"Bagi duit, kemarin Lo nggak kasih jatah ke gue, jadi hari ini double" paksa Afkar kepada seorang siswi.
"Nih" siswi tersebut menyerahkan dua lembar uang lima puluh ribu kemudian berlalu pergi.
"Jadi hobi Lo malak orang" sebuah suara mengagetkan Afkar.
"Bukan urusan Lo Nara"
"Gak nyangka kelihatannya Lo anak orang kaya tapi kerjaan lo ngemis disekolahan bagus juga cara Lo"
"Emang kalo iya kenapa" Afkar mendekat kearah Nara
"Gue kira hidup Lo cuma minta sama bokap nyokap Lo" sinis Nara "Gue minta Lo berhenti ngelakuin itu lagi dan ini terakhir kalinya atau" Nara menggantung kalimatnya.
"Atau apa? Lo bakal nglaporin ke BK iya? Basi cara Lo, gini deh gue bakalan berhenti asal Lo mau jadi cewek gue"
"Gak , heran gue apasi yang bikin Lo kekeh pengen gue jadi pacar Lo "
"Karna Lo beda dari yang Laen"
"Maaf gue gak bisa" ujar Nara membalikkan badannya.
"Lo suka kan sama Kazama?"
Deg darimana Afkar mengetahui itu.
Nara tak memperdulikan itu,dan segera pergi menghindari pertanyaan Afkar."Gue bakal dapetin Lo Nara" ucap batin Afkar dan tersenyum miring.
•••R•••
"Tante Nita selamat siang" sapa Nara didepan pagar kepada wanita yang sedang menyiram bunga didalam rumah.
Wanita itu menghampiri Nara kemudian membukakan pagar.
"Nara ini beneran kamu sayang?" Wanita itu seolah tak percaya jika dihadapannya seorang Nara.
"Iya ini Nara Tante" Nita memeluk dan mencium puncak kepala Nara .
Rasanya bahagia setelah 3 tahun tidak menjumpai teman anaknya itu, ya Nita adalah ibunda dari Kazama.
"Kamu apa kabar sayang, bunda kangen banget sama Nara"
"Nara baik, Tante apa kabar?"
"Bunda lebih merasa bahagia setelah ketemu kamu"
"Tante bisa aja"
"Kok kamu nggak panggil bunda lagi kenapa sayang?"
"Gak papa Tan nggak enak aja sama Kazama"
"Bunda marah kalo kamu manggil gitu, Aza juga ngerti kok kan dari dulu manggilnya bunda sama kaya dia"
"Iya bunda ini Nara bawain brownis coklat kesukaan bunda"
"Wah makasih sayang ini juga kesukaan kamu yuk masuk sampe lupa ngajak kamu kerumah"
"Nggak usah bunda Nara cuma mau ngeliat bunda aja udah lama nggak ketemu"
"Ayolah masuk Aza juga ada didalam tapi ada"
"Ada siapa Bun?" Nara melihat dari luar kaca jendela yang tampak dari luar Kazama bersama seorang perempuan yang Nara yakin itu ialah Allea pacar Kazama yang diceritakan Gisel waktu itu.
"Nggak papa yuk masuk" Nita merangkul pundak Nara memasuki rumah.
"Aza ,Allea, bunda kedatengan tamu" mereka berdua sontak melihat kearah bunda dan Nara. Ekspresi muka Kazama terlihat tidak suka dengan kedatangan Nara.
"Kalian belum kenal kan? Allea ini Nara temen Aza kecil"
"Hai aku Allea" Allea menyambut hangat perkenalan itu dengan menyodorkan tangannya kearah Nara. Mereka bersalaman didepan Kazama , Nara pikir Allea tidak akan seramah ini.
"Nara" ucapnya tersenyum lembut.
"Bunda kedapur dulu ya kalian ngobrol dulu aja"
"Oh iya seragam kita sama apa kita satu sekolah? Tanya Allea.
"Iya kita satu sekolah"
"Tapi kayaknya aku belum ketemu kamu pas disekolah"
"Oh itu aku murid pindahan, baru sebulan mungkin"
"Pantas tidak ketemu, boleh aku minta no handphone kamu?
Mereka saling bertukar no hp."Boleh"
mereka mengobrol dengan tidak memperhatikan Kazama yang kelihatan muak , sedangkan Allea sangat baik kepada Nara.
"Aku mau kebelakang dulu nemuin bunda kalian lanjut aja" Nara mengerti perasaan Kazama yang merasa terganggu atas kehadirannya memilih menemui bunda yang berada di dapur.
"Bunda" panggil Nara pelan sampai dibelakang Nita
"Eh Nara kok kesini nggak sama aza dan Allea aja diluar.
"Nggak Bun takut ganggu Aza." Nita mengerti perasaan Nara kepada Kazama dan juga mengerti kejadian masa lalu itu.
"Bunda ngerti kamu yang sabar ya sayang"
"Bun waktu Nara nggak ada, apa Kazama pernah nyariin aku?"
Bunda hanya tersenyum
"Aza mungkin kecewa atas meninggalnya Fania, dia sering diem, ngelamun dan jarang ngomong sama bunda. Tapi seiring berjalannya waktu sikap Aza mulai hangat lagi, dia sering ngobrol sama bunda dan bercerita kalau menemukan perempuan yang buat dia berubah"Nara mengeratkan pelukannya pada Nita menyalurkan rasa sakitnya.
"Gak usah sedih masih ada Bunda yang siap jadi sandaran kamu sayang" Nita sudah menganggap Nara seperti anaknya sendiri sebaliknya Nara juga menganggap Nita bundanya.
"Udah yuk waktunya makan siang udah bunda siapin kamu panggil Kazama sama Allea kita makan bareng ya"
"Siap bunda" Nara mencari kedua orang itu yang sebelumnya ada diruang tamu tetapi tidak ada orang, kemudian kebelakang rumah disamping kolam renang Kazama memetik sebuah gitar dengan Allea duduk disebelahnya. Tatapan mata Kazama kepada Allea sama seperti dulu Kazama menatap Fania. Nara melihat dari kejauhan Kazama mengalunkan sebuah lagu untuk Allea.
Lagu yang mengartikan betapa beruntungnya Kazama memiliki seorang Allea dan menjadikannya pendamping hidup.
Allea yang hebat dalam memenangkan hati Kazama, yang mampu merubah warna dalam hidup Kazama.
Bahagia, satu kata yang menggambarkan kebahagiaan sepasang kekasih itu.
Sepanjang lagu Nara hanya memandangi keduanya dengan sesekali air mata Nara terjatuh hingga lagu yang dibawakan Kazama berakhir.
Keduanya tampak bahagia sesekali Kazama mengusili Allea hingga menimbulkan gelak tawa dikeduanya.
Tawa Kazama yang baru Nara lihat setelah bertahun tahun kini hadir lagi. Meski tawa itu bukan Nara alasannya tetapi Allea lah sumber kebahagiaan Kazama saat ini.
Tak mau berlarut larut Nara memilih pergi dari situ. Ia berpamitan kepada Nita.
"Bun Nara pamit pulang dulu"
"Loh kamu nggak ikut makan bareng?"
Nara menggeleng sebagai jawabannya dan tersenyum getir. Nita tau Nara habis menangis dan menyembunyikan kesedihannya."Hati hati dijalan ya, bunda sayang Nara, kabari bunda kalo ada masalah, cerita aja ke bunda siap dengerin kamu"
"Makasih bunda" keduanya berpelukan. Kemudian Nara pamit pulang kerumahnya, mengendarai taxi yang ia sudah pesan sebelumnya.
~2017. Semesta punya banyak cara menjatuhkan, waktu pula memilih masa yang tepat untuk dikenang. Hidup itu sebuah kejutan tak selalu tentang air mata dan tidak sedikit suka ria berusahalah!
Gw cuma mau bilang kangen weheheh becanda tp gpp diseriusin
Vote!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Araaza
Romance"Jangan sedih lagi za, jangan pernah ada air mata dihidup Lo. Gue minta Lo tetep bahagia agar pengorbanan gue gak sia sia" "Naraaaaaa! Bangun" Tubuh Kazama melemas hatinya bergemuruh. Tangannya yang bergemetar mencoba mengguncang tubuh Nara.