15. "hari terindah"

223 37 12
                                    

Rassya berjalan lebih dulu "mangkanya nurut"

Belum saja Rassya berjalan jauh,ia berbalik badan "nunggu apa?"

Aqeela masih memanyunkan bibirnya melihat rassya.

"Silahkan masuk nona Aqeela Aza Rania" ucap rassya lembut sembari membungkukkan badannya sedikit.

Aqeela pun berjalan mendahului Rassya dengan menghentakkan kakinya ringan.

Mereka berdua berjalan di halaman Rassya yang cukup luas menuju pintu utama rumah Rassya.

"Rumah lo ngga kurang luas lagi?" Sindir aqeela.

"Ngeluasin nya nunggu kamu" balas rassya dengan kedua tangannya yang berada di saku.

"Gw?emang saya mau sama bapak?" Tanya aqeela.

Rassya hanya membalas dengan senyuman simpul.ia terus berjalan dengan cool nya di sebelah aqeela.Hingga akhirnya memasuki rumahnya.

"Assalamualaikum,pa,ma" ucap rassya saat sudah di ruang tamu rumahnya.

Icha dan Dimas beserta bulan pun muncul.

"Aqeela..!ya ampun calon mantu" ucap Icha dengan bangganya saat memeluk aqeela.

Walaupun aqeela awalnya malas untuk datang kesini.bagaimanapun ia harus menghargai keluarga rassya.ia akan berusaha seperti itu walaupun sikap Rassya terkadang membuat ia jengkel.

"Hehe"

"Seneng banget aqeela main kesini" ucap Ary.

"Utututu Hailey Baldwin" sahut bulan yang membuat Rassya mengerutkan keningnya heran melihat bulan.

"Yaudah ayo kita langsung ke meja makan" ajak Icha sembari berjalan menuju meja makan.

Ary,Icha beserta aqeela berjalan lebih dulu menuju meja makan.namun bulan ia masih memperhatikan kakaknya yang tengah tersenyum melihat keakraban aqeela dengan mama papanya.

"Kak?" Panggil bulan dan menghampirinya.

"Hm?"

"Bisa ajak aqeela kesini itu sebuah hal yang membanggakan"

"Berhasil juga ternyata lo"

Rassya menoleh ke bulan "Rey?".

Bulan membelalakkan matanya,lalu menepuk bahu Rassya keras.

"Apaan sih Rey..Rey,kan bulan udah bilang kalau manggil tu bulan jangan Rey"

"Iih kakak gimana sih" rengek bulan.

Rassya tidak peduli ia pun menghampiri mereka di meja makan.

"Dih,kulkas!!" Pekik bulan.

**

"Dah sekarang boleh ambil makanan sesuka aqeela" ucap Icha.

"Gpp nak,anggap saja ini rumah kamu sendiri" sahut Ary.

Aqeela tersenyum canggung,memang suatu saat mungkin mereka akan menjadi keluarga nya.namun kali ini merasa begitu canggung dan belum terbiasa.wajar lah ya baru pertama,nanti juga bakalan terbiasa.

"Hehe iya Tante om" ucap aqeela sembari mengangguk.

Icha menyodorkan piring yang di atasnya ada beberapa perkedel pada aqeela.

"Nih perkedel kesukaan Rassya cobain" ucap Icha sembari memberikan 2 perkedel di piring aqeela.

"Cobain kak,perkedel buatan mama tu enak banget" sahut bulan.

Rassya dan papa nya hanya tertawa ringan melihat celotehan mereka bertiga di meja makan.

Aqeela mencoba nya lalu mengangguk ketika perkedel tersebut sudah lenyap di sela-sela mulutnya.

RapsodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang