Changbin mungkin bisa sedikit lega karena Chan tidak salah memilih kata.
Seonghwa tersenyum manis kearah Chan.
Uh apa namanya Seonghwa? Batin Chan.
Felix yang ada di belakang Seonghwa menepuk bahu Seonghwa.
"bahasa korea saja, dia sedang belajar"
Ucap Felix, Seonghwa hanya membulatkan mulutnya paham.
"pssttt Hyunjin"
Jisung berusaha memanggil Hyunjin yang ada di depannya.
"kenapa sung?"
"bagaimana caranya menghapus tulisan ini?"
Tanya Jisung sembari memperlihatkan tulisan pulpen yang dia coret di bukunya.
"begitu saja kau tahu, lihat aku"
Sombong Jeongin, tangannya sedang bergerak kekanan kekiri dengan sebuah penghapus dibukunya.
"cih mana? masih tetap"
Delik Jisung.
"alat yang kau berikan tidak berguna hyunjin"
Jeongin menyimpan penghapusnya lagi.
Hyunjin menepuk jidatnya, cobaan apa lagi ini.
Minho hanya terkekeh kecil melihat mereka bertiga.
"gunakan ini, ini bernama tipe x, cara kerjanya kau tekan ke bawah dimana letak tulisan yang salah lalu tekan saja tipe x nya, paham?"
Jisung mengangguk angguk sembari menerima benda yang Minho berikan.
Jisunh pun menggunakannya, tapi Jisung malah terus menekan nya sehingga tipe x itu seperti sekumpulan air. Tanpa menunggu pun Jisung kembali menorehkan penanya tapi, ujung pena itu tenggelam.
"Minho, buku nya jadi basah"
Minho yang sedang menulis mengernyit, kenapa juga basah, saat Minho berbalik ke arah Jisung dirinya langsung membola.
"TIDAKKKK"
Suara Minho menggelegar ke seluruh kelas, untungnya guru sudah keluar kelas.
"ada apa?! Kenapa berteriak!"
Ucap Hyunjin lalu ikut berbalik.
"astaga Han Jisung...."
Hyunjin menyentuh dahinya lali berucap lemas.
"aku sepertinya demam bawa aku ke uks"
Sembari menelungkupkan wajahnya.
Felix dan Changbin yang melihat itu menghampiri meja Jeongin dan Jisung.
"bukan begitu jisung, kau cukup tekan sedikit seperti ini, lalu tunggu sampai kering"
Ucap Felix sembari mempraktekkan nya, setelah kering Felix menuliskan sesuatu.
"lihat, sudahkan. Paham Jisung ?"
"ohhh begitu, aku mengerti"
"TIDAK TIDAK huhuhu"
Minho kembali berteriak, karena kesal Changbin memukul lengan Minho.
"apa sih! Berisik sekali!"
"Jisung menghabiskan nya huhu"
"kau tinggal beli baru"
"AKU BARU SAJA MEMBELINYA"
Berakhir Minho dan Changbin berdebat. Chan yang tak tau apa apa hanya mengernyit bingung tak paham.
"mereka kenapa....."
KAMU SEDANG MEMBACA
My LEVANTER ☆2
FantasySeseorang yang mereka lihat sudah tiada, kini muncul kembali dengan nama yang sama wajah yang sama namun sifat dan perilaku yang berbeda. Jisung terus meyakinkan dirinya bahwa dia bukan lah seseorang yang ia rindukan. DIANJURKAN BACA LEVANTER 1 DULU...