6

0 0 0
                                    

"Astaga Nara lutut kamu kenapa?" Panik Nita.

"Jatoh Bun pas manjat pohon mangga"

"Aza kok gak bantuin Nara? luka ini lututnya gimana sih kamu"

"Dia sendiri sok sok an manjat trus jatoh bukan salah aza" Kazama pergi ke lantai atas dimana kamarnya berada.

"Udah nggak papa Bun, ini salah Nara kok aza gak perlu dimarahin karna aza gak ngelakuin apa apa"

"Seenggaknya dia bantu kamu Ra, sini bunda obatin lukanya"

Nara paham betul sifat Kazama yang sekarang berbanding terbalik dengan dulu yang perhatian hangat dan selalu ada.

Apa Nara salah jika menyalahkan takdir?

Nara hanya ingin sedikit kebahagiaan dari Kazama seperti dulu lagi.

Disini siapa yang salah ataukah Nara terlalu bodoh?

Berulang kali Nara menguatkan hatinya bersusah payah Nara menyatukan semangatnya dan dengan mudahnya dunia menghancurkan segalanya, segala sumber kebahagiaan Nara.

•••R•••

"selamat pagi bunda" ucap Kazama dengan senyuman menghiasi wajahnya.

"Pagi za"

"Loh kok makanannya nggak ada, bunda nggak masak?" Heran Kazama sampai dimeja makan kosong tidak ada apa apa.

"Bunda kesiangan bangunnya, belum sempet masak kamu beli sarapan disekolah aja ya"

"Yaudah gak papa deh Bun mumpung masih pagi kalo gitu aza berangkat dulu"

"Eh bentar za, bunda minta tolong kamu jemput Nara kasihan kakinya pasti masih sakit, bunda nggak enak kemarin ngajakin Nara ngerujak malah jadi gitu"

"Aza kan bareng Allea Bun udah janji mau jemput dia"

"Bertiga kan bisa kamu bawa mobil aja, jemput Nara dulu kan yang Deket dari sini"

"Yah bun gak bisa gitu dong"

"Bisa, buruan! atau mau bunda potong uang bulanan kamu!"

"Bunda ngancem Mulu yaudah aza berangkat"

"Hati hati Za jangan sampai lecet Nara"

Kazama mendengus mendengar perhatian bundanya kepada Nara , ia jadi berfikir siapa anak kandung bunda kok malah lebih perhatian ke nara.

~

Kazama turun dari mobil setelah sampai didepan rumah Nara.

Tok tok tok

Berapa kali ia mengetuk pintu kemudian terdengar sautan dari dalam.

"Kazama" sapa oma Nara setelah membuka pintu.

"Pagi oma, Nara nya udah berangkat?"

"Oh Nara lagi siap siap kenapa Za?"

"Ini mau ngajak Nara berangkat kesekolah bareng"

"Sebentar Oma panggil Nara yuk masuk dulu"

"Kazama tunggu diluar aja oma"

Rini heran dan bertanya tanya pasalnya Kazama setelah kejadian itu baru datang lagi dan anehnya hari ini mengajak berangkat bareng Nara, apa mereka sudah baikan pikirnya.

"Ra buruan turun Kazama udah nungguin"
Ucap Rini sampai dikamar Nara

"Kazama?"

"Loh kalian gak ada janji gitu"

AraazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang