Six

16 3 0
                                    

Jam yang masih berdetak
Waktu terus berlalu
Akan kebisingan dunia
Akan sampai kapan sikapku terus melaju ke masa lalu

-masih dengan Keyra

Keyra, gadis itu masih bingung dengan apa yang disampaikan teman-temannya padanya saat di sekolah tadi.
Sakral?
Kata itu yang masih terngiang oleh gadis itu.

Flashback
"Emang kenapa?", cewek itu mengernyit tak mengerti memandang Syalsya dan Ify bergantian.
"Nah, sebagai teman yang baik dan cantik. Biar Syalsya yang nyampein sepatah-dua patah kata ini sama Keyra ya", Syalsya memulai.
"Di sekolah ini terdapat beribu-ribu manusia, aw!", Syalsya mengaduh akan tepukan Ify di tangannya.
"Serius ogeb", Ify menatap malas sahabatnya yang satu itu.
"Ya bentar, kan pendahuluan dulu Syalsyanya gitu loh, yakan Key?", ucap Syalsya yang malah melempar pertanyaan pada Keyra, dibalas angkatan bahu tak peduli dari gadis itu.
"Biar gue aja sih, lo lemot", final Ify yang bercerita.
"Yaudah sih, monggo mbak Ifeyna", Syalsya memandang malas Ify.

"Jadi tuh, bangku yang lo dudukin sekarang bisa disebut bangku keramat di kelas ini, Key", Ify menjeda ucapannya.
"Dia DIZEN JULIO AGRA, cowok most wanted sekolah GOLDREN yang gantengnya nggak kalah sama kak Elvardino, kakak kelas kita, sekarang sih dia udah kelas 12", ucap cewek itu yang tidak tau saja kalo tuh bocah kakaknya Keyra.
"Terus masalahnya sama bangku?", balas Keyra yang tidak mengerti alasan kenapa jadi keramat bangku yang tepat di sebelah dirinya itu.

"Sebelumnya, banyak banget yang pengen duduk di kursi lo itu, kaum cewek ya, cuma selalu di usir sama tuh cowok, katanya sih berisik".
"Ya gimana enggak, semua cewek yang pengen duduk disini tuh pada ngerecokin dia, PDKT semua, fansnya banyak, kan secara dia most wanted sekolah gitu", ucap Ify menjelaskan serinci-rincinya.
"Nah, maka dari itu kita takut, lo bakal di usir nggak sama dia besok", sambung Syalsya sambil berpikir akan hal itu nantinya.

"Mau dia gantengpun gue gak peduli", komentarnya setelah mengerti maksud sahabatnya itu. Toh dia tak tertarik pada cowok bernama Dizen itu.

"Yaudah, tapi lo jangan nyesel ya nanti kalo udah liat orangnya", ucap Syalsya sambil mesem-mesem sendiri.
"Nggak akan", balas Keyra cuek.

"Emang tuh cowok kemana?", ucapnya lagi menyadari itulah yang ingin dia ketahui dari tadi.Mengapa dari saat dia masuk, bangku sebelahnya selalu kosong.

"Cieee kepo kan kamu babe", goda Syalsya padanya.
"Kalo nggak mau jawab yaudah", balas cewek itu tak peduli dan saat bersamaan bel pulang berbunyi.
Gadis itu beranjak dari bangkunya, melambaikan tangan pada dua bocah yang masih menatapnya bingung. Keyra telah keluar dari kelas, Syalsya menepuk jidatnya

"Kok Keyra b aja gitu ya? nggak penasaran apa? nggak kepo apa?", tanya cewek itu bingung sendiri.
"Lo aja kali yang lebay", balas Ify mengambil tasnya lalu beranjak meninggalkan gadis yang masih diam di tempatnya.

Flashback off

Tanpa ingin memperpanjang pikirannya. Gadis itu keluar dari kamarnya menuju ruang makan karna Elvar telah memanggilnya 10 menit yang lalu.

"Kok lama sih, Key?", tanya Elvar penasaran adiknya lama keluar kamar.

"Boker", balas gadis itu lalu duduk di depan Elvar yang membulatkan matanya.

"Jorok lo", ucap cowok itu dibalas angkatan bahu tak peduli dari Keyra. Gadis itu menyantap makanannya tenang hingga habis.
"Di sekolah gimana? seru nggak?", tanya Elvar saat ia juga telah menyelesaikan makanannya.
"B aja", balas Keyra tanpa repot-repot menatap abangnya itu.
"Nggak ada cowok kece yang memikat hati lo gitu?", tanya Elvar lagi penasaran.
"Nggak", balas Keyra berdiri.
"Gue ke kamar dulu", ucap gadis itu meninggalkan Elvar yang masih menatapnya kecewa.
Ya, dia ingin lebih banyak bicara pada gadis itu, malah ditinggal sendiri di ruang makan yang hampa akan kasih sayang ini.

"Bodo ah, gue juga ke kamar", ucap cowok itu kemudian melenggang ke kamar yang bersebelahan dengan adiknya itu.

***

Tepat pukul 06.00 am, Keyra bangun dari tidurnya yang tanpa mimpi. Gadis itu segera ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Setelah selesai gadis itu membuka pintu kamarnya yang pas sekali Elvar juga baru keluar dari kamarnya.

Beriringan menuruni tangga menuju meja makan.
"Cepet ya Key, keburu telat ntar", ucap Elvar yang melihat jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 06.40. Keyra yang sedang mengolesi roti hanya mengangguk sebagai jawaban.

***

Keduanya sampai di gerbang sekolah tepat saat bel masuk berbunyi.
"Untung pangeran Elvar gercep, kalo nggak udah telat kita yekan", ucapnya bangga sambil mematikan mesin motornya.
"Udah, gue kelas ya bang", balas gadis itu di angguki Elvar.

Keyra berlari kecil ke kelasnya yang sebentar lagi proses PBM akan berlangsung. Ia tak mau sampai kena omel apalagi dihukum. Ia benci itu.

Untunglah ia bisa bernafas lega saat sampai di kelas, guru belum masuk.

"Kok telat, Key?", tanya Ify melihat gadis itu yang baru datang.
Keyra mendudukkan bokongnya dikursi, "telat bangun", ucap gadis itu dan guru Fisika yang akan mengawali kelas pagi ini masuk.

"Baik, keluarkan kertas satu lembar, kita ulangan", ucap Bu Netty kalem.
Membuat sebagian siswa mendesah gusar. Bagaimana tidak, ini dadakan coi! mana belum baca buku.
"Ih Bu, masa ulangan!".
"Undur aja ya Bu?".
"Belom siap nih Bu, cewek saya kemaren ajak jalan".
"Ibu jahat ih".
Ya seperti itulah keluhan-keluhan yang menggema di kelas XI IPA 2.
Tapi lain dengan Keyra yang dengan santai mengeluarkan kertasnya siap untuk memulai perang.
"Sudah-sudah, soal nomor 1...", ucap Bu Netty tanpa peduli tatapan-tatapan memohon siswa/i_nya.

Ulangan telah usai menyisakan raut pias para penghuni XI IPA 2. Guru Fisika itupun telah berlalu meninggalkan kelas.

"Gila, jawaban aku ngasal semua", rutuk Syalsya kesal.
"Apa kabar sama gue walaupun gak separah lo sih, Sya", balas Ify yang diakhiri ejekan.
"Lo adem banget dari tadi Key", melihat Keyra yang tanpa gundah gulana seperti mereka.

"Terus"?, balas cewek itu.
"Gpp sih, tapi kalo gayaan kaya gini, lu dapet semua kan jawabnya?", tanya Ify padanya.
"Hmm", balas Keyra sambil mengeluarkan bukunya karena bel sudah berbunyi untuk pelajaran kedua.
"Yahhhhh, kok aku nggak dikasih jawaban sih Key, sebel!", teriak Syalsya mengundang seluruh perhatian kelas padanya.
"Bacot!", balas Ify pada Syalsya kesal, padahalkan gadis itu tau jika ada yang menggerakkan kepala saja saat ulangan, guru berwajah malaikat namun hati iblis itu tidak akan membolehkan ikut pelajaran dalam 1 semester.

"Oh iya, Syalsya lupa, hehe. Kan gak dibolehin", cengirnya mendapat tatapan malas dari Ify dan seperti biasa Keyra menatap datar keduanya.

Pelajaran kedua selesai akhirnya semua murid berhamburan keluar untuk menikmati masa istirahat yang sebentar ini. Tapi tidak untuk gadis dengan rambut bergelombang itu. Ia malah bersantai di kelas dengan earphone di telinganya. Kedua sahabatnya? mereka telah ngucur ke kantin dan akan membelikan titipan Keyra.

Kemana cowok ini?
Ah! sial, kenapa gue mikirin tu cowok?
Ngapain juga Ifeyna sama Syalsya nggak kasih tau gue aja si, ribet banget.
Keyra malah menggeleng-gelengkan kepalanya. sadar akan sikapnya. Kenal saja tidak, mengapa ia memikirkannya? tapi tetap saja hati kecil Keyra bertanya-tanya kemana gerangan penghuni bangku di sebelahnya. Sejak hari pertama masuk, gadis itu tak pernah melihat batang hidung cowok itu.

###


Hayyyy....
Baru publish sekarang, hehe
Maaf ya, kalo banyak yang voment bakal mimin update tiap hari deh, janji✌
Tapikan ngga ada ,hehe

Kira" kemana ya si Dizen?
Udah part segini si ganteng belum muncul-muncul?😝














The  Beauty AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang