Kacau

384 83 17
                                    

Happy reading
.
.
.

"Aku pernah jatuh, dan tak ingin mengulanginya"

___________


BRUAGHH !

Sakura jatuh terlempar keluar dan berguling-guling di tanah hingga menabrak pohon di samping semak belukar yang menjulang tinggi.

Merasakan sakit pada seluruh tubuh, terutama punggung, Sakura memaksa tubuhnya untuk bergerak menuju semak-semak. Sakura tak punya alasan untuk mengikuti perintah pria asing kurang ajar yang menculiknya itu, tapi, entah kenapa ,nalurinya mendorongnya untuk sembunyi.

"Huu.. Huu.. Sialan kau, aku benar-benar membencimu. Kakaaakk... Ini sakit sekali.. Huhuu.."

Susah payah, Sakura mencapai balik semak belukar yang bisa menyembunyikan tubuhnya, Sakura berbaring dengan suasana hati yang tak karuan. Wajah penuh peluh dengan noda tanah yang bercampur dengan ingus dan airmata. Sakura benar-benar merutuki kesialannya hari ini.

Sementara itu, Sasuke yang telah menendang Sakura keluar, semakin menambah kecepatan, hingga tinggal beberapa meter lagi, dia membuka pintu mobil dan melompat keluar bersamaam dengan mobil yang langsung melayang menabrak pembatas jalan dan jatuh ke jurang dengan bunyi debum keras juga ledakan yang memang sudah disiapkan Sasuke sejak meletakkan peledak di bawah kemudi.

Dengan tubuh yang kesakitan dan penuh debu tanah, Sasuke bergegas bersembunyi di balik pohon yang di apit dua rimbunan rumput gajah yang tumbuh meninggi samping jalan saat mendengar suara motor yang bersautan dari arah datangnya tadi.

Duduk terengah, dia mendengar suara motor berlalu melewatinya. Dua orang yang mengejarnya tadi nampak melintas, dan dari kejauhan, Sasuke bisa melihat, dua orang itu berhenti di tepi jurang memeriksa mobil yang terbakar hebat di bawah.

Menormalkan jantungnya, Sasuke melihat pengejarnya tadi berbalik arah dan kembali saat beberapa pengemudi lain yang berhenti dan berkerumun untuk melihat kejadian itu. Mungkin takut karena sudah banyak orang yang berkumpul disana dan menelfon polisi atas kejadian mengejutkan itu.

Sasuke menghembuskan nafas, beristirahat sebentar, pelarian ini membuatnya lelah lahir batin. Melihat ke arah asap yang mengepul di ujung jalan yang sudah hampir penuh oleh orang-orang yang berhenti entah untuk sekedar melihat atau merekamnya untuk status whatsapp atau instagram. Petugas polisi belum nampak batang hidungnya.

Melirik jam di tangannya, Sasuke menghela nafas.

"Hey, jemput aku di koordinat yang sudah ku kirimkan," ucapnya lewat jam itu.

Dia segera berdiri dan berlari tergopoh ke arah datangnya tadi. Mencari gadis yang entah berhasil bersembunyi atau malah tertangkap. Dia tidak bisa meninggalkannya disana, itu terlalu beresiko.

Sasuke menoleh ke belakang ketika mobil berwarna hitam mengilat nampak menuju ke arahnya. Dia tahu itu partner sialannya.

Mengabaikan itu, Sasuke menyeberang ke arah semak yang nampak patah di samping tempat dia mendorong, atau lebih tepatnya menendang gadis itu dari mobil.

Menyibaknya, Sasuke mendapati kondisi gadis yang tengah telentang dengan wajah kosong menatap langit. Sungguh, dia ingin tertawa melihat wajah gadis itu yang terlihat lucu dipenuhi tanah dan airmata yang nampak mengering, atau bisa juga ingus. Entahlah, Sasuke tak peduli.

"Ayo, kita harus cepat pergi dari sini."

Sakura yang hanya bisa menggerakkan bola matanya hanya melirik Sasuke yang masih bisa berdiri tanpa terlihat patah tulang atau apapun itu karena telah menendangnya tanpa memikirkan jika dia adalah seorang wanita.

R.U.NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang