39

4.2K 226 17
                                    

ASALAMUALAIKUM WARAHMATULAHI WABARAKATUH

*

*

*

HAPPY READING

Adzan subuh berkumadang dengan merdunya, Fahri keluar dari kamar sudah dengan baju koko sarung dan peci. "Ini kemana sih orang-orang belum pada bangun apa gimana?" gumam Fahri. "Mendingan gue banguning kali ya?" ucapnya lagi. Fahri memang biasa menggunakan Bahasa lo gue, tapi jika dengan keluarganya kecuali Bian atau sepupunya.

"Ini kamarnya yang mana sih? Ada empat kamar hadeh, mendingan gue teriak aja kali ya hehe,"

"HELOO EPRIBADIH UDAH ADZAN SUBUH PADA MOLOR AJA LU PADA,"

"Brisik Bang ini gue udah bangun ngga usah teriak-teriak!" ucap Bian yang muncul dari salah satu kamar.

"Astafirullah Abang ngapain pakai teriak segala sih?!" ucap Afifah yang keluar dari kamar sampingnya lagi.

"Ya Abang kira kalian belum pada banging hehe, eh kok kalian keluarnya dari kamar beda? Kalian pisah kamar?" Tanya Fahri kepada Afifah dan Bian.

"Hah em itu apa-" ucap Bian glagepan.

"Afifah?" ucap Fahri.

"Ya itu em-,"

"Apasih ngga jelas banget kalian berdua, udah lah kita ke masjid aja dulu nanti kalian berdua jelasin ke Abang apa alasanya,"

"Iya Bang," ucap Bian dan Afifah.

"Afifah kamu ngga salat?" Tanya Fahri.

"Engga Bang Afifah lagi dapet,"

"Yaudah Abang berangkat dulu assalamualaikum,"

"Asalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

Afifah masuk kembali ke dalam kamar. "Aduh gimana ini, pake acara ketahuan segala yaAllah bantu Afifah," ucap Afifah bingung dengan mondar-mandir di dalam kamarnya. "Mending Afifah mandi dulu," ucap Afifah dengan lesu.

Setelah selesai mandi Afifah menyiapkan sarapan di dapur dan menatanya di meja. Tak lama setelah itu Bian dan Fahri pulang kerumah.

"Assalamualaikum," ucap keduanya.

"Wa'alaikumsalam, Abang sama Ka Bian sarapan dulu sini," ucap Afifah.

"Gue ke kamar dulu mau siap-siap ke sekolah," ucap Bian.

"Engga, pokoknya duduk dulu, mau lari dari gue ya lo?" Tanya Fahri.

"Yakali Bang gue ngehindar, gue kan gentel," ucap Bian kemudian duduk di meja makan di ikuti oleg Affifah dan Fahri.

"Apa alasan kalian pisah kamar?" Tanya Fahri.

"Alasanya ya, kita kan awalnya belum saling kenal, belum pernah ketemu. Jadiiii gue takut Afifah ngga nyaman tidur sama gue gitu Bang," sahut Bian.

"Bukanya kalau kalian satu kamar itu kesempatan bagus ya? Kan kalian bisa lebih deket, lebih mengenal lebih jauh lagi gitu," ucap Fahri menasehati kedua adiknya.

'Kaya lo udah nikah aja bang,' batin Bian menatap kaka iparnya dengan cekikikan dan Afifah hanya menunduk mendengar nasihat dari Abangnya.

"Ngapain lo cekikikan gila ya?"

"Yaallah Bang suuzon mulu sama gue, emm gue ngbayangin satu kamar sama Afifah kayaknya asik juga bisa ada yang di peluk gitu," ucap Bian berbohong sambil menatap genit ke Afifah. Afifah yang di tatap seperti itu semakin menundukan kepaanya.

Muslimah With BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang