Lelaki sejati tidak diukur dari seberapa banyak dia memiliki wanita dan seberapa kuat dia merokok. Namun, lelaki sejati diukur dari seberapa pandai ia berkomitmen, bertanggung jawab dan melindugi seorang wanita.
~Aliando Syarief
•••••
Semua menjadi baru. Kesibukan menjadi bertambah, rutinitas menjadi berubah dan setitik kebahagiaan seakan berhasil menebas segala pedih dalam diri Laily hingga tidak berjejak meski setapak.
Lima bulan terlalui dengan begitu menyenangkan. Suara tangisan bayi di setiap pagi menjadi sebuah nyanyian paling istimewa yang membuat kekelaman itu perlahan-lahan semakin sirna. Tidur malam yang dulu selalu ia bayangkan akan terganggu oleh rengekan-rengekan kecil, sekarang terwujud dan tidak membuatnya menyesal sama sekali. Aroma-aroma khas bayi yang sekarang mendominasi setiap sudut kamar juga selalu menyentak Laily bahwa segalanya bukan lagi sekadar halusinasi. Kendatipun tidak berjalan sesuai apa yang diinginkan sejak dahulu, kehadiran Ilham Alfarizi adalah anugerah yang tidak akan disia-siakan. Ilham tetaplah anak yang selama ini dia damba meski tidak berasal dari rahimnya. Dan menyayangi serta menjaganya adalah komitmen yang akan Laily ikat sepanjang usia.
Selepas malam permintaan maaf itu, ia telah menyadari banyak hal. Sesulit apapun keadaan, hidup harus terus berjalan karena waktu dan kondisi akan berganti. Meratapi apa yang telah menjadi takdir adalah sebuah ketidak-bergunaan. Kini, tidak lagi ada air mata saat ia datang bulan, tidak lagi ada harapan tinggi untuk mendapat buah hati karena cinta tulua Ali dan kehadiran Ilham telah mengambil seluruh atensi dan membuat hati Laily mencapai tahap ikhlas seluas lautan. Ia telah membebaskan diri, melepas segala kesusahan yang sebenarnya berasal dari dalam dirinya sendiri. Ia memulai setiap harinya dengan asa baru dan meninggalkan segala kepahitan di belakang.
Dan ... semua itu tidak terlepas dari figur suami yang tidak sekalipun hilang dalam setiap babak hidupnya, yang selalu setia mengenggam meski berulang kali ia menepis dan mengusirnya untuk menjauh. Ali ... adalah tokoh terpenting yang tidak akan bisa digantikan oleh siapapun. Kesetiannya, ketulusannya dan cintanya yang selalu mengasihi hidup Laily adalah anugerah terbesar yang membuatnya mampu melalui-melalui hal-hal tersulit. Bagaimana pun juga, ia tidak akan pernah sampai di titik ini bila lelaki itu tidak pernah setia di sisinya.
Atas semua pemikirannya barusan, Laily mengucap syukur dalam hati. Ia tersenyum dan mengecup kembali kening bayi yang tengah lelap sebelum keluar dari taksi konvensional yang baru mengantarkannya pulang dari bidan. Bayi tampan itu mengalami demam dari semalam. Di karenakan perawatan mandiri yang coba Laily lakukan tidak berhasil menurunkan demam si bayi, ia akhirnya memutuskan untuk membawanya periksa.
Selepas berhasil meletakkan Ilham ke dalam box-nya, Laily berganti pakaian santai berupa daster lengan panjang dan mulai berkutat dengan pekerjaan rumah yang belum sempat dipegang. Pagi tadi ia bahkan hanya bisa menyiapkan sarapan berupa nasi goreng karena terlambat bangun. Namun, Ali selalu bisa memahami. Lelaki itu akan menerima tanpa memberi keluhan sekalipun yang mampu Laily masakkan hanya telur goreng dengan nasi putih.
10.30 WIB, Laily baru selesai menjemur pakaian saat tangis nyaring dari Ilham membuatnya harus kembali menunda pekerjaan.
"Cup. Cup. Cup...." Laily mengangkat Ilham dan menimang-nimangnya. "Haus, ya? Yuk, bikin susu, yukkk."
Sambil berjalan ke dapur, Laily terus berusaha menenangkan tangis lelaki kecilnya. Dia tidak henti mengajak Ilham mengobrol selama tangannya sibuk membuatkan susu formula. Tangisan Ilham baru benar-benar tersetop saat cairan berwarna putih itu membasahi kerongkongannya dengan sempurna. Suhu tubuhnya masih belum menunjukkan hasil signifikan dan hal itu membuat Laily sedikit cemas. Namun, ucapan bidan yang mengatakan bahwa tingginya suhu tubuh bayi yang ditunjukkan dengan gejala demam sebenarnya pertanda baik bahwa sistem kekebalan tubuh bayi sedang berusaha melawan kuman penyakit yang menyerang dan hal itu membuat Laily berangsur tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally
RomantikPersembahan kecil untuk para pejuang dua garis merah dan untuk suami yang selalu menerima apapun keadaan wanitanya. ______ Original story by In_stories Credit pic : Pinterest