Christ, Felly, Jerome, Leon, Hyunjin, dan Felix. Berhasil bersembunyi, Hyunjin bersyukur karena mereka berhasil kabur untuk sementara, sekarang mereka harus cepat mencari cara agar robot ini bisa dimatikan.
"mari berpikir bagaimana mematikan robot itu." ucap Christ sambil sedikit terengah engah.
"aku tidak bisa berpikir astaga" Jawab Hyunjin dengan frustrasi.
Christ menepuk dahinya, Felly, Jerome tak kan bisa diandalkan soal ini, Leon? Christ agak ragu dengan pemikiran anak ini.
"Han Jisung, kau meninggalkan ku dengan orang - orang bodoh ini, hah."
Christ menghela nafasnya. Mendengar hal itu Hyunjin menunjuk Christ.
"hey kau, aku ini pintar"
"jika begitu cari cara mematikannya" tanya Felly.
"ya-ya..."
"kau tidak tahu"
"yasudah kita menyelinap saja ke belakang"
"ide macam apa itu"
"menyelinap kebelakang dan menaiki pundaknya" ucap Felix.
"yak benar menyelinap kebelakang dan menaik____ TUNGGU APA?" Hyunjin terkejut.
"benar, mungkin saja ada tombol di sana" tambah Leon.
"ini kesempatan bagus"
"TU-TUNGGU! kalian yakin?! Robot itu besar bagaimana caranya?!" tanya Hyunjin panik.
Leon, Christ dan Felix mulai berfikir. Seolah ide di kepala mereka tersambung, mereka tersenyum dalam arti.
"kenapa kalian menatap ku?" tanya Hyunjin.
Felix yang berdiri disebelah Hyunjin menepuk pundaknya.
"dilihat lihat badan mu ringan sih"
Lalu giliran Leon yang menepuk pundak Hyunjin disebrang Felix.
"kau paling bisa diandalkan"
Hyunjin menoleh ke kanan dan kiri merasa bingung.
Dan kini Christ didepannya langsung memegang kedua pundak Hyunjin."Hyunjin mohon bantuannya" ucapnya sembari tersenyum mengerikan.
"e-eh? Eh? Eh?" Hyunjin masih belum mengerti dengan mereka.
Felly dan Jerome sebenarnya tak paham rencana yang akan mereka lakukan, tapi mereka menyemangati Hyunjin dengan begitu semangat.
"semangat Hyunjin! Kami percaya padamu!" Seru mereka berdua.
"sinting! Benda apa yang sebenarnya kau ciptakan Hans" umpat Jisung dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My LEVANTER ☆2
FantasySeseorang yang mereka lihat sudah tiada, kini muncul kembali dengan nama yang sama wajah yang sama namun sifat dan perilaku yang berbeda. Jisung terus meyakinkan dirinya bahwa dia bukan lah seseorang yang ia rindukan. DIANJURKAN BACA LEVANTER 1 DULU...