Prolog

7.2K 791 32
                                    

Jeno menatap takut pemuda di depannya, matanya yang setajam elang menatapnya dengan intens seolah Jeno bisa menghilang jika dia mengedipkan matanya sedetik saja. Jeno tercekat, pemuda manis itu tanpa sadar menahan napasnya saat telapak tangan yang berurat dan lebih besar darinya itu mengusap pipinya dengan perlahan.

Sadar bahwa dia harus melawan, Jeno menepis tangan itu dengan kasar. Dia menatap nyalang pemuda tampan di depannya, berusaha untuk tidak menunjukkan rasa takutnya. "Biarkan aku pergi!"

Lelaki tampan itu mengeraskan rahangnya, bahkan jika Jeno memohon padanya sambil menangis darah sekalipun dia tidak akan pernah melakukannya.

"Aku bisa memberikan apa pun padamu, tapi tidak untuk melepaskanmu! Kau milikku Na Jeno, selamanya akan begitu!"

"Kau gila, Na Jaemin! Aku membencimu! Kau mengurungku, menjauhkanku dari teman-temanku, orang tuaku dan kekasihku!"

Jaemin menatap tajam Jeno, apa katanya? Kekasih? Sampai kapan pun Jeno hanya miliknya dan itu mutlak!

"Baiklah jika itu maumu! Aku akan melepaskanmu, tapi sebagai gantinya aku akan membunuh kekasih dan teman-teman yang kau sayangi itu atau tetap di sini bersamaku dan aku akan biarkan mereka hidup?"

Lee Jeno melebarkan matanya, wajahnya memerah karena amarah. Kedua tangannya terkepal erat di kedua sisi tubuhnya, menahan diri untuk tidak melayangkan tinjunya pada pemuda tampan tapi kejam itu. Jaemin telah terobsesi padanya, dia melakukan apa pun hanya untuk memilikinya.

"BRENGSEK, KAU IBLIS GILA! BIARKAN AKU PERGI NA JAEMIN! LEPASKAN AKU! KEPARAT! AKU MEMBENCIMU!"

Jaemin terkekeh, dia menyugar rambutnya ke belakang dengan satu tangannya yang lain dia masukkan ke saku celananya.

"Aku juga mencintaimu, my little samoyed."

Stalker || JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang