Terpojok, situasi ini paling dibenci oleh siapapun, kini Jisung tengah merasakannya. Biasanya Jisung akan bersikap malas dan terkesan santai, namun kini dahi Jisung mengerut tanda kesal dengan si robot raksasa yang tidak bisa dilumpuhkan ini.
Hyunjin bahkan terengah engah, butuh banyak perjuangan untuk dilempar ke bagian belakang kepala robot itu, sayangnya rencana itu gagal. Baru sampai di atas Hyunjin sudah terjatuh kebawah karena terombang ambing, akibatnya Hyunjin hampir terinjak. Untung saja Changbin dengan sigap langsung menarik kaki Hyunjin dengan sulur sulurnya jika terlambat hancur sudah.
"Apa yang kalian pikirkan!" geram Jeongin marah sekaligus khawatir pada Hyunjin.
Hyunjin mengabaikan teriakan Jeongin, matanya beralih pada Felix.
"Aku tidak melihat ada celah dibelakang robot itu"
"Tidak ada tombol apapun?"
Hyunjin menggeleng menjawab pertanyaan Felix, Felix hanya menghela nafas, apakah dia akan mati di dimensi orang? Felix bahkan belum sempat berpamitan pada Fredrik.
Meskipun keadaan memburuk Jisung harus bisa berpikir cepat, jika tidak semua akan kacau robot ini sebenarnya kenapa, ada apa sebenarnya, Jisung tidak mengerti apakah ruangan ini menyimpan sesuatu.
Tapi sepertinya tidak, lantas apa yang robot ini lindungi.Perhatian robot itu kini mengarah pada Jisung, kedua mata merah sang robot mulai bersinar, Jisung terkejut dan hendak menghindar, tetapi ntah mengapa matanya memburam.
"JISUNG!"
Chan berteriak saat melihat Jisung oleng. Jisung sendiri samar mendengar teriakan Chan karena kepalanya yang mulai pening.
Seakan penglihatannya berubah, kepalanya menjadi sakit saat sebuah ingatan memasuki kepalanya, ingatan yang sama sekali tidak diketahui Jisung. Jisung melihat seseorang yang mirip dengannya tengah menghindar dari kejaran orang orang. Jisung juga melihat orang yang mirip dengannya itu seperti mendekati robot yang tengah ia hadapi bersama teman temannya.
"Hancurkan mereka Rin..."
"Kau gila! Mengapa menghidupkannya?!"
"tak apa"
"Kau tahu itu berbahaya! Jangan gila Hans!"
"tak apa Sky, tak apa"
"Hah!"
Jisung memegang kepalanya terkejut, ingatan Hans? Kenapa Jisung bisa melihatnya, perlahan Jisung mengangkat wajahnya untuk melihat kembali robot itu.
Kini Jisung paham bagaimana cara mematikan robot ini, dengan cepat Jisung terbang ke depan mata sang robot dan menyentuh kepala robot itu.
Saat Jisung hendak membuka suaranya, tiba-tiba saja ada suara teriakan yang menghentikan Jisung.
"BERHENTI! Jika kau melakukan itu! Kau akan tersedot bersamanya!"
Bukan hanya Jisung yang terkejut tetapi yang lainnya pun begitu, bukan karena terkejut dengan apa yang dilontarkan, tetapi terkejut karena siapa orang yang berteriak itu.
"SKY?!"
Seru Jerome langsung memeluk Sky dengan erat.
"kau... Bagaimana kau bisa kesini?"
Tanya Sam penasaran.Sky menjelaskan bahwa dia datang menggunakan portal yang muncul tiba-tiba dia belakang panggung selesai dia tampil, tanpa berpikir pajangan Sky langsung masuk dan terlempar ke gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My LEVANTER ☆2
FantasySeseorang yang mereka lihat sudah tiada, kini muncul kembali dengan nama yang sama wajah yang sama namun sifat dan perilaku yang berbeda. Jisung terus meyakinkan dirinya bahwa dia bukan lah seseorang yang ia rindukan. DIANJURKAN BACA LEVANTER 1 DULU...