Three

31 6 0
                                    

Kadang upaya penyelesaian masalah serat akan kebuntuan Seringkali hancur lebur dengan emosi

tok tok tok

Bunyi ketukan pintu kelas menghentikan pelajaran yang sedang hikmad itu. Seorang wanita yang belum terlalu tua menampilkan sosoknya di depan kelas XI IPA 2.

"Maaf bu Jeny, menghentikan PBMnya, saya membawa tamu baru di kelas ini", ucap Renata, dibelakangnya berdiri seorang gadis.

"Oh, anak baru yang masuk hari ini itu ya bu? baik, terima kasih bu", balas guru yang dipanggil Jeny sekaligus wali kelas dari kelas itu.

"Iya, Saya permisi. Dijaga ya bu spesies barunya", ucap Renata dengan kedipan jailnya.
"Terserah wanita tua, terserah" desis Keyra mendelik pada wanita itu. Renata hanya berlalu pergi.

"Ayo, masuk. Silahkan perkenalkan diri kamu", ucap bu Jeny. Cewek itu melangkahkan kakinya ke dalam kelas itu, berdiri di depan kelas.

Yahh,ini mah tipe gue buanget!!!
Anjritt, mulus benerrrr!
Ya allah, baim ga kuat...
Ihh, kecantikan lala tersaingi!!!!!!
Et dah, Sejak kapan lo cantik?!
Ihhh, lonya aja yang gak nyadar!
Mampuss, istirahat gue putusin mah pacar gue!
Pea lo!!!
Akhirnya, jodoh gue dateng juga:)
Dianya yang gak mau samo lo!

"Sudah-sudah, kenapa kalian malah ribut sih. Ayo, silahkan perkenalkan diri kamu", ucap bu Jeny menengahi.

"Hy semua, gue Allenkeyra Xena Corner. Kalian bisa manggil pake nama depan gue aja. Gue pindahan dari International Hight School, US", ucap Keyra singkat dan jelas.

"Manggil sayang aja boleh nggak!", celetuk cowok di bangku belakang berambut gondrong dengan muka pas-pasannya. Sontak semua mulut menyorakinya, bahkan ada yang menimpuk kertas ke arah cowok itu. Untung gak batu bata yang kerasnya bikin isdeddd ya, wkwk.

"Oke, cukup perkenalannya. Keyra, silahkan kamu duduk disana", lanjut gurunya itu menunjuk bangku kosong pojok paling belakang.

"Baik, terima kasih bu", ucap Keyra basa-basi dan berlalu menuju kursinya. Semua mata memandang memuja gadis itu, tak ayal jika ada yang tak suka padanya.

Kelas kembali hening, memperhatikan guru menjelaskan materi. Cewek itupun memandang ke depan. Walaupun pelajaran itu sudah di kuasainya. Tak heran cewek itu paham, Keyra punya otak encer, sekali lihat dia ingat, uhhh jangan ditanya prestasinya di sekolah lamanya dulu. Sebuah maha karya yang luar biasa. Mengikuti berbagai olimpiade dan selalu meraih medali serta sangat lihai di bidang seni terutama melukis, itupun sudah mendapat berbagai penghargaan dan prestasi.

"Hy, gue Ify", ucap cewek yang memutar tubuhnya ke belakang mengahadap Keyra lalu mengulurkan tangan dengan senyum simpulnya.

"Kenalin juga, aku Syalsya", ucap gadis di sebelah cewek bernama Ify tadi saraya mengulurkan tangannya juga dan mengembangkan senyum manisnya.

Ale balas senyum pada kedua cewek itu.
"Hy juga, and tadi kalian udah tau nama gue", balasnya menarik ujung bibirnya sedikit. "Kita Manggilnya apa?", tanya Syalsya padanya.
"Keyra, panggil aja itu", jawabnya menarik sudut bibirnya sedikit membuat senyuman kecil.

"Syalsya! Ifeyna!, hadap kedepan atau keluar dari kelas saya?" intruksi bu Jeny di depan kelas yang kesal akibat kedua cewek itu tak memperhatikan pelajarannya. "Next nanti ya, macan ngambek", ucap ify mengedipkan sebelah matanya pada Keyra yang dibalas anggukan gadis itu.

Kringggggggggggggg

Suara surga bagi seluruh murid menggema yang berarti mengakhiri penderitaan sementara mereka.

The  Beauty AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang