Part 6 || Siasat Licik Fajar

4.9K 139 5
                                    

Dan setelah berdiskusi panjang dengan seorang IT yang mengerti tentang mencari identitas seseorang kini anaknya pak Brata pun mulai menunggu hasilnya dan tentunya saja dengan sambil tetap membayangkan sosok Rian yang ia cari.

"Duh kira-kira wajahnya Ian seperti apa ya? kok Gue jadi benar-benar kepo begini sama wajahnya Rian? pasti dia manis banget deh seperti gula." gumam Fajar terseyum sambil melamunkan wajah Rian calon jodohnya kelak.

Bayangan Fajar Mode On.

"Hallo Aa ganteng jangan lupa dinner bareng Ian ya nanti malam." ucap Rian menyapa Fajar sambil mengatakan bahwa Rian ingin meminta fajar mengajaknya untuk dinner bersama.

"Eh tunggu, kenapa kamu gak mau menghadap ke Aku kalau bicara?" ucap Fajar lalu dengan cepat menahan tubuh Rian yang hendak pergi.

"Emang Aa sepenasaran itu ya sama muka Ian aa benaran mau lihat?" ucap Rian menggoda Fajar dengan nada yang sangat manja.

"Iya Aa mau lihat ayo dong tunjukan mukanya kamu," ucap Fajar sudah tidak sabar ingin mengetahui wajah Rian calonnya itu.

"Oke kalau gitu siap ya A satu dua tiga!" ucap bayangan Rian malah berganti wajah sang IT.

Dan yang muncul ternyata adalah bayangan simuka IT yang memanggil namanya karena pekerjaannya dia telah selesai.

"Woy Jar woy! kok lu malah bengong sih kesambet ya lu?" ucap Donny menyadarkan Fajar.

"Enggak apaan sih lu ngaco ganggu orang lagi halu indah aja lu!" ucap Fajar dengan nada yang kesal karena halunasinya dibuyarkan.

"Yeah si dodol lihat nih tugas gue udah kelar dan ternyata bener dia orang yang lu cari cocokin aja nomernya." ucap Donny langsung menenangkan Fajar dengan kabar baik dari dirinya yang sudah berhasil menjalankan tugas Fajar.

Sontak mendengar perkataan itu membuat Fajar pun langsung lompat kegirangan karena jodoh yang ia cari selama ini memang berada didekatnya melalui sebuah pertemuan yang tidak disengaja waktu itu.

"Wah thanks ya bro thanks," ucap Fajar mulai kembali full seyum.

"Oke bro well jadi dong makan daging kita hahaha." ucap Donny menggoda Fajar dengan berkata jadi makan daging kita alias party.

"Iya-iya lu atur aja mau ngerayain itu kapan gue tinggal pesan." ucap Fajar mengiyakan permintaan Donny itu karena hatinya sedang bahagia.

Dan akhirnya tanpa perlu waktu lama kini Fajar pun segera menelpon Ian untuk memberitahu semuanya bahwa mereka adalah dua orang yang ditakdirkan untuk bersama.

"Eh apa gua hubungi Ian aja bilang kalau Gue ini adalah jodoh dia anaknya pak Brata?" gumam Fajar dilema harus melakukan apa untuk frist impresion setelah ia mengetahui identitas Rian calon jodohnya itu.

Namun saat Fajar benar benar melakukan itu ia teringat satu hal yang pernah Marcus katakan.

Flashback On.

"Woy bro inget kalau misalnya nanti udah tahu siapa orangnya, jangan langsung lu the point mengutarakan niat lu apalagi identitas lu." ucap Marcus mengingatkan Fajar untuk tidak terlalu buru-buru mengatakan hal yang sebenarnya.

"Emang kenapa?" tanya Fajar merasa heran dengan pemikiran Marcus.

"Ya karena udah pasti itu bikin dia takut dan punya sigma jelek tentang lu!" ucap Marcus memberitahukan alasannya itu.

"Eh iya juga ya? terus gue harus gimana dong?" ucap Fajar langsung meminta saran pada Marcus agar dirinya tidak terkesan terlalu buru-buru mengatakan semuanya.

"Ya itu sih gampang lu lakukan pendekatan aja lu buat momen-momen indah bersama dia, nah kalau timenya pas baru lu jujur. walaupun nanti dia terpaksa harus terima itu, setidaknya tidak ada sigma jelek dan ketakutan saat bersama lu." ucap Marcus menjelaskan detail bagaimana caranya agar menjadi pria yang lebih calm dan romantis serta tidak membuat calon pasangan menjadi canggung dan takut kepada dirinya.

"Oh iya saran lu bagus juga, thanks ya bro udah selalu ngajarin gue untuk romantis dan sabar." ucap Fajar mengerti dengan apa yang telah Marcus sarankan untuknya.

Dan Marcus pun hanya tersenyum kecil.

Flashback Off.

"Huft sabar fajar sabar kita gunakan strategi dari Marcus lu harus bisa tahan jangan grasak-grusuk tunggu time yang pas jar tunggu." ucap Fajar pada dirinya untuk sebisa mungkin ia menahan keinginan menggebu gebunya itu menjadi lebih calm dan juga tenang.

Dan akhirnya tanpa perlu waktu lama kini Fajar pun coba melacak lokasi Rian yang akan ia ajak dinner setelah pulang ambil mobilnya yang ada di bengkel kemarin.

Lokasi aktif

"Nomer 08112...... sedang berada di lapangan bulutangkis mawar Intan," kata g maps memberitahu dimana lokasi Rian berada saat ini.

"Oh ternyata dia lagi main badminton toh oke kalau gitu aku akan semangati dia." gumam Fajar dalam hatinya masih tersenyum kecil membayangkan sesuatu yang kian membuat dirinya tidak dapat mengontrol perasaannya saat itu.

Dan benar saja setelah beberapa menit kini Fajar telah sampai lokasi dan dirinya melihat Rian yang sedang tanding.

"Hay Rian ayo semangat Ian semangat saya mendukung kamu ayo Rian semangat Rian semangat." ucap Fajar dengan semangat tidak memperdulikan kondisi sekelilingnya yang juga diramaikan oleh banyak penonton.

Sontak mendengar suporter semangat itu membuat Rian dan seluruh teman dan penonton lain fokus pada fajar.

"Ih Rian keren punya fans," ucap Anthony bangga dengan Rian.

"Gila sugar Daddy banget Rian lu hoki banget bro!" ucap kevin langsung memperhatikan styleis cowok yang sedang menyemangati Rian itu.

"Gas Ian lumayan itu sarang duit," ucap ikhsan pun sama dengan Kevin yang hanya memikirkan soal uang dan uang.

"Kok Abang itu bisa disini menyemangati gue lagi? apa jangan-jangan dia sengaja ya habis itu mau buat Gue malu agrhhh." ucap Rian dalam hatinya langsung malu dan juga cemas karena takut ditanya soal kapan membayar uang servis mobil yang ia buat lecet waktu itu.

Alhasil Rian pun segera menghampiri Fajar selesai pertandingan dan kini ia pun mencoba minta penjelasan pada Fajar.

"Maaf bang kenapa Abang bisa disini ya apa ada perlu sama Rian?" tanya Rian pada fajar seperti hendak mengintrogasi seseorang.

Sontak mendengar pertanyaan itu Fajar sempat kikuk namun akhirnya ia memiliki rencana yang lebih bagus.

"Enggak sih cuma lewat aja," ucap Fajar dengan wajah yang datar pertanda dirinya memang tidak menginginkan apapun saat itu meskipun dihatinya berkata berbeda.

"Terus kenapa harus manggil Rian?" ucap Rian masih dengan nada ketus mengintrogasi.

"Karena ini menyangkut soal mobil saya ya jadi saya kesinilah dan ini tagihannya." ucap Fajar langsung melakukan pertanyaan introgasi balik Rian dengan menunjukan sebuah bils service mobil yang baru ia tebus tadi.

Dan setelah melihat bils itu kini gantian Rian yang terdiam.

"Kenapa kok diam kamu gak sanggup bayarkan?" ucap Fajar dengan nada yang sama seperti Rian diawal tadi.

Dan dengan cepat Rian pun mengakui itu.

"Nah maka dari itu saya kesini mau minta pertanggung jawaban kamu lewat dinner bareng saya malam ini gimana apakah kamu mau?" ucap Fajar mengajukan penawaran menarik untuk Rian seandainya dia tidak bisa menebus uang servis mobilnya Fajar yang telah dibuat lecet minggu lalu.

"Hah! dinner?" ucap Rian langsung shock mendengar penawaran itu.

Bersambung

Nah loh kira-kira Rian mau gak dinner bareng fajar ayo komentar yang banyak dan jangan lupa vote juga supaya author semangat nulis lanjutan kisah Fajri lalu tentunya gak lupa juga untuk minta  bantuan Fajri team buat follow dua akun dibawah ini terimakasih.

PangeranAskara25
rizky_mlf_depok

Salam Fajri team.

AKU JADI PELUNAS HUTANG KELUARGA || FAJRI.||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang