Two

42 7 0
                                    

Terkadang...
Menghilangkan sebagian ingatan,
Lebih menyakitkan,
Dan mengubah diri seakan semua masih sama,
Dan menutup diri dari semua perasaan luka,

Seorang gadis dengan tubuh ramping dan paras bak dewi yunani itu tengah sibuk di kamarnya yang seperti habis tempur itu. Ya dia, "ALLENKEYRA XENA CORNER".

Ini adalah hari pertamanya sekolah di sekolah barunya. Sekarang, cewek itu telah siap dengan seragam kotak-kotak putih abu-abunya yang pas body. Seragam yang tak terlalu ketat namun menampakkan lekuk tubuhnya. Dandanan natural dengan rambut di gerai yang panjangnya hingga pinggul dan agak sedikit curly dibagian ujungnya. Juga sepatu Adidas putihnya dengan tas punggung navi, cewek itu telah siap untuk berangkat.

Menuruni anak tangga menuju lantai bawah.
"Bang,gece! Gue tinggal lo", ucapnya dengan teriakan cetar membahana yang membuat kuping ulala tralala.

"Et dah..si monyett dah di hutan", balas kakaknya menuruni tangga dengan kecepatan petirnya boboiboy.

"Lo gak sarapan dulu nyet?", tambah cowok itu yang telah berdiri di depannya dengan alis yang di naik turunkan.

"Enggak", jawab cewek itu cuek.
"Lah napa?", tanya Elvar dengan alis menyatu.
"Mules gue", ucap Keyra.
"Hah mules? Lo sakit? Dah minum obat? Mau ke dokter? Nyok...gue anter sekarang", cerocos abangnya itu dengan raut prihatin berlebihan.

"Ishh....mules gue liat muka lo, bawaannya pengen dipukul", tandas gadis itu dengan wajah cuek beibehya.

"Setan gundul pala lo peyang!", balas Elvar dengan raut masam.
"Dah ah, ribet lo. Nyok berangkat", ucapnya lagi. Kemudian berlalu menuju pintu utama. Menuju garasi mengeluarkan ninja hitamnya.
"Gece elahhh Key, keburu telat ntar", ucap cowok itu dengan tak sabar.

"Iya, gue comot roti dulu bentaran. Ngisi makan cacing dulu gue", ucap cewek itu dengan wajah santai. Tak ambil pusing dengan wajah masam, semasam tai kucing yang saat ini tengah menatapnya.

Lah? gimana babang elvar gak esmoshi coba????
Tadi noh si monyett nyuruh gece-gece gaje, sekarang malah nyantai depan pintu nyomot roti selai, babang elvar gak dibagi lagi.
Uhhh, sakitnya tuh disini pemirsahhhhhhh:(

###

Deru motor memasuki parkiran sekolah dengan plang nama SMA GOLDREN itu di tumpangi oleh dua anak manusia tak lain dan tak ayal yaitu Keyra serta abang tercinta Elvar.

Eh iya, peratian ntar yak reader...
Author mau ngenalin bocah tuyul atu ntuu si babang eparrr;)
ELVARDINO HANSEL CORNER
Kakak satu-satunya dari Keyra.
Memiliki wajah bak dewa yunani.
Hidung mancung.
Mata teduhnya, bukan tajam yakk reader...
Kalo ngeliat mata Elvar tuh serasa mau nabok deh, serius. Wkwk, nggak deng, pengen ngajak nikah, hahaaaa....
Dari Keyra cuma beda setaun doang.
Kulit putih, dengan tinggi 185 cm epribadehhhh...
Pokonya perfect dehhh babang yg atu niii, hehe kagak jauh-jauh mah dari Keyra. Keyra yg cantiknya membuahana gitu yakannn....!!. Dan jangan lupa, Elvar hanya akan bersikap manis pada adik perempuannya itu. Kalau sama orang lain cowok itu akan berubah menjadi orang berbeda.

###

Skip Kembali ke Sekolah

"Pusing gue bonceng sama lo", ucap Keyra.
"Lah? pusing kenapa? kan gue gak ngajak lo balapan", heran Elvar dengan kening berkerut.
"Lo bawa motor kek siput, lembek, semut aja menang lawan lo", ucap gadis itu dengan raut wajah tak bersalahnya.

"Sabar...sabar...babang evar mah gak pernah marah, baik hati dan rajin menabung", ucapnya dengan senyum kentara di paksakan.

"Dah ya, gue ke kepsek dulu,", ucap Keyra.
"Emang lo tau ruangannya?", tanya elvar pada cewek yang beberapa detik lalu membuat dia darah tinggi itu.

"Lo jangan possesif gitu dong bang, dah gue cabut", lambai gadis itu dan melenggang pergi menjauhi parkir.

"Gue gibeng juga lo, untung sayang", ucap cowok itu menenendang angin pelampias kekesalan. Lalu beranjak menuju kelasnya di lantai 3, ya sekarang Elvardino telah menginjakkan kakinya yang suci di kelas tahap akhir, yaitu tak lain dan tak bukan adalah kelas 12.

Kenapa nggak tanya Bang Elvar ya tadi gue?
Pusing sendirikan mau jalan kemana?
Nih koridor sepi lagi!

Dorrr....
"Ngelamun aja neng, nyari apaan?", tanya seseorang di belakang Keyra. Berseragam satpam? batin cewek itu.

"Nyari ruangan kepala sekolah, Pak", jawabnya.

"Ohh, anak baru? maritoh saya anter, neng", ucap satpam itu mendahului Keyra. Keyra hanya mengangguk.
"Ini neng ruangannya. Saya permisi", mohon satpam yang mengantarnya tadi.
"Makasih pak", ucap Keyra.

Tok tok tok

"Masuk", balas suara dari dalam.

"Grandma, Keyra di kelas mana?", ucap cewek itu setelah duduk di depan seorang wanita yang belum terlalu tua. Tapi ada sedikit guratan di ujung matanya. Renata, wanita yang dipanggil Grandma itu mendongakkan kepalanya dari tumpukan berkas dan beralih menatap cucunya itu. Wanita itu mendengus.
"Bisa tidak kamu berbasa-basi dulu, menanyakan bagaimana kabar dari nenekmu ini? kamu tidak rindu grandma, dear? seriously? ", cerca renata cemberut.
"Ihhh, jangan rindu grandma, itu berat, biar Bang Elvar aja, diamah kuat", ucap Keyra ngasal.

"Huhh, ya sudah. Mau gimana kamu tetap cucuku", ucap renata penuh kepedihan yang mendalam.
"Wah, grandma gak cocok kayak gitu, jadi makin jelek loh grandma", ceplos cewek itu sambil menahan tawa.

"Ooo, mau di tendang kamu ya key? ngatain grandma hmmm...?", ucap wanita itu dengan raut di buat-buat mengintimidasi.

"Lah Key mana berani, grandma", ucap cewek itu dengan tampang tak bersalah.
"Haha... udah Grandma, Keyra nyerah, ga kuat. Jadi kelasnya dimana grandma? Aku di kelas berapa?, tanya cewek itu mengulangi pertanyaannya tadi.

"Huh, baiklah cucu laknatku. Hmm, kamu kelass...oh, XI IPA 2", ucap renata sambil melihat rekap daftar hadir siswa kelas 11.
"Anterinnnnn", rengek Keyra bergelayut pada lengan neneknya itu.

***

Gimana reader??
Masih jelek ya?
Huhh, maklumilah author yang hanya serpihan kuaci ini di mata babang jain malik der:(((
Vote & Coment yakk reader tercintahkuhh, itu sangat berarti buat mimin🙏🙏🙏

The  Beauty AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang