23 🖤

5.4K 262 12
                                    

Mau Tanya dikit dong, dijawab yaa

Yang baca cerita ini umur berapa?

Orang mana?

Okee itu aja jangan lupa dijawab ya guuusss

Cuma pingin tau aja hehe

Okee Happy Reading

.

.

.

.

Masih dengan posisi yang sama, tapi tidur Afifah terganggu dengan suara bising ponsel milik Bian. Pelan-pelan Afifah menyingkirkan tangan Bian yang berada di tubuhnya dan bangun dari tidurnya kemudian mengambil ponsel Bian.

Tertera nama 'Rio' di layar ponsel milik Bian. "Ka Rio telepon udah lima kali, penting banget kayaknya deh," Afifah menengok ke Bian yang masih terlelap, sebenarnya Bian sudah mendengar ponselnya berbunyi, tapi dia sangat nyaman dengan posisinya saat ini jadi enggan untuk bangun. "Tapi Ka Bian kelihatan masih nyenyak banget tidurnya, kalua dibangunin pasti nanti marah-marah," ucap Afifah berbicara sendiri.

Telepon dari Rio pun mati, namun kembali bunyi lagi. "Aduhhh apa Afifah angkat aja ya? Yasudah deh angkat aja," ucap Afifah kemudian mengangkat telepon dari Rio.

"Ha-"

"BIANNN LO DIMANA BOCAH?! INI DICARIIN SAMA GURU MTK! GUE DISURUH NYARI LO BEGO!" Afifah menjauhkan ponsel Bian dari telinganya, belum menyelesaikan ucapnya langsung dipotong oleh si penelepon, Bian meringis mendengarnya.

"Maaf ini Afifah Ka, Ka Bianya lagi tidur," ucap Afifah dengan si penelepon.

"Eh sori Fah, gue kira Bian yang angkat," ucap Rio sudah tidak mengunakan nada tinggi.

"Iya ngga papa Ka. Tadi Kaka bilang Ka Bian dicari sama guru Mtk? Emangnya ada apa ya?"

"Sekarang itu jam pelajaran Mtk, nah guru Mtk mewajibkan semua murid mengikuti pembelajaran, kecuali yang sakit. Nah gue disuruh sama tuh guru buat nyari Bian tapi ngga ketemu-temu, pusing gua," ucap Rio panjang lebar yang membuat Afifah bingung.

"Ha? Sekarang jam pelajaran Mtk?" Tanya Afifah memastikan.

"Iyaaaaa Fah, gue nyariin Bian pusing, ehh malah Bian enak-enakan lagi tidur," ucap Rio sangat kesal.

"Loh? Di sekolah masih KBM toh Ka? Berarti Ka Bian bolos?" Tanya Afifah bertubi-tubi. Bian yang mendengarnya merasa merinding.

"Iya lah yakali udah pulang," jawab Rio sewot.

"Terus gimana ini? Afifah suruh Ka Bian ke sekolah aja?" Tanya Afifah.

"Ngga usah! Udah telat satu jam juga, ntar lo bangunin tuh kebo kelamaan," ucap Rio membuat Afifah melotot dan Bian sebal.

"Oke Ka, entar minta tolong di kirimin materinya aja ya ka?" pinta Afifah kepada Rio dan Bian kaget tentunya.

"Bua tapa materinya?" Tanya

"Ya buat belajar atuh ka," jawab Afifah.

"Bian belajar? Tiap hari aja kerjaanya bolos Fah," ucap Rio.

"APA?!" ucap Afifah sepontan.

"Selowww Mba, ya emang gitu Bian,"

"Eh maaf Afifah kaget aja ngga nyangka,"

"Masih banyak yang belum lo ketahui tentang Bian. Ya lo caritau aja lah, lama kelamaan juga lo tau kok. Yaudah gue tutup ya teleponnya,"

"Oke Ka, makasih informasinya,"

Panggilan pun berakhir dan Afifah meletakan ponsel Bian ke atas naks.

"KA BIAN!" teriak Afifah murka.

"Bisik," balas Bian yang sudah mendudukkan tubuhnya kaget karena teriakan dari sang istri.

"Ka Bian bolos?" Tanya Afifah mengintrogasi sang suami.

"Hem," jawab Bian santai.

"Kenapa bolos?" Tanya Afifah lagi.

"Males ikut pelajaran,"

Afifah menghela nafas kesal kemudian mendekati Bian, meraih tangan Bian dan menggenggamnya. "Ka yang namanya sekolah atau apapun itu pasti kita akan pernah mengalami yang namanya malas," ucap Afifah dengan lembut.

"Nah itu lo tau,"

"Tapi kita harus melawan rasa malas kita Ka, diluar sana sangat banyak anak yang menginginkan sekolah loh, tapi masih belum ada kesempatan buat sekolah. Disini Kaka diberi kesempatan buat sekolah, malah Kaka malas-malasan. Kaka emang ngga kasian sama Mama, Papa? Mereka biayain Kaka, kasih fasilitas lengkap buat kaka, ehh Ka Bian malah malas-malasan gini, sering bolos juga," ucap Afifah panjang lebar sembari menasehati Bian dan Bian pun tidak menunjukan reaksi apapun.

"Ka Afifah mohon, jangan bolos lagi ya? Kasian sama Mama, Papa," ucap Afifah sambil menatap Bian.

"Susah kayaknya deh, soalnya udah kebiasaan,"

"Berubah sedikit demi sedikit ka,"

"Hm,"

"Oh hiya Afifah mau bilang sebelum melakukan kegiatan apapun itu di awali dengan do'a, supaya tidak ada setan yang mengganggu,"

"Siap bu guru," ucap Bian sembari berhormat kepada Afifah, membuat Afifah terkekah.

***

BERSAMBUNG

Maaf Cuma sedikit, sengaja si hehe.

Jangan lupa vote dan komen okeeeyyy

See u

Muslimah With BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang