25🖤

5.9K 268 8
                                    

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh teman-teman

Happy Reading Semuanyaaaaa

*

*

*

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan, tapi boong hehe. Perjalanan kali ini begitu menyenangkan bagi Afifah karena sekarang adalah momen pertama Afifah akan berlibur ke puncak. Didalam mobil Afifah tak henti-hentinya tersenyum senang. Bian yang duduk di samping Afifah sangat jengah, tapi tidak di pungkiri jika Bian ikut senang melihatnya. Bian dan Afifah duduk di belakang, sedangkan Rio dan Ansel duduk di depan dengan Rio yang menjadi sopir.

"Seneng amat kelihatannya bu?" ucap Rio sambil melirik Afifah dari spion depan.

"Hehe keliatan banget ya Ka?" Tanya Afifah balik.

"Biasa lah O baru pertamakali ke puncak nih bocah," ucap Bian ikut menimpali.

"Beneran baru pertamakali Fah?" Tanya Ansel juga.

"Iya hehe, untungnya di bolehin ikut sama Ka Bian,"

"Terpaksa kale," sahut Bian.

"Emang kenapa ngga di bolehin ikut Yan?" Tanya Rio sambil fokus menyetir.

"Dia kan cewek sendiri, ntar takutnya bosan apa gimana gitu," jawab Bian.

"Kenapa lo ngga ngajakin temen atau sahabat lo gitu Fah?" Tanya Ansel penasaran.

"Sahabat Afifah jauh Ka rumahnya di Jogja," sahut Afifah.

"Sahabat yang waktu itu?" Tanya Ansel lagi.

"Waktu kapan Ka?" bingung Afifah.

"Yang waktu itu datang pas lo nikah,"

"Oh hiya Ka," sahut Afifah.

"Kepo amat lo Sel," ucap Rio ikut menimbrung.

"B aja kali," sahut Ansel.

"Eh Yan lo bawa makanan apa ngga?' Tanya Ansel.

"Bawa tuh Afifah," sahut Bian.

"Eh iya Ka Cuma cemilan doang, ini namanya kacang bawang," ucap Afifah memberikan toples yang berisi kacang bawang.

"Apa kacang bawang?" beo Ansel dan Rio bersamaan.

"Iya cobain aja enak kok," ucap Afifah. Ansel menyuapkan kacang itu ke mulutnya kemudian menyuapi Rio yang sedang fokus menyetir.

"Emmm gurih, renyah enakkkk," ucap Rio.

"Iya bener banget tuh O," ucap Ansel menyahuti Rio.

Bian belum mencobanya dan menyaksikan Rio dan Ansel makan jadi kepingin. "Bagi dong," ucap Bian langsung mencomot kacang dalam toples yang sedang di pegang Ansel. Afifah yang menyaksikan hal itu hanya tersenyum lebar.

Lama di perjalanan namun tidak sampai-sampai tujuan membuat Afifah mengantuk dan menguap, hal itu di lihat oleh Bian.

"Kalau ngantuk tidur, natr kalua udah sampai gue bangunin," ucap Bian yang peka terhadap sang istri.

"Ngga ngantuk kok Ka," elak Afifah mengerjapkan matanya.

"Boong,"

"Beneran,"

"Boong,"

"Beneran Kaaa,"

Ansel yang menyaksikan perdebatan itu hanya terkekah sambil memakan cemilan yang diberikan oleh Afifah.

Muslimah With BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang