Five

18 3 0
                                    

Bukan soal percaya
Tapi ini tentang ketulusan
Lo mau nggak,
Senyum sama gue,
Dan buat gue yakin sama lo?

-Keyra

Hening.
Lampu kamar gadis itu tidak dinyalakan. Keyra terlelap dalam keadaan mata sembab sepulang sekolah tadi. Bajupun tak ia ganti terlebih dahulu.

Kreett...
Pintu kamar gadis itu di buka, Elvar masuk ke kamar adiknya itu dengan membawa nampan makanan.

"Key", panggilnya setelah meletakkan nampan di atas nakas dekat tempat tidur Keyra.
"Hey, makan dulu yok? lo belum makan dari tadi siang loh", sambil menepuk pelan pipi adiknya itu.

"Hmmm", gumam Keyra yang masih terpejam.

"Makan dulu ya? ntar lo sakit loh", bujuk Elvar.
"Iya", Balas Keyra membuka matanya. Gadis itu bangkit menuju kamar mandi. 5 menit kemudian dia keluar menuju Elvar yang masih setia menunggunya, tapi sekarang ia tiduran di kasur Keyra memainkan ponselnya.

"Gue nggak laper, Bang", Ucapnya setelah duduk di tepi ranjang.
Elvar menghela napas dan bangkit dari tidurnya,", Dikit aja, biar ada asupan masuk ke perut lo aja, yah? masa dikit aja nggak mau? yahyah?", Bujuk Elvar dengan muka melasnya agar Keyra mau makan setidaknya 3-4 suap saja.

"Nih, mau gue suapin?", Elvar hendak mengambil nampan tadi tapi segera di rebut Keyra.
"Nggak usah, gue udah gedek kali", ucap gadis itu dengan ketus.

"Yakali, gue pikir lo masih bocah", jawab Elvar terkekeh ringan. Keyra tak menjawab tapi hanya menempeleng cukup keras kepala cowok itu dengan kesal.

"Yaudah, gue ke bawah dulu ya. Ntar kalo gak abis awas lo!", ancam Elvar dengan muka dibuat se seram mungkin.

" ho oh", jawab Keyra acuh.

"Eh, bang", panggil cewek itu lagi menghentikan langkah Elvar dan berbalik sambil menaikkan alisnya.

"Makasih", lanjutnya dan melanjutkan makanannya.
"Wokeh, sama-sama babe", jawab Elvar dengan mengedipkan matanya. Hanya seulas senyum kecil yang di sunggingkan Keyra setelah elvar hilang di balik pintu kamarnya.
"Lo kakak yang peduli banget sama gue bang, tapi gue adik yang  jahat ya bang? buat lo khawatir terus? maaf, gue bakal berusaha bang", ucap gadis itu tersenyum kecut lalu meletakkan makanan yang masih tersisa setengah ke atas nakas. Ia menuju lemari dan mengganti seragamnya dengan pakaian tidur.

"Hahhh, hari ini masih berat ya Mi, Pi",ucap Keyra dan menuju kasurnya.

Besok, gue bakal coba lagi bang-ucapnya dalam hati yakin.

***

"Bang!", mengejutkan Elvar yang sedang mengoles roti di meja makan.
"Eh,oneng!", refleksnya melihat Keyra yang tersenyum padanya.
Ehhhh, tunggu-tunggu, senyum? gumam Elvar dalam hati.
Elvar tersenyum melihat adiknya pagi ini. Lebih ceria, pikirnya. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baru buat lo dek, buat kita, batin Elvar.

"Bang?", Ucap Keyra membuyarkan lamunan Elvar.
"Ah ya? eh, duduk cepet nanti kita telat", balas Elvar menarik tangan adiknya itu duduk di kursi sebelah dirinya.

"Key, lo mau bawa bekal nggak?"
"Hm, nggak deh. Gue ngantin sama temen-temen aja, yaudah yok".
Dibalas anggukan Elvar menuju bagasi mengambil mobilnya karna cuaca kurang baik hari ini. Mereka berangkat dengan suasana yang, lebih baik, mungkin? mudah-mudahan aja ya, semakin baik.


Mereka sampai di sekolah. Keyra turun dari mobil dan banyak mata penasaran yang melirik padanya. mungkin karna ia turun dari mobil sang MOST WANTED GOLDREN mungkin? fikir Keyra.

"Dah, gue duluan", pamitnya pada Elvar. Dan di balas anggukan dan senyum manis oleh Abang nya itu.

Keyra berjalan acuh menuju kelas tanpa peduli pasang mata takjub dan iri padanya.

"Hoy!, aku kira kamu, eh ternyata beneran", Syalsya mengejutkan Keyra dengan senyum lebarnya.
"Iya, ini gw", balas cewek dengan senyum tipis.
"Yok, barengan ke kelas", ajak teman barunya itu menggandeng lengan Keyra.
Mereka berjalan menuju kelasnya yang merupakan lantai 2 tetapi dengan gedung berbeda dari kelas 12. Ya, di SMA GOLDREN kelas 12 akan diberikan pelayanan khusus agar mereka tenang dan dapat fokus mengingat mereka akan mengikuti berbagai ujian. Sedangkan untuk kelas 10 dan 11 akan berada di gedung 1 bersebelahan dengan gedung 2 tempat kakak kelasnya itu.

Sampai di kelas ternyata Ify telah datang lebih dahulu menunduk dengan earphone di telinga, cewek itu asik memainkan gadget nya.
"Hoiiiiiiii!", kejut Syalsya menggebrak meja tempat duduknya itu, dan berhasil membuat Ify hampir terjungkal.
"Kampret si anjing!, ngapain dah Sya!", teriak Ify marah pada sahabat nya itu, yang hanya di balas seringai tak bersalah darinya.

Keyra hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah absurd temannya itu. Ia duduk di bangkunya dan bersiap mengeluarkan novel yang masih belum siap cewek itu baca.
Tak terasa sudah banyak teman-teman kelasnya yang datang. Keyra menutup novelnya, melihat Ify dan Syalsya yang masih betah adu bacot.

"Eh, Fi, Sya, gue mau nanya boleh gak?", intrupsi cewek itu refleks membuat 2 cewek cantik yang dipanggil berpaling menatapnya.
"Ya elah Key, tanya aja kali", balas Ify.
"Nih bangku di sebelah gue emang udah kosong dari awal atau bakal ada orang duduk disini nggak sih?", tanya gadis itu melihat kursi di sampingnya yang memang kosong sejak awal cewek itu masuk.

Sontak Syalsya menepuk jidatnya.
"Haduh, kok Syalsya lupa sama hukum sakralnya SMA GOLDREN ya!", ucap gadis itu menyesal. Membuat Ify mau tak mau menabok lengan temannya itu.
"biasa saja sih ,Sya", memutar matanya malas.
"Sakral?", tanya Keyra heran.

###

Hayoooo
Sakral apaan ya kata si Syalsya....???
Next chapter😊
Kasih semangat yaaa reader 🙏

Jangan lupa Vote and Coment karena itu sangat berharga bagi mimin🙏🙏🙏




The  Beauty AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang