8

0 1 0
                                    

Nara memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya melainkan pergi ke tempat Gisel. Sebelum kesana dia sudah menghubungi temannya itu terlebih dahulu untuk memastikan orangnya ada dirumah.

Tok tok
"Nara Lo kenapa, Lo habis nangis?"
Ujar Gisel kaget setelah membukakan pintu dan melihat Nara.

Sambil tersenyum Nara menggeleng "enggak cuma tadi kelilipan dijalan"

"Gausah bohong deh Ra, ini mata Lo sembab yuk masuk"
Keduanya menuju kamar Gisel dan duduk diatas ranjang milik Gisel.

"Lo ada masalah? Kok bisa kaya gini?, terus Lo habis darimana? Ada masalah itu cerita Ra"

"Bawel Lo lama lama kayak emak emak"

"Nara cepetan!!"

"Iya jadi gini..." Nara mengatakan yang sejujurnya tentang perlakuan afkar tadi.

"Gila si afkar berani banget awas kalo ketemu gue tampol tu mulut, trus gue botakin, gue lempar ke rawa rawa yang ada buayanya"

"Haha yang ada dia temenan sama buaya"

"Kok bisa?" Tanya Gisel cengo

"Dia kan buaya sel" jawab Nara melempar bantal ke muka Gisel

"Oh iya, tapi belom sempet nyium lo kan? Lo gak papa kan? Gak ada yang lecet? Dia kurang ajar apalagi?"

"Udah itu aja sih, tapi gue masih kesel sama afkar"

"Eh bentar tapi kenapa Lo mau diajak jalan sih?"

"Afkar tau kalo gue suka sama Kazama dan dia ngancem bakal ngasih tau Allea kalo gue nolak ajakan dia jalan".

"Buset gak nyangka gue afkar yang notabene nya disegani semua cewek dan dapet penghargaan sana sini tapi bener sih dia bad boy"

"Tau ah Pusing gue lama lama mikirin afkar, dia makin semena mena"

"Yang sabar deh Ra , oh iya Lo nginep kan? Masa Lo pulang jam segini udah hampir pukul 12 loh".

"Iya gue nginep kalo pulang jam segini ngeriii ada mbok kunti.Gue telpon Oma dulu."

Setelah mengabari oma nya karna tak pulang, Nara dan Gisel bukannya tidur malah nonton drakor sampe pagi katanya biar balikin mood Nara dan ngelupain tentang masalah dengan afkar. Keduanya memang seperti itu mempunyai hobi yang sama.

Dipagi harinya mereka bangun pukul 10, Nara mendapat kabar jika neneknya pergi ke Bandung mengurus perkebunan disana.

"Ra mandi gih ayok jalan jalan"

"Kemana"

"Jalan kaki ke taman kota kuy"
Kebetulan Taman kota berada tidak jauh dari rumah Gisel.

"Gila ini udah siang sel"

"Belum terlalu makanya buruan"

"Baju ganti gue? masa pake ini lagi?"

"Punya gue, Udah  disiapin dikamar mandi"

"Okeyyyy makasih Gisel"

Setelah siap kedua gadis itu berangkat jalan kaki menuju taman kota.

"Cepetan Ra gue laper pengen sarapan bubur ayam"
Ucap Gisel melihat Nara yang berjalan dibelakangnya.

"Gue masih ngantuk sel elahh, lagian jam segini nyari bubur"

"Ya kali aja masih ada"

Untung saja gerobak tukang bubur ayam yang dimaksud Gisel masih ada, langsung saja Gisel memesan untuk dirinya dan Nara.

AraazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang