Ketika malam mulai terbentang
Bintangpun mulai bersinar
Dengan cahaya bulan yang terang
Aku ingin mengerang
Di saat semua menghilang~Keyra
Motor Elvar keluar dari gerbang sekolah berpaju menuju kediamannya dengan sang adik. Motor yang dikendarai kakaknya itu tidak melaju kencang, tapi Keyra malah memegangi kedua ujung bajunya dengan erat. Elvar membuka helm full face-nya,
"Kenapa? robek ntar baju gue ra lo pegang kenceng banget, pelan kok gue bawa motornya", ucap Elvar tak mengerti akan sikap keyra. Keyra yang sadar akan hal itu, merenggangkan pegangannya pada baju Elvar.
"Sorry", hanya itu yang ia ucapkan."Kenapa?", tanya Elvar agak keras mengingat sekarang ia sedang di jalan yang begitu bising oleh kendaraan yang lewat, bingung melihat tingkah Keyra saat ini. Ia melihat kaca spion agar bisa tau ekspresi adiknya. Dan benar saja, Keyra tak menanggapi pertanyaannya.
Elvar menghentikan motornya yang belum jauh dari sekolah, tepat di depan cafe yang sering dikunjungi bersama teman-temannya.
"Eh, ngapain berhenti? Gue nggak laper", tanya cewek itu mengetahui kakaknya malah berhenti di depan sebuah cafe.
"Mau cerita sama gue?", tanya Elvar tak mengindahkan pertanyaan Keyra padanya.
"Gue pulang naik grab aja", cewek itu berlalu pergi melintasi penyebrangan dan meninggalkan Elvar yang menghela napas melihat kepergiannya.
Kenapa lo gak pernah mau cerita sama gue, Key, ucapnya dalam hati.
Elvar melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, khawatir dengan Keyra yang meninggalkannya begitu saja tadi.
~~~
Ditempat lain, seorang gadis berseragam SMA berjalan dengan langkah berat. Bukan, dia tidak pulang ke rumah. Hanya berjalan tak tentu arah. Pikirannya kacau. Ingin bercerita, tapi rasanya lidahnya kelu hanya untuk mengucapkan kata-kata.
Ya,dia Keyra.Maafin gue bang,
Gue berusaha terbuka sama lo,
Tapi setiap gue coba, gue gak bisa,
Ada yang nahan gue,
Tapi gue gatau itu apa.
-Batin cewek itu melihat tatapan terluka abang nya tadi atas sikapnya.~~~
Elvar sampai dirumah. Membuka pintu gerbang, karna memang hari ini Mang Ujang, satpam di rumahnya sedang izin pulang kampung. Ia memasukkan motornya ke dalam dan kembali menutup gerbang rumahnya itu. Elvar masuk ke dalam rumah duduk di sofa ruang tamu, dan sepertinya belum ada tanda-tanda bahwa Keyra pulang pikirnya.
"Mbok, Keyra udah pulang ?", tanya Elvar saat melihat pembantu rumah tangga yang telah ia anggap seperti keluarga sendiri menyembul dari dapur."Eh, belum mas. Loh, bukannya tadi berangkat bareng toh?", tanya Mbok Imah bingung melihat hanya Elvar yang pulang. Elvar menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
"Iya mbok,tadinya sih gitu. Tapi Keyranya keburu ngambek, jadinya malah duluan pergi", jelas Elvar sekenanya pada pembantu yang sudah ia anggap sebagai orang tua keduanya itu."Aduh, Mas Elvar mah suka gitu. Ya udah, telpon non Keyranya mas, nanti kenapa-kenapa lagi", ucap Mbok Imah cemas memikirkan anak majikannya itu.
tut..tut..tut..
Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, silahkan coba beberap..."Ah! ga diangkat Mbok", ucap Elvar mencoba panggilan kelimanya.
"Yaudah mas. Mungkin non Keyra lagi pengen sendiri dulu, biarin dia nenangin pikirannya. Ganti baju dulu, tuh udah mbok siapin makanan di meja makan", ucap wanita paruh baya itu dengan senyum di pipi keriputnya.
"Iya, aku ke kamar dulu mbok", jawab Elvar berlalu meninggalkan ruang tamu naik ke kamarnya di lantai atas.
~~~
Sudah 1 jam lebih gadis itu berjalan tanpa tujuan. Tapi tak menyurutkan semangatnya untuk terus berjalan. Dia hanya ingin kedamaian, tidak ada kebisingan. Saat ini dia sampai di tepi sebuah danau. Tak ada orang,hanya penjual jagung bakar tak jauh dari tempatnya berdiri.Keyra menutup matanya. Merasakan semilir angin menerpa wajah putih nya. Merasakan setiap detik detak jantungnya yang teratur. Tak ingin mengingat hal mengerikan dalam hidupnya lagi. Sudah, ia tak sanggup lagi. Tapi bayangan itu terus menghantuinya. Masa kelam yang merenggut nyawa orang yang sangat di damba dan disayanginya.
"Gue bosennn gini terusss!!!", teriaknya sekuat yang dia bisa berharap beban yang dirasakannya terangkat.
"Gue pengen hidup damai. Gue gak pengen kayak gini. Sakittt..", ucapnya mulai merintih dan menekan dadanya kuat, air mata telah jatuh membasahi pipi gadis cantik itu.
"Key gak suka sendirian mi, key gak bisa pi. Key gak bisa tanpa kalian", gadis itu mulai terisak menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Setelah tenang dan puas meredam gejolak di hatinya, Keyra menghentikan isakannya, mengusap kasar pipinya, dan berlalu pergi meninggalkan danau itu tanpa peduli apa yang telah dia tangisi tadi. Keyra memberhentikan taksi dan menyebutkan alamat rumahnya. Ya, saat ini gadis itu telah tenang kembali. Dia ingin pulang dan mengistirahatkan diri.
~~~
Bunyi pintu dibuka membuat Elvar mengalihkan tatapannya dari layar tv yang sedang ia tonton. Menampakkan sosok Keyra dengan mata sembab dan wajah kusut."Dari mana aja?", tanyanya pada cewek itu yang melewatinya begitu saja.
"Gak ada, gue capek mau istirahat", jawab Keyra berlalu tanpa menghentikan langkah menaiki anak tangga menuju kamarnya yang terletak di sebelah kamar Elvar.
"Udah makan? mau gue bawain ke kamar aja?", tanya Elvar tapi dihiraukan sampai tubuh Keyra menghilang dari pandangannya di atas tangga.
Apalagi yang harus dia lakukan, supaya Keyra mengerti kalau dia menyayanginya, peduli padanya, dan Keyra bisa bercerita apapun padanya.
Ini bukanlah Keyranya yang selalu ceria seperti dulu, sebelum kecelakaan itu menimpa adiknya.Elvar menghela nafas dan menaiki tangga menuju kamarnya. Dia juga lelah dengan keadaan ini. Rumahnya kini seperti tidak berpenghuni ,sepi dan... Tak ada tawa lagi yang terdengar.
***
Huaaaa...
Koment dong reader: (((
Jelek banget yaaa...
Kasih saran...
Maaf typo dimana-mana:)
Jangan lupa vote and coment dong🙏Apresiasi kalian sangat mimin butuhkan🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty Angel
Romance~ Gadis dengan ekspresi datar. Masuk kesekolah baru dengan prestasi yang bisa dibilang cetar. Menutup diri dan tak mau berhubungan. Membuat nya seakan selalu menjauh dari apa yang namanya perasaan. "Perasaan ga se simple satu tambah satu sama dengan...