📖: Bab 14

14 8 7
                                    

"Ada apa ini?"

.

.

.

⋆❀⋆

⭒☆━━━━━━━☆⭒

Seseorang muncul dari balik pintu. Tubuhnya tinggi dan rambutnya berwarna coklat. Ia memakai kemeja putih dengan salah satu lengan yang digulung. Dasi kupu-kupu hitam bertengger di lehernya, sepasang sarung tangan putih terpasang di tangannya. Di lengannya menggantung sebuah rompi hitam.

"Kenapa kalian memandangku kaget begitu," ujarnya sembari meletakkan rompi hitamnya di atas kursi. Ia berjalan mendekati mereka.

"Hm ... sedang memasang lingkaran sihir rupanya." Ia memandangi gulungan kertas bergambar pola-pola yang dilebarkan di lantai.

"JEFF! Astaga kau ini membuat kaget saja," seru Scarlett memukul pundak lelaki bernama Jeff itu.

Jeff hanya tertawa. "Tidak pernah aku berhasil membuatmu tidak kaget padaku."

Scarlett mendengus. "Kau selalu datang tiba-tiba! Jantungku hampir copot, kukira kau—"

"Gadis berambut sebahu itu?" Jeff menaikkan salah satu alisnya.

"Ya." Scarlett membuang napas lega.

Jeff beralih pandang ke Noi, mata mereka bertemu. Lelaki itu membungkuk sedikit dengan salah satu tangan di dada. "Maaf membuatmu kaget. Namaku Jeff. Kita pernah bicara sekali, saat aku sedang bekerja sebagai bartender."

Noi mengangguk. "Noi," balasnya ramah.

Jeff kembali memandangi Scarlett yang sekarang sedang memilah-milah potion yang dibawa Noi dari rumahnya.

"Kuharap dia tidak merepotkanmu," celetuk Jeff sambil geleng-geleng kepala. "Sebab jujur saja, dia selalu merepotkanku tiap harinya," guraunya sambil pura-pura menghela napas pasrah.

"Jeff, sekali lagi kau bicara seperti itu aku akan memukulmu." Scarlett mengangkat tangannya yang terkepal ke arah Jeff. "Dan apa-apaan sifatmu itu, kau tidak sedang menjadi bartender."

Lelaki itu mendekatkan tangannya ke telinga Noi. "Ada seseorang yang tidak menghargai pentingnya kesopanan."

Noi terkikik pelan.

Jeff membuka laci kabinet dapur. Ia melepas kedua sarung tangannya dan meletakkan benda itu di dalam laci. Kemudian dia memakai kacamata bergagang keemasan yang baru dia ambil dari rak.

"Bukannya kau baru akan ke sini besok?" Scarlett bertanya tanpa menatap lelaki itu.

"Kau harus menatap lawan bicaramu kalau sedang berbicara," komentar Jeff yang hanya dibalas helaan napas panjang Scarlett.

"Aku berubah pikiran. Begitu tahu kalau ada yang suka cookies buatanku, aku jadi bersemangat hingga mempercepat kedatanganku ke sini. Nah, di mana dia?" lanjut Jeff sambil celingak-celinguk.

"Maksudmu Lune?" Noi angkat bicara. "Dia ada di atas. Scarlett memintanya menunggu di sana."

Jeff menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu aku akan membuat kue lainnya." Matanya yang berwarna coklat muda melirik lingkaran sihir di depannya. "Sebagai camilan kalian."

"Persiapan selesai!" seru Scarlett lantang. "Panggil Lune ke sini!"

Noi mengangguk mengiyakan. Meninggalkan keduanya lalu berjalan menaiki anak tangga.

"Biar kutebak, mereka berdua terutama gadis berambut sebahu itu sangat terlibat dengan keberadaan dunia ini?" Jeff menunduk memandangi gulungan kertas bermotif rumit.

Retrouvaille (END | TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang