Ten

33 2 3
                                    

Dikala gerimis meradang

Jejak kaki berdecak lumpur

Awan hitam penghujam hujan turun

Dan anak manusia berdiri lurus

Diam tak berkutik di deras langit murka

***

Sesampainya di rumah, Keyra membuka pintu dan menemukan Elvar berbaring sedang menonton TV. Mendengar langkah kaki, Elvar menoleh dan menemukan Keyra berjalan di depan pria yang tak asing baginya. Pria itu memakai celana jeans hitam, kemeja berwarna hijau tua dengan setengah lengannya digulung dengan rambut style ala Korea yaitu belah tengah menampilkan jidat indahnya. Oh, sungguh salah-satumahakarya berharga yang telah diciptakan di bumi.

"Bang, gimana keadaan lo? kok ga di kamar istirahat?", cewek itu berjalan ke arah Elvar diikuti pria tadi. Mereka duduk di sofa bersebelahan dengan Elvar.

"Itu anak monyet lo bawa darimana Key?", ujar Elvar melewatkan pertanyaan adiknya itu dan membenahi posisinya untuk duduk.

"Wah, lo gak kenal sama gue? boyband yang baru debut kemarin", ujar cowok itu menaik turunkan alisnya.

Membuat Elvar melakukan gerakan seperti mau muntah.

"Kok lo balik gak ngabarin gue?", tanya Elvar pada cowok itu.

"Bang, gue ambilin minum dulu yah", ujar Keyra mengintrupsi pertanyaan abangnya yang di balas kedipan mata oleh cowok itu.

"Mendadak gue ada job di sini makanya gue balik. Rencananya sih gue mau balik Bulan Juli besok", ujar cowok itu menjelaskan panjang lebar.

"Terus, mana oleh-oleh dari korea buat gue?".

"Ada di mobil, ntar gue ambilin".

"Bicara soal Ale, gimana kodisi adek tersayang gue?", tanyanya tiba-tiba.

"Gapapa Jake, tapi Keyra masih butuh waktu. Dia masih belum mau terbuka sama gue". balas Elvar pada cowok yang dipanggil Jake itu. Ya, Jake adalah sepupu Keyra dan Elvar. Dia adalah anak dari adik almarhumah ibu mereka.

"Ini bang, diminum dulu", Keyra kembali memberikan segelas jus jeruk pada Jake.

"Thank you, Al", ucapnya memberikan senyum manis pada Keyra di balas senyum tipis gadis itu.

Keyra mengalihkan pandangannya pada Elvar dan berjalan ke arah cowok itu. Ia menempelkan punggung tangannya pada jidat Elvar.

"Masih panas sih, tapi udah lebih mendingan dari kemarin".

"Bang, yok kita anterin abang ke klinik yok", ajak Keyra pada Jake.

"Hahahahaa, bisa sakit juga lo mutan", imbuh Jake pada Elvar. Membuat Elvar mendelik padanya.

"Harus banget ke dokter nih, Key? gapapa gue udah sehat kok", membuat Jake kembali menertawainya.

"Takut tuh Key, mana berani dia", membuat wajah Elvar bertambah masam.

***

Selesai dari klinik tiga anak manusia itu berkumpul di ruang tamu dengan Elvar yang bergulung selimut. Jake menceritakan pengalamannya selama di negara ginseng itu, entah itu bagaimana gadis-gadis meliriknya penuh kagum, dan bagaimana sibuknya lelaki itu melakukan pekerjaannya. Ya, Jake adalah seorang model, dengan wajah tampannya membuat stasiun melirik lelaki itu. Dan tak lupa ledekan untuk Elvar yang hanya menjadi pendegar.

"Bang, jadi lo mau pindah ke sekolah gue?", tanya Keyra mengingat perkataan Jake yang mendadak mendapatkan job di sini dan ingin mengambil model untuk sampingan terlebih dahulu sebelum lelaki itu benar-benar menamatkan sekolahnya.

The  Beauty AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang