Siapa?

411 64 20
                                    






Kebiasaan Jisung itu datang saat pagi pagi buta ke sekolah, kerjaannya pasti membuka gerbang atau tidak memanjat pagar demi bisa masuk.

Hyunjin bahkan selalu heran mengapa Jisung yang pemalasa sangat bersemangat berangkat sekolah subuh subuh. Felix selalu bertanya pada Jisung kenapa dia selalu berangkat pagi buta, alasannya selalu sama.

"bulannya sangat cantik, sangat terang"

Selalu itu. Maka dari itu Minho dan Chan harus ikut bangun pagi untuk menyiapkan sarapan sang Starlight.

Jisung menatap gerbang didepannya sudah diduga pasti terkunci. Dengan segera Jisung melemparkan tasnya kedalam lalu dengan lincah Jisung memanjat gerbang.

Tapi saat memanjat tiba tiba saja ada suara selot terbuka.

"HEY TUNGGU TUNGGU"

Jisung yang ada di atas pagar gerbang itu bergerak karena seseorang membukanya.

Orang yang membuka gerbang itu mendongak.

"apa yang..."

Jisung turun perlahan, lalu melompat tepat didepan orang itu. Jisung mengambil tasnya dan memperhatikan orang itu dengan teliti.

Jisung mengernyit, pasalnya orang dihadapannya ini memakai masker.

"kau kelas mana?"

"a-aku murid baru, kelasku di 12 A"

"sekelas denganku, ayo"

Jisung menarik lengan orang itu, sedangkan orang itu hanya berkedip karena tangannya digenggam erat.

"kau kenapa datang pagi sekali? Biasanya murid baru selalu datang siang"

"aku menghindari fans..."

"fans? Memangnya kau id____"

"___BA-BAGAIMANA DENGANMU? maksud ku, kenapa kau datang pagi?"

Jisung berhenti berjalan, lalu berbalik menatap orang yang masih dia genggam.

"bulannya cantik"

"eh...."





































Jisung memangku wajahnya, sampai seorang guru masuk dengan senyuman khasnya.

"pagi"

"pagi bu"

"dikelas kita ada murid baru? Ayo perkenalkan dirimu"

Jisung melirik orang yang bersamanya saat pagi sedang berjalan kedepan.

Jisung memutar bola matanya malas, Jisung mengalihkan pandangannya ke jendela.

"maaf, kau bisa lepas maskermu"

Si murid baru mengangguk, lalu melepas maskernya membuat beberapa orang menjerit.

"Itu kim seungmin!"

"kyaaa dia tampan"

"astaga aku sekelas dengan idol astaga"

"aku tak percaya ini kim seungmin"

Jisung yang awalnya tak peduli langsung terkejut. Ia memandang wajah yang berada didepan.

"halo, aku kim seungmin mohon bantuannya"

Jisung benar benar terdiam.

"jisung dia.... Seungmin"

"Jangan bertanya padaku jeongin jangan"


























"Seungmin! Kau bisa bergabung dengan kami"

"memangnya tidak apa apa?"

"pfftt harusnya kami yang bertanya seperti itu kau kan idol"

Pipi Seungmin memerah saat itu juga.

"aku ambil makanan ku dulu"

"hem baiklah"

Changbin yang menyimak percakapan Chan dan Seungmin mencubit lengan atas Chan.

"aw! Apa apaan!"

"untuk apa kau mengajaknya?!"

"memangnya kenapa?"

"astaga chan!"

"ayolah aku juga tau kalian ingin dekat dengannya juga bukan"

Felix menghembuskan nafasnya.

"masalahnya dia bukan kim seungmin yang sama chan"

"ya tidak apa apa, kita bisa memulai hidup baru"

Jeongin menepuk jidatnya pelan, matanya melirik sedikit pada Jisung yang terpokus pada makanannya.

"kau tidak kasian pada Jisung?"

Bisik Hyunjin pada Chan.

"iya juga..."

Lalu Chan kembali dicubit oleh Changbin.

"AW! Sakit! Minho aku dicubit"

Adu Chan pada pada Minho sambil memelas.

"hem sakit?"

"merah!"

"kulitmu terlalu putih"

Jeongin merotasikan matanya jengah melihat tingkah mereka.

"kulit ayam? Mau"

Tawar Felix pada Jeongin.

"tarus di mangkuk ku"

"oke"

Seungmin datang dengan pesanannya diapun duduk dihadapan Hyunjin.

"Seungmin bukan kah kau idol, pasti sangat sibuk"

"ah iya untungnya sekolah memberikan keringanan"

"kalau begitu kau harus menjaga kesehatan mu"

"terimakasih Sam"

"Sam?"

Hyunjin memiringkan kepalanya bingung, sedangkan Seungmin kelabakan.

"MAKSUDKU MAKSUDKU HYUNJIN IYA HYUNJIN"

Mereka langsung menatap Seungmin yang berteriak panik.

"ma-maksudku hyunjin"

Tak

Jisung menaruh sendoknya lalu menatap Seungmin.

"kau mengingatkan ku pada seseorang, tapi sifatmu jauh berbeda dengannya"

"siapa?"

"Kim Seungmin"

Seungmin terdiam tak paham.
Minho melirik Jisung yang memasang wajah serius.

"jangan membuat nya bingung, Seungmin jelas bukan dia. Perlakukan Seungmin sebagai Seungmin bukan dia Han"

Ucap Minho.

"maaf"

Cicit Jisung, Seungmin benar benar tak paham akan semuanya. Seungmin meletakkan alat makannya lalu berdiri.

"aku pergi"

Ucap Seungmin lalu berjalan menjauh dari Jisung dan yang lain.





















"gila, aku bisa gila"

"mereka benar benar sama tapi berbeda sifat"

"aku pikir mereka menemukanku ternyata mereka berbeda"

"Jangan sampai yang lain menemukanku disini"


























"Anak itu! Benar benar sulit diatur, lihat saja jika aku bertemu dengannya akan ku paksa pulang ke Haven"









My LEVANTER ☆2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang