🌷TIGA🌷

113 20 0
                                    


"Kenalkan dirimu!!!" Seru Keith memecahkan keheningan kelas

"Annie "

Semua siswa yang ada disana tertegun. Dia adalah murid yang berbeda dari yang lain . Seperti Mikasa dan senior Levi yang saat ini sudah lulus. Dari cara mengenalkan dirinya saja sudah berbeda. 

"Darimana kau berasal!? " seru Keith lagi. Gadis itu sedikit memicingkan matanya karena suara Keith yang terlalu dekat dengan telinga mungilnya .Suaranya yang sangat lantang membuat seluruh murid yang ada di kelas itu tegang meskipun pertanyaan itu tidak ditujukan pada mereka. Tapi lihatlah ! Bisa-bisanya gadis ini terus bersikap tenang meskipun Keith benar-benar ada disampingnya.  

Gadis bersurai pirang yang bernama "Annie " itu diam sejenak. Menghela nafasnya.

"Liberio Senior High School" jawabnya singkat dengan tatapan tajamnya.

Semua murid terkejut mendengar tempat itu. Bukankah itu tempat yang sangat jauh? Itu adalah sekolah yang bagus kan? kenapa malah pindah ke sekolah ini?

"Baiklah.. mungkin kau harus beradaptasi mengejar ketinggalan disini. Kau bisa menanyakan beberapa hal ke temanmu nanti. SEMUANYA! KEMBALI DUDUK!" Seru Keith.

Annie , langsung berjalan dengan percaya dirinya menuju bangku kosong yang ada di belakang Armin.  Tak terlihat sedikitpun rasa canggung atau tegang dari raut wajahnya. Yah.. bangku itu memang sudah kosong dari awal.. karena jumlah kelas Armin berbeda dengan jumlah murid yang menempati kelas itu sebelumnya.

Setelah pengenalan singkat dari Annie, semuanya langsung kembali menghadap kedepan. Dan  segera menyalin apa yang Keith tulis di papan tulis. Tapi... sepertinya Keith melupakan sesuatu.

Armin sedikit menengok kebelakang. Dimana Annie sedang berusaha melihat papan tulis karena terhalangi punggung Armin. Yah, entah Keith yang lupa atau memang sengaja Annie ditempatkan dibelakang. Padahal jelas-jelas Annie itu tidak tinggi. 

Armin tentu saja mengerti keadaan Annie. Ia sedikit membungkukkan posisinya, meskipun biasanya Armin duduk tegap. 

Yah.. meski sedikit, harapannya, apa yang dia lakukan membantu Annie .

❄❄❄❄❄

Tak terasa, jam istirahat tiba..  Beberapa murid keluar kelas untuk mencari sesuatu yang bisa menjadi santapan. Terutama roti isi kacang merah yang sangat laris itu. Beberapa murid menuju perpustakaan.. Tapi, untuk hari ini, sepertinya kelas itu tidak kosong..

 "Armin.... tolong bantu akuuuuu~" Lirih seorang gadis bersurai coklat kemerahan yang diikat dengan model ekor kuda. Siapa lagi kalau bukan Sasha si gadis Roti.

"Hah? kenapa?" Tanya Armin yang sedang asyik membaca buku di bangkunya. 

"Pinjamkan aku Pr mu dong....."  pinta Sasha dengan wajah memelas. Armin sudah biasa menghadapi situasi ini. Karena sudah sering teman-temannya meminta bantuannya. Terutama Sasha dan Connie.

"Ehhhh...... tidak boleh....." 

"Kan Armin baik hatiii~" biasa... orang kalau sudah ada maunya memuji-muji.

"Ng....... bagaimana yaaa?? kenapa kau tidak mengerjakannya kemarin?" Tanya Armin

"Ahhh.. sebenarnya, aku tidak mengerti......hehehe" Sasha hanya bisa terkekeh.

"Harusnya, kalau kamu tidak mengerti, tanya saja... " 

"Ahahaha... " Sasha hanya bisa terkekeh

Ice Princess [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang